"NGUDUT, NGEBADUT"
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

"NGUDUT, NGEBADUT"

الخميس، 24 أبريل 2025,

 




Oleh Agung Marsudi

FILOSOFI kesabaran politik Jawa itu, "ngalah, ngalih, ngamuk".

Sudahlah, lupakan yang namanya ksatria, yang heroik, patriotik, apalagi revolusioner. Menghadapi Geng Solo saja "kecut".

Dalam situasi politik yang keruh, mengeluh tak menyelesaikan masalah, apalagi gaduh. Pemerintahan yang tak bergigi, kecil kemungkinan mampu menciptakan akselerasi bagi pencapaian kerja-kerja politiknya. Kekuasaan, kepentingan dan kebijakan menjadi trio yang susah dilepaskan.

Politik ngudut, jelas memberi masukan bagi negara. Berapa cukai yang dihasilkan dari produksi rokok di negeri ini. Pada tahun 2023, pendapatan negara dari cukai rokok mencapai Rp210,29 triliun.

Berapa triliun anggaran negara dihabiskan untuk penyelenggaraan pemilu yang menghasilkan badut-badut politik di negeri ini, dari pileg, pilkada, hingga pilpres.

Duhai, pararaton, berhentilah beri harapan palsu pada rakyat, dengan jawaban populis, "ngudut dan ngebadut". Sebab rakyat masih menyimpan amunisi "kemiskinan dan kemarahan".

Siapa bilang, rakyat bisa dijinakkan dengan, "roti, sirkus dan bansos?"

Siapa bilang, para ketua partai bukan raja-raja. Mereka memonetisasi relasi kuasa dengan berlindung di bawah bendera parpol.

Siapa bilang, demokrasi bukan kapitalisme kekuasaan.


Yogya, 23 April 2025

TerPopuler