Oleh Agung Marsudi
DURI INSTITUTE
PASANGAN Syahrial-Andika (SANDI) benar-benar menuntaskan kredonya. Dalam Debat Publik Kedua Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Bengkalis Tahun 2024 dengan tema, "Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Yang Inklusif di Kabupaten Bengkalis" di Ballroom Hotel Surya, Ahad malam (10/11) mereka tampil menyala.
Sempena Hari Pahlawan, 10 November, semangat pasangan SANDI terlihat makin membara, seperti mewarisi semangat para pahlawan, pendahulu bangsa ketika merebut kemerdekaan.
Pada kesempatan pertama, SANDI menyampaikan dengan lugas, visi, misi dan program kerja. Syahrial menegaskan kembali dua program unggulannya yaitu program 100 juta per RT, dan seragam gratis bagi anak didik dari SD hingga SMP.
Segmen dua, saat pendalaman visi dan misi pertanyaan panelis nomor 10 yang dibacakan Vivin Anjani Suwito, tuntas dijawab oleh Syahrial terkait asas kepentingan umum dalam tata kelola pemerintahan. Termasuk tanggapan Sandi atas pertanyaan untuk pasangan KBS yang berhubungan dengan strategi dan kolaborasi Pusat Kegiatan Nasional (PKN), PKW dan PKL.
Pada segmen ketiga, pertanyaan seputar pembangunan lingkungan berkelanjutan. Langkah kongkrit yang akan dilakukan SANDI untuk mengatasi abrasi, dan kerusakan lingkungan akibat aktifitas industri adalah melakukan sinergitas lintas sektoral serta menjaga ekosistem industri yang baik, mengacu greenekonomi.
Menanggapi perihal pulau Rupat sebagai destinasi wisata unggulan, Syahrial menawarkan konsep Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
Pada sesi tanya jawab, antar pasangan calon, pada kesempatan pertama, SANDI menanyakan tentang perlindungan sosial yang merupakan strategi pembangunan berbasis inklusif, redefinisi keterlibatan "suku" dalam konteks putra-putri daerah.
Segmen kelima, Andika, calon wakil bupati SANDI mengajukan kepada pasangan KBS terkait konflik agraria antara masyarakat dan perusahaan.
Pada segmen terakhir, pernyataan penutup, Syahrial membuktikan dirinya sebagai ksatria yang berani, melawan hegemoni politik dinasti. Narasi penutupnya menyentuh, menukik. Syahrial menegaskan komitmennya mewakafkan dirinya untuk Bengkalis. Sebentar lagi, buktikan, "Masyarakat pegang kendali. Masyarakat tak bisa dibeli".
"Brownis dibawa ke kota Duri,
Singgah sebentar di Bathin Solapan
Ciptakan Bengkalis bebas korupsi, intimidasi dan dinasti
Bersama SANDI wujudkan perubahan"