Agung Marsudi
Duri Institute
Agar nasib PPP tak berada di ujung tanduk banteng, PPP harus keluar dari kandang banteng yang sedang "ketaton"
KETIKA semua partai sedang bergerak mendapat efek elektoral Pilpres 2024, partai bergambar Ka'bah ini malah terkurung di kandang banteng yang sedang marah.
Tidak ada keputusan strategis yang dapat dihasilkan dari kandang. "Ojo cedhak, kebo gubak". Rumah besar umat Islam itu tak boleh berada di kandang. Namanya juga "kandang".
Semua sudah pepesan kosong. Mas Sandi sudah urung jadi wakilnya Ganjar, tidak ada nilai tawar apapun, apalagi ditunggu, di tengah ketegangan politik. Keputusan strategis itu harus dilakukan sendiri oleh PPP, fokus pada ikhtiar perolehan suara nasional, meloloskan PPP ke Senayan.
Tanggal 10 Februari 2024 adalah hari terakhir kampanye. Selanjutnya memasuki hari tenang. Hari yang sejatinya baru ditabuh genderang perang. Tiga hari yang tidak hanya menegangkan, tapi menentukan. Seperti injury time pertandingan sepakbola. Meski tersisa 3 menit terakhir, 2 gol masih bisa menjebol gawang.
Meski, merujuk survei internal PPP yakin partainya akan lolos ambang batas 4 persen pada Pemilu tahun ini. Tapi seperti diketahui, hasil survei terbaru Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan PPP ada di posisi kesembilan dan diprediksi tidak lolos parlemen dengan elektabilitas sebesar 3,5 persen.
Kemudian menurut Indikator Politik Indonesia mencatat PPP, duduk di urutan kedelapan dengan elektabilitas 2,8 persen. Litbang Kompas memprediksi ada sembilan partai politik tidak lolos ke DPR. Di survei Litbang Kompas, PPP meraih 2,4 persen.
Untuk itu, salah satu cara menjaga marwah partai ka'bah, untuk meningkatkan perolehan agregat suara nasional (Kursi DPR RI). Maka para petinggi PPP, seyogyanya berani melakukan seruan ke seantero negeri, berupa Gerakan Nasional Coblos Ka'bah atau Iqamah Coblos Ka'bah. Melalui metode silaturahmi, hati ke hati, hand to hand, rumah ke rumah, surau ke surau, masjid ke masjid.
"Tanggal 14, datang ke TPS. Bismillah, niat ibadah, coblos Ka'bah, insya Allah hidup berkah"
Yakinlah, tidak ada usaha yang sia-sia.
Right now or not at all.
Lakukan sekarang atau tidak sama sekali.
Jakarta, 9 Februari 2024