DI BAWAH LINDUNGAN ISTANA
Catatan akhir tahun
Agung Marsudi
Duri Institute
DARI 5 Gatra kehidupan berbangsa dan bernegara; ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sepanjang 2023 ihwal politik dan ekonomi memiliki catatan tak biasa. Politiknya terluka, ekonominya tidak sedang baik-baik saja.
Kondisi politik Indonesia, seperti laki-laki bergaya metroseksual yang menampilkan binalitas ragawi (koalisi), sekaligus banalitas relasi kuasa (saling menyandera). Politik gagasan ditinggal di kandang banteng. Karenanya, banteng 'ketaton'.
Ekonomi Global 2023 mengalami Titik Gelap. Menurut IMF salah satu faktor utama penyebab ekonomi global 2023 mengalami titik gelap, karena adanya resesi keuangan di beberapa negara yang disebabkan oleh tidak stabilnya pasar keuangan.
Ihwal ekonomi kita, seputar uang dan utang. Pada akhir November 2023, nilai total utang pemerintah Indonesia sudah mencapai Rp8.041,01 triliun (Laporan Kementerian Keuangan bertajuk APBN Kita edisi Desember 2023). Angka sebesar itu belum ditambah dengan utang BUMN.
Kapan Indonesia bisa melunasi hutang? Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, Indonesia diperkirakan belum bisa melunasi utangnya bahkan hingga 2050 (berapa presiden lagi?)
Jawaban atas seluruh persoalan bangsa itu adalah membangunkan kesadaran nasional, bahwa 25 tahun sudah bangsa ini ditipu dengan UUD palsu.
Bus Indonesia yang disopiri oleh pak Jokowi, Ma'ruf Amin (kernet), Bu Sri Mulyani kondekturnya itu nyata. Dan tahun 2024 nanti bus itu harus masuk garasi (overhaul).
Terompet tahun baru akan menjawab pertanyaan peta buta politik Indonesia, semua masih 'di bawah lindungan istana'.
Jakarta, 31 Desember 2023