"Presiden yang minum, wakil presiden yang senyum"
Oleh Agung Marsudi
BUKAN kopi stamina, dan bukan racun. Ini minuman sehat yang diseduh rakyat untuk para calon jagoannya di pesta demokrasi 2024 nanti. Di desa-desa, pesta gak seru kalau gak ada ciu. Ini bukan sembarang ciu. Ciu ini hasil fermentasi alami, kelas tinggi, manis asem rasanya, karena sejatinya ia adalah madu. Obat segala obat.
Sumber penyakit itu di perut, obatnya adalah madu. Jika setelah diberi madu, sakitnya gak sembuh. Yang dusta adalah perutnya. Itulah konsep pengobatan nabi.
Jika para capres dan cawapres, oleh rakyatnya diberi kepercayaan, diberi mandat lalu berkhianat, maka yang berdusta adalah pasangan yang dipilihnya.
Sebab rakyat telah memberi yang terbaik. Telah memberi madu, untuk mereka para peneraju. Untuk bermarwah dan maju, bangsa ini butuh madu. Madu asli terbaik itu adalah UUD 1945. Bukan yang hasil amandemen.
"Sesat di ujung jalan, kembali ke pangkal jalan".
UUD 1945 yang telah diamandemen 4 kali itu adalah madu palsu, yang membuat sakit bangsa ini berlarut-larut.
Semua manis, semua Anies. Semua segar, semua Ganjar, semua legowo, semua Prabowo. Semua akan diberi madu oleh rakyat tanpa pandang bulu. Oleh karena itu, para jagoan pilpres 2024, tak usahlah saling memperolok, agar jagonya tak keok.
"Rakyat tidak untuk dirongsok!"
Hari ini, kuda sudah tak tuli. Hanya mereka yang pura buta, pura tuli.
Solo, 27 Juli 2023