"BENGKALIS GEMILANG DAN PANJI GUMILANG!"
Buka Mata : Syamsurizal, Proyek AlZaitun Pulau Rupat, 103 Milliar APBD Bengkalis Disedot Siapa, Kemana?
Oleh Agung Marsudi
CATATAN melawan lupa ini, saya tulis di serambi mesjid alMusafir, di bawah tangga Skybridge, terminal Tirtonadi, Solo, Sabtu (24/6).
Heboh-heboh soal alZaitun, Indramayu dan sosok Panji Gumilang, dua dekade yang lalu, di kabupaten Bengkalis era bupati Syamsurizal, juga punya jejak misterius, terkait dugaan "penyalahgunaan" anggaran daerah tahun dua ribuan, era DPRD pertama pasca reformasi.
Ada proyek pembangunan bernama pondok pesantren Al Zaitun, di Pulau Rupat, dengan DED saat itu mencapai 2 miliar, dan rencana pembangunan fisik mencapai puluhan miliar rupiah. Akan dibangun di tengah hutan pulau Rupat, konon karena kengototan bupati, ada anggaran lanjutan yang besarnya. "Besar sekali". Kasusnya masuk dalam bukunya Tabrani Rab, terkait korupsi.
Masih segar dalam ingatan para anggota DPRD saat itu, Si Panji Gumilang, dengan perlente melakukan presentasi di Gedung Daerah Bengkalis. Artinya, akan ada AlZaitun kembar, satu di Indramayu, dan satu lagi di Pulau Rupat, Bengkalis.
Ada nama, sederet nama, saksi hidup proyek yang hingga kini "raib" itu, yang jelas bupati Bengkalis, Syamsurizal, sekarang anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tahu persoalan itu.
"Kontraktornya" pun semua tahu.
Pun menjadi saksi, beberapa petinggi Bengkalis yang saat itu anak-anaknya ada yang disekolahkan di AlZaitun, Indramayu, pimpinan Panji Gumilang.
Pun DPRD Kabupaten Bengkalis pernah melakukan penolakan anggaran, dengan membentuk pansus. Hingga kini laporannya seperti raib ditelan waktu.
"Bau tak sedap alZaitun" pulau Rupat menyeruak kembali, "103 Milliar APBD Bengkalis Tersedot AlZaitun". Angka sebesar itu, aliran belok kemana.
Heboh dan misteri AlZaitun Indramayu, momen penting untuk bersih-bersih Bengkalis, membuka kembali arsip, dugaan "penyalahgunaan" anggaran AlZaitun di Pulau Rupat, kabupaten Bengkalis, yang konon "tak tersentuh" itu.
Panji Gumilang pulang, mimpi yang gemilang, yang terbilang, alZaitun pelan-pelan hilang di telan kedunguan.
Tak perlulah menghaluskan bahasa, ada "ketidaksesuaian" penggunaan anggaran. Saatnya, kasus alZaitun, pulau Rupat dibongkar kembali. "Right now or not at all"
Solo, 24 Juni 2023