ETIKA DAN MENGHENINGKAN CINTA
Oleh Agung Marsudi
ETIKA beda dengan payudara, yang bisa berhenti tumbuh karena fluktuasi hormonal.
Soal etika, apalagi etika politik tumbuh dan berkembang ke segala arah. Kekuatannya kadang seperti akar yang terus menjalar. Bangsa ini setiap hari dibanjiri air bah informasi, tapi semakin tidak mengerti, apa yang seharusnya dimengerti.
Hingga akar tunggang langgang menghadapi erosi etika, karena konflik kepentingan dan besaran uang.
Belajar dari iklan, "Ojo pedhot oyote" gak mungkin gambar Puan diganti Ganjar, di samping foto Soekarno, dan Megawati. PDIP sadar dengan mengusung Ganjar berarti telah memotong akar.
"Pedhot oyote". Putus akar, demi Ganjar.
Integritas itu loyal kepada kebenaran. Bukan kepada orang atau institusi. Jika maunya hanya tegak lurus, tegak lurus, itu mengelabui dan rentan pengkhianatan.
Integritas itu vital bagi kesehatan demokrasi kita.
Politisi santun, yang takzim pada etika, kendati terlihat olehnya payudara dia mengheningkan cinta. Karena dia memahami, begitu berharganya mata. Mata hati rakyat, yang memberinya kuasa.
Pilpres 2024 siapa yang, "kemaki, kemaruk, ambruk!"
Solo, 17 Juni 2023