POLITIK MURAHAN
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

POLITIK MURAHAN

السبت، 6 مايو 2023,


POLITIK MURAHAN

Jualan kecap pun tak ada diskon


Oleh Agung Marsudi


MENJELANG hari raya, biasanya mal-mal dan toserba menggelar promosi produk, dengan diskon besar-besaran. Sehingga masyarakat tergoda untuk datang membeli, bila perlu memborong. Maklum, kebiasaan "gila diskon". Apalagi alasan cuci gudang.


Beda dengan di politik. Adakah partai politik yang menawarkan produknya secara besar-besaran, sehingga rakyat berbondong-bondong menerima tawaran, atau janji-janjinya, lalu rakyat membelinya (memilihnya).


Jamak terjadi, tim sukses atau para relawan yang biasanya "jualan kecap" ke sana sini. Artinya, produk politik yang dipahami rakyat, masih seputar "jualan kecap" belum produk yang lain.


Di berbagai kesempatan para anggota dewan yang reses, ulang tahun partai, sosialisasi para caleg atau ketika kampanye, produk unggulan partai masih seputar "sembako". Gak pernah naik kelas, artinya rakyat masih diidentikkan dengan sembako.


Label, tidak ada diskon di politik, benar adanya, maklum saja. Sudah tahu, dari pemilu ke pemilu, dari waktu ke waktu, rakyat butuh nasi, tapi selalu dijejali pidato demokrasi berapi-api.


Ironi negeri, kaya laut impor garam, kaya padi, impor beras. Belum pernah, tawaran sembako murah tak diserbu ibu-ibu. Politik murahan, selalu menjadi bahan tertawaan, dengan panjangnya antrian dan rebutan.


Kata orang Medan, "Horas, bah!" Habis beras, makan gabah.



Sragen, 4 Mei 2023

TerPopuler