Falsafah Jawa
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Falsafah Jawa

الأحد، 7 مايو 2023,


Falsafah Jawa

Oleh MISLAM SAMASI

 

Berikut adalah beberapa falsafah Jawa beserta contoh pengaplikasiannya di lapangan:

 

"Sapa nggowo sare, wani nggowo gedhe" - Siapa yang bisa mengurus yang kecil, akan bisa mengurus yang besar.

Falsafah ini mengajarkan bahwa kemampuan dan keterampilan seseorang harus dibangun melalui pengalaman dan usaha yang berkelanjutan. Contohnya, seseorang yang ingin menjadi seorang manajer harus memulai dengan mampu mengelola tugas-tugas kecil terlebih dahulu sebelum dapat dipercaya mengelola tugas-tugas yang lebih besar.

 

"Sepi ing pamrih, rame ing gawe" - Lebih baik berusaha dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan, daripada hanya mencari keuntungan semata.

Falsafah ini menekankan pentingnya sikap jujur, kerja keras, dan keikhlasan dalam hidup. Sebagai contoh, seseorang yang menjadi sukarelawan di suatu lembaga sosial tanpa mengharapkan imbalan akan merasakan kebahagiaan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang hanya bekerja demi keuntungan semata.

 

"Urip iku urup" - Hidup adalah api.

Falsafah ini mengajarkan tentang pentingnya menghargai setiap momen dalam hidup dan menjalani hidup dengan semangat yang penuh. Sebagai contoh, seorang atlet yang menjalani latihan dan berusaha semaksimal mungkin dalam setiap pertandingan akan merasakan hidupnya yang penuh semangat dan penuh makna.

 

"Siji suwe ora jamas, padha dadi siji" - Meskipun hanya satu, namun jika bergabung maka menjadi satu kesatuan yang kuat.

Falsafah ini mengajarkan tentang pentingnya kerja sama dan solidaritas dalam mencapai tujuan bersama. Contohnya, di dalam sebuah tim olahraga, setiap anggota harus bekerja sama dan menghargai kontribusi yang diberikan oleh setiap individu, sehingga dapat mencapai kesuksesan yang lebih besar.

 

"Ning kene, mung mampir ngombe" - Hanya singgah untuk minum, namun dapat memberikan pengaruh yang besar.

Falsafah ini mengajarkan tentang pentingnya sikap rendah hati dan sopan santun. Sebagai contoh, seorang atasan yang mengambil waktu untuk berbicara dengan karyawan-karyawannya dalam keadaan santai, seperti saat makan siang bersama, dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap suasana kerja dan semangat tim.

TerPopuler