Perilaku "Bahaya Menjadi Penjilat" Menggali Konsekuensi Negatif
Oleh : Mislam Samasi, S.H.
Perilaku penyukai, yang sering disebut sebagai penjilat,
telah menjadi fenomena yang sering terjadi di dalam masyarakat. Penjilat adalah
individu yang berusaha mendapatkan keuntungan atau perlakuan istimewa dengan
cara berlebihan memuji atau merayu pihak yang berkuasa atau memiliki kekuasaan.
Meskipun beberapa orang mungkin menganggap perilaku ini sebagai strategi untuk
mencapai tujuan mereka, menjadi penjilat sebenarnya memiliki bahaya dan
konsekuensi negatif yang serius. Dalam artikel ini, kita akan menggali bahaya
menjadi penjilat dan mengapa perilaku ini patut dihindari.
Pertama-tama, menjadi penjilat dapat merusak integritas dan
harga diri seseorang. Ketika seseorang terus-menerus merayu atau memuji pihak
yang berkuasa, mereka kehilangan otonomi dan independensi mereka. Mereka
cenderung berperilaku palsu dan tidak otentik, mencoba memenuhi harapan orang
lain daripada menghormati nilai dan keyakinan pribadi mereka. Ini merusak
kepercayaan diri dan citra diri yang sehat.
Selanjutnya, perilaku penjilat seringkali menghancurkan
hubungan yang sehat dan tulus dengan orang lain. Ketika seseorang hanya memuji
dan merayu orang lain dengan tujuan mendapatkan keuntungan pribadi, hubungan
tersebut menjadi dangkal dan berbasis pada kepentingan semata. Tidak ada kedekatan
yang sejati atau saling pengertian, karena interaksi didasarkan pada motif
tersembunyi dan kepentingan diri sendiri. Akibatnya, hubungan yang dibangun
atas dasar penjilatan cenderung tidak tahan lama dan tidak membangun
kepercayaan yang tulus.
Selain itu, menjadi penjilat juga dapat merugikan karier dan
kemajuan seseorang dalam jangka panjang. Meskipun mungkin tampak menguntungkan
untuk sementara waktu dengan mendapatkan perlakuan istimewa atau keuntungan
singkat, bergantung pada penjilatan sebagai strategi utama dalam bekerja akan
menghalangi pengembangan keterampilan dan kemampuan sebenarnya. Kemajuan yang
berkelanjutan dan keberhasilan jangka panjang lebih mungkin dicapai melalui
dedikasi, kerja keras, dan kompetensi yang sebenarnya.
Perilaku penjilatan juga dapat memicu ketidaksetaraan dan
ketidakadilan dalam masyarakat. Ketika individu mencoba mendapatkan keuntungan
dengan cara yang tidak jujur dan tidak adil, mereka mengambil kesempatan dari
orang lain yang mungkin lebih berkompeten atau berhak mendapatkan peluang yang
sama. Ini menciptakan ketimpangan sosial dan ekonomi yang tidak sehat serta
memperburuk kesenjangan yang ada.
Selain dampak-dampak tersebut, menjadi penjilat juga berarti
hidup dalam ketakutan dan ketidakstabilan. Ketika seseorang bergantung pada
penjilatan untuk mendapatkan perlakuan istimewa, mereka selalu berada dalam
tekanan dan ketegangan untuk mempertahankan kepalsuan dan mendapatkan
persetujuan dari pihak yang berkuasa. Hidup dalam ketakutan akan terbongkar dan
tidak adanya kepastian dalam hubungan sosial dan profesional bukanlah kondisi
yang sehat dan berkelanjutan.
Dalam kesimpulan, menjadi penjilat memiliki bahaya dan
konsekuensi negatif yang serius. Perilaku ini merusak integritas, hubungan yang
sehat, karier, dan masyarakat secara keseluruhan. Sebagai individu, penting
untuk menjaga integritas, otonomi, dan harga diri yang sehat. Dalam
berinteraksi dengan orang lain, penting untuk membangun hubungan yang tulus,
berdasarkan saling pengertian dan saling menghormati. Dengan melawan perilaku
penjilat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil, bermakna, dan
harmonis.
Jika dikaitkan dengan prilaku Bisnis di dunia Migas, dan
tentunya akan saya hubungkan di Dunia usaha dan Industri. Kebetulan pada saat
ini, penulis berada pada lingkungan dunia kerja Minyak dan Gas. Di Kota Kecil
Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.
Para penjilat akan menjadi bahaya besar dan tantangan serta
hambatan bagi para pengusaha yang sedang menjalankan aktivitas di sektoral
migas. Dengan adanya “PENJILAT” norma-norma yang dibangun dengan sedemikian
rupa bisa rontok. Karena Penjilat bersifat “DESTRUKTIF” alias menghancurkan. Dengan
segala cara dan upaya akan dilakukan untuk mengambil keuntungan.
Saran penulis, berhati-hatilah dengan para penjilat.
Riau, 14 April 2023