"MELAYANI OLIGARKI"
Oleh Agung Marsudi
Jika tahta, harta dan mega masih menjadi bagian tak terpisahkan dari mekanisme politik lima tahunan, maka suksesi hanya hajatan demokrasi yang dimonetisasi. Hulu dan hilirnya adalah transaksi.
Rakyat dibuat mabuk sesaat, ketika pesta. Dan untuk itu dibiayai uang negara.
Hal-hal mengenai kekuasaan, diselesaikan dengan cara seksama, bahkan tak lagi di bawah meja. Melayani oligarki hal paling utama, dan menjadi kebijakan negara. Kerja-kerja politik adalah mesin ekonomi. Kerja-kerja ekonomi adalah mesin politik. Simbiose mutualisme itu dirancang, sebagai strategi perang.
Koalisi, hanya pencitraan. Partai politik, saling membusungkan dada, merasa punya kesamaan, padahal saling beda kepentingan. Para elit, bermain-main dengan isu. Para pengamat menabuh genderang, dan ruang. Semua menolak politik uang, tapi rapat-rapat, lobi, diskusi, silaturahmi, rekomendasi, iklan, bantuan, relawan, penggalangan, kunjungan, untuk menang butuh uang.
Itulah kenapa menteri keuangan itu penting.
Politik tidak pernah berjarak dengan investasi dan spekulasi. IKN menjadi simbol, sebab di situ oligarki bertelur, dan mengatur. "The nine dragons can dance".
Sementara banteng-banteng tetap kepanasan, menunggu hujan. Hujan airmata, anak-anaknya yang tak reda menderita. Tertipu janji manis politik dari masa ke masa.
Turbulensi politik tak mungkin disebabkan oleh awan, apalagi puan.
Solo, 27 Maret 2023