NUSANTARAEXPRESS, BOGOR – Perumda Air Minum Tirta Kahuripan menelusuri Sungai Cikeas untuk mengetahui titik lokasi yang menjadi potensi pencemaran yang kerap kali mengganggu proses pengolahan air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Putri.
Hal ini dilakukan sebagai mitigasi risiko apabila terjadi gangguan yang disebabkan alam maupun akibat aktivitas manusia yang merusak vegetasi sungai.
Susur sungai ini diselenggarakan oleh Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi dengan titik start dari Masjid At Thohir, Tapos, Depok dan titik finish di Instalasi Gunung Putri, Kabupaten Bogor dengan rute sungai sepanjang 36 km dan waktu tempuh 7 jam perjalanan.
Puarman selaku Ketua KP2C menyampaikan apresiasi kepada Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor yang ikut langsung melakukan susur Sungai Cikeas bersama komunitas peduli lingkungan.
"Selain untuk memetakan potensi pencemaran, kegiatan ini mengedukasi masyarakat untuk cinta sungai sekaligus merawat Sungai Cikeas tetap asri," ujarnya.
Menurutnya, Sepanjang susur sungai ditemukan beberapa lokasi yang berpotensi terjadi pencemaran dan kerusakan vegetasi sungai mulai dari limbah peternakan hewan, limbah pabrik tahu, pembuangan sampah illegal, pembukaan lahan yang tidak semestinya, sampah rumpun bambu akibat erosi hingga penjarahan garis sempadan sungai.
Dalam kesempatan yang sama, Abdul Somad selaku Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan melalui siaran persnya yang diterima media ini, Senin (20 Februari 2023) mengatakan, kegiatan bersama KP2C ini tentu menguntungkan Perumda Air Minum Tirta Kahuripan dalam hal mitigas risiko pencemaran dan risiko bencana banjir yang sering melanda Sungai Cikeas yang mengakibatkan IPA Gunung Putri tidak dapat mengolah air.
Dengan adanya peringatan dini dari KP2C terkait banjir maupun cemaran limbah di hulu sungai akan memberikan waktu bagi Perumda Air Minum Tirta Kahuripan untuk melakukan antisipasi lebih awal agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar dan memaksimalkan pasokan air di recevoir untuk tetap menjaga pengaliran air bersih tetap normal di saat kritis tersebut.
"Kedepannya kegiatan susur sungai bersama ini akan berlanjut dan direncanakan akan melibatkan dinas terkait di Kabupaten Bogor untuk melihat langsung keadaan vegetasi Sungai Cikeas yang terdampak limbah industri maupun pembukaan lahan yang tidak sesuai aturan dan diharapkan pemberian sanksi yang tegas serta edukasi akan menjaga vegetasi sungai yang menjadi sumber air baku Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor," pungkasnya. (Rahman)