MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN 07/X PARIT CULUM I MATA PELAJARAN PPKN
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN 07/X PARIT CULUM I MATA PELAJARAN PPKN

الاثنين، 24 أكتوبر 2022,

 


 

ABSTRAK

 

 

Kata Kunci: Model pembelajaran index Card Match, hasil belajar

 

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk Meningkat kanhasil belajar siswa pada materi Peta dan Komponennya siswa kelas III SDN 07/X Parit Culum 1 Tanjung Jabung Timur.

 

Penelitian inia dalah penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian siswa Kelas III SD 07/X Parit Culum I Tanjung Jabung Timur yang  berjumlah 20 orang. Pada tahap awal dilakukan perencanaan untuk dilaksanakan dan diobservasi serta direfleksi, hasil refleksi dijadikan acuan untuk perencanaan siklus II. Hasil siklus I menunjukannilai rata-rata hasil belajar siswa 55% dengan persentase ketuntasan 45% .Bila dikonversikan dengan  KKM maka nilai tersebut belum memenuhi standar KKM, dan persentase ketuntasan belum mencapai ketuntasan klasikal. Berdasarkan masukan dari observer disusun perencanaan siklus II. Hasil dari pembelajaran pada siklus II menunjukan nilai rata-rata hasil belajar siswa 5% dengan persentase ketuntasan 95%, dan sudah mencapai ketuntasan klasikal.

 

Perbandingansiklus I denganSiklus II terdapatpeningkatan hasil belajarsiswaKelas III SD 07/X Parit Culum I berdasarkan hasil tersebut penggunaan model pembelajaran Index Card Match pada materi Kwajiban dan haksebagaiwargasekolah, dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

                PPKn  mata pelajaran yang dianggap mudah  tetapi dalam kenyataannya siswamasih mendapatkan nilai kurang.Oleh karena itu berbagai  pendekatan  yang dilakukan guru supaya siswa mudah mempelajari dan memahaminya.

                Berdasarkanhasil Observasi yang penulislakukan, pada umumnya guru mengharapkansiswadapatmenerimamateripelajaranPPKndenganprosentase yang baiknamunkenyataannyatingkatkeberhasilansiswabelummemuaskan. Hal inidapatdilihatdarinilaiulangansiswakelas III SD Negeri 07/X ParitCulum 1, pada pelajaranPPKnnilai rata-rata kelasmencapai 64,17 dan yang barumemperolehnilai 75 keatasberjumlah 9 orang siswa.

                Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas di SDN 07/X ParitCulum 1Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur, kegiatan belajar mengajar mengajar disekolah pada umumnya cenderung monoton dan tidak menarik, sehingga beberapa pelajaran yang dianggap mudah oleh siswa, termasuk didalamnya adalah mata pelajaran PPKn, menjadi pelajaran yang sulit untuk dicerna. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu: adanya kolerasi positif dengan perolehan nilai pelajaran yang cenderung rendah.

                Selain itu, motivasi anak dalam belajar ilmu pengetahuan sosial menjadi rendah dikarenakan model pembelajaran yang tidak menarik (ceramah). Padahal mata pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang wajib diikuti oleh setiap siswa.Sehingga, pembelajaranmenjadikurangmenarik, siswamudahbosan dan tidakaktifdalampembelajaran. Hal itudikarenakankurangnyakesempatan yang diberikankepadasiswauntukmengapresiasikanpengetahuan yang dimilikinya. Siswahanyamengikutiapa yang diperintahkan guru, diam, mendengarkan dan mencatatapa yang diajarkan guru. Guru menjadisatu-satunyasumberbelajarbagisiswa. Hal inimengakibatkansiswatidakbisaberkembangsesuaidengantingkatkemampuannya.

                Melihatkondisitersebut di atas, makadirasaperluadanyasuatuperubahanbarudalampelaksanaanpembelajaranPPKn di SDN 07/X ParitCulum 1, agar siswalebihbisaberkembangsesuaidengantingkatkemampuan masing-masing sehinggahasilbelajardapatmeningkat. Oleh karenaitudiperlukansuatu model pembelajaran yang dapatmeningkatkanhasilbelajarsiswatersebut pada pelajaranPPKnsehinggaketuntasanbelajardapatdicapai. Untukitu,  menjadi salah satu model pembelajaran yang sesuaibiladiterapkan pada siswa SD. Hal inidikarenakan model pembelajaranIndex Card Match(mencaripasangan), siswamempunyaikesempatan yang samauntukdapataktif di kelas.

                Masalah ini dapat dilihat dari hasil belajar PPKn Kelas III SDN 07/X ParitCulum 1, Kecamatan Muara Sabak Barat  Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada Semester I Tahun Pelajaran 2021/2022,  dengan nilai rata-rata siswa dibawah atau sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu  60, padahal KKM yang telah ditetapkan adalah 65. Dari jumlah siswa 20 orang, sebanyak 15 orang siswa memperoleh nilai dibawah KKM siswa yang mendapat nilai lebih atau sama dengan KKM adalah 5 orang. Masalah ini menandakan bahwa ketuntasan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial secara klasikal belum tercapai, padahal ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan adalah 70%.

                Berdasarkan masalah diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian tindakan kelas yang diberi judulMeningkatkan Hasil BelajarSiswaKelas III SDN 07/x ParitCulum I Mata Pelajaran PPKn pada Materi Kewajiban dan HakSebagai Warga SekolahMelalui  Model PembelajaranIndex Card MatchTahun Pelajaran 2021/2022”.

 

Rumusan Masalah

 

Berdasarkan  latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; Apakah  dengan menggunakan Model Index Card Match  pada mata pelajaran PPKnpada materikewajiban dan haksebagaiwarga negara dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN 07/X ParitCulum 1 tahunpelajaran 2021/2022 ?

Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah  untuk  mengetahui apakah dengan penggunaan Model Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN 07/X ParitCulum 1 Kecamatan Muara Sabak Barat  Kabupaten Tanjung Jabung Timur  Tahun Pelajaran 2021/2022.

Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan akan memberikan  manfaat bagi Siswa, Guru dan Pihak Sekolah sebagai berikut :

a.     a. Bagi Siswa : Diharapkan  dengan Model Index Card Match (Mencari Pasangan dengan kartu)  siswa semakin tertarik dan berminat dalam belajar, sehingga aktivitas belajar dan hasil belajar siswa meningkat.

b.    b. Bagi Guru : Diharapkan  dapat membuka wawasan  dan cara berpikir guru untuk lebih kreatif dalam mengajar serta  upaya memperbaiki proses pembelajaran.

c.     c. Bagi Pihak Sekolah : Hasil Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam mengambil kebijakan yang berkenaan dengan peningkatan mutu pembelajaran.

 

METODE PENELITIAN

Tempat, Subjek dan Waktu Penelitian

               

Penelitianinibertempat di SD Negeri 07/X ParitCulum 1, Kecamatan Muara Sabak Barat. Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Provinsi Jambi.

SubjekPenelitianadalahsiswakelas III SD Negeri 07/X ParitCulum I, Kecamatan Muara Sabak Barat denganjumlah 20 orang.

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September s/d Oktober 2021.Prasiklustanggal 29 September 2021, siklus I dilaksanakantanggal 6 Oktober 2021, dan siklus II dilaksanakantanggal 13 Oktober 2021.

 

Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan  dua Siklus. Secara rinci setiap siklus penelitian tindakan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

 

 

                Perencanaan pembelajaran awal dilakukana dalah: (1) Menyusun rencana pembelajaranPPKn dengan ModelIndex Card Match,(2) Membuat dan mempersiapkan instrumen penelitian berupa :lembar penilaian,pedoman observasi,pedomandokumentasi,dan pedoman wawancara,(3)Menyiapkan media pembelajaran  berupa potongan kertas (kartu) sebanyak jumlah siswa.

Tindakan

                Proses  pembelajaran dalam dua kali pertemuan yaitu : (1) Pendahuluan yang meliputi kegiatan guru menyapa siswa,menanyakan keadaanpeserta didik,memancing peserta didik menyampaikan hambatan yang dialaminya saat proses pembelajaran PPKn dengan model Index Card Match. (2) Kegiatan Inti,yaitu tahap melakukan  kegiatan pembelajaran PPKn dengan model Index Card Match.

                Kegiatan ini meliputi :Guru membagikan  kertas yang dibagi dua bagian yang sama banyak,separuh kertas ditulis  pertanyaan tentang materi,setiap kertas berisi satu pertanyan,separuh yang lain diisi jawaban dari pertanyaan yang dibuat,sebelum dibagikan dikocok dahulu hingga tercampur rata,setiap siswa  diberi satu kartu,guru menjelaskan  bahwa pelajaran ini  dilakukan berpasangan.Separuh siswa akan mendapat pertanyaan dan separuh siswa mendapat jawaban,guru meminta siswa untuk mencari dan menemukan pasangan mereka,setelah menemukan meminta siswa untuk duduk berdampingan/ berdiri berpasangan,setelah semua siswa menemukan jawabannya atau pasangannya bergantian untuk membacakan dan meletakkan di tabel yang telah disiapkan.Kegiatan Akhir atau Penutup,merupakan refleksi kegiatan  yang telah dilakukan pada hari itu.

                Tahap ini meliputi : guru memberikan hadiah bagi  kelompok yang menang, kegiatan guru  merefleksikan  kegiatan pembelajaran hari itu,guru menanyakan kesulitan  yang dialami oleh  siswa mencari pasangan dalam model Index Card Match.Pengamatan yang dilakukan  selama proses pembelajaran berlangsung,dalam pengamatan  ini akan diungkap  segala peristiwa  yang berhubungan  dengan pembelajaran,baik aktivitas peserta didik maupun kegiatan pembelajaran serta respon peserta didik terhadap  teknik pembelajaran. Selanjutnya pada pertemuan ke dua dilakukan  tes untuk mendapatkan nilai hasil belajar pada siklus 1,dan data yang diperoleh pada siklus 1 dijadikan  sebagai bahan refleksi.

 

Teknik pengumpulan data siswa dilakukan melalui tes, observasi dan wawancara.  Teknik  yang digunakan untuk menjaga validitas data dalam penelitian yaitu teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemer           iksaan validitas data dengan memanfaatkan sarana diluar data untuk keperluan pengecekan atau pembandingan data. Adapun dari Triangulasi yang ada  hanya menggunakan 2 teknik yaitu  triangulasi data (sumber) dan tringulasi metode.

 

                Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif, model analisis interktif mempunyai tiga komponen, yaitu:1)Reduksi Data ( data reduction), 2) Penyajian Data (data display),3) Conslucion Drawing (verification).

 

                Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah pencapaian  hasil belajar peserta didik 80% dan capaian nilai rata-rata kelas sebesar 85%.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

                Sebelum penelitian dilaksanakan, pembelajaran IPS pokok bahasan Peta dan Komponennya, dilaksanakan dengan pembelajaran ceramah. Pembelajaran hanya bersifat monoton, guru menyampaikan materi pelajaran dengan ceramah dan peserta didik cenderung mendengarkan sehingga tidak ada komunikasi yang sebenarnya,karena kurang tertarik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peserta didik yang memperoleh nilai dibawah KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Dari 20 siswa kelas III SDN 07/X ParitCulum 1,nilai  ulangan harian sebelum dilakukan penelitian, nilai tertinggi sebesar 70,nilai terendah sebesar 25 dan rata-rata kelas KKMsebesar 25%.


   

Berdasarkan nilai tersebut, maka dapat dilihat bahwa masih rendahnya prestasi belajar PPKn dalam pokok bahasasanKewajiban dan HakSebagai Warga Sekolah.

                Pada tahap ini dilaksanakan dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Dalam  melaksanakan tindakan siklus I, pembelajaran dilakukan dengan penerapan Model Index Card Match (mencari pasangan). Siswa dibagi menjadi 2 kelompok dengan cara merandom, satu kelompok berisi pertanyaan dan satu kelompok berisi jawaban, ada beberapa anak yang bertugas sebagai juri yang mengarahkan bahwa jawaban kelompok yang mencari pasangan sudah benar.Berdasarkan  lembar observasi masih ada sebagaian besar siswa yang masih kurang konsentrasi atau tidak aktif dalam kelompok belajar, siswa masih ada yang bermain dan bercerita sendiri. Hal ini mungkin dikarenakan teman dalam kelompok  atau pasangannya masing-masing  tidak paham dengan materi.

Hasil tes tindakan siklus I diperoleh nilai tertinggi adalah 100,nilai terendah 40. Siswa yang masih  memperoleh nilai KKM sebanyak 11 siswa atau 55%,sedangkan siswa yang memperolehKKM sebanyak 9 siswa atau 45%.

 

 

 

 

Dari tabel diatas dapat dilihat adanya peningkatan pembelajaran PPKndengan menggunakan model Index Card Match (mencari pasangan),pada tindakan siklus I dibanding dengan pembelajaran PPKn sebelum diadakan  tindakan.Namun demikian  hasil belajar  tersebut belum tercapai indikator  keberhasilan. Penelitian ini dilanjutkan pada siklus II.

 

         Pada tahap ini penulis mempersiapkan semuaperangkat pembelajaran meliputi; Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, membuat skenario pembelajaran, menyusunalat-alatevaluasi.

 

          Pada tahapiniadalah proses pembelajaran, terdiritigasesi:                                                            

 

a. kegiatanawal  b.kegiatan inti  c. kegiatanakhir.

a.    Kegiatanawalyaitu; mengucapkansalam,mengabsenpesertadidik dan menjelaskanpokokbahasan yang akandibahas.

b.   Kegiatan inti yaitu;menjelaskanmateripelajaranIlmu Penetahuan Sosialpokokbahasanpeta dan komponennyadenganmenggunakan model index card match.                                               

c.    Kegiatanakhir :menyimpulkanmateripelajaran yang sudahdibahas dan mengucapkansalam.

                Selama proses Belajar mengajar yang dilaksanakan  dengan menggunakan Model Index Card Match berjalan sangat lancar.Semua siswa memperhatikan dengan seksama dan mereka sangat senang Belajar dengan Model Index Card Match tersebut.

                Dengan melihat Tabel hasil Belajar pada siklus 1 dapat diketahui bahwa hasil Belajar rata-rata 55,6%.Prosentase ketuntasan Belajar tercapai 44,4% dengan demikian memberikan gambaran bahwa indikator keberhasilan belum dapat dicapai.Penulis akan memperbaiki semua kekurangan pada siklus I  untuk diperbaiki pada siklus II.

                Tindakan siklus II dilakukan  dengan menguncang kembali kartu yang telah dibagi menjadi 2 yaitu:kelompok pertanyan dan kelompok jawaban serta ditunjuk 2 orang sebagai juri.Siswa yang mendapatkan pertanyaan segera mencari jawaban dari pertanyaan tersebut sehingga terbentuk pasangan dari pertanyaan yang diajukan,juri menilai apakah jawaban sudah tepat,guru sebagai motivator dalam pembelajaran ini.Keaktifan siswa dapat dilihat dari antusias siswa dalam mencari pasangan dari pertanyaan yang diajukan.Siswa mulai mengerti dan memahami  serta dapat menganalisis pertanyaan dan jawaban yang di sebutkan. Siswa yang aktif  membantu siswa lain  yang  kurang aktif,sehingga pasangan  yang telah memilih pasangannya dengan benar akan mendapatkan apresiasi dari guru dan teman-tamanya.

Pada hasil tes tindakan siklus II  diperoleh  nilai tertinggi adalah 100,nilai terendah adalah 60, rata-rata kelas dalam siklus II  adalah  90.Presentase ketuntasan belajar  sebesar 95%,artinya dari 20 siswa terdapat 1 orang yang belum tuntas belajar.

 

  

Dari tabel  diatas adanya peningkatan hasil belajar ulang pesertadiksignifikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Meskipun  masih terdapat 1 siswa yang belum tuntas belajar, namun peningkatan  hasil belajar pokok bahasan Peta dan Komponennya dengan model  Index Card Match sudah tercapai.Bagi siswa yang belum tuntas akan diremidial dan diberi bimbingan khusus.

Perangkat pembelajaran yang digunakanadalahperangkat yang disesuaikandenganhasilrefleksisiklus 1 yaitu: mempersiapkan semua perangkat pembelajaran meliputi; Rencana Pelaksauaan Pembelajaran, membuat skenario pembelajaran, menyusunalat-alatevaluasi. 

                Pada tahapiniadalah proses Pembelajaran, terdiritigasesi: a. kegiatanawal  b. kegiatan inti  c. kegiatan akhir.

a.     Kegiatanawalyaitu:  mengucapkansalam,mengabsenpesertadidik dan menjelaskanpokokbahasan yang akandibahas.

b.    Kegiatan inti yaitu:menjelaskanmateripelajaranmenggunakan Model Index Card Match.                                               

c.     Kegiatanakhiryaitu:menyimpulkanmateripelajaran yang sudahdibahas dan mengucapkansalam.

 

                Selama proses Pembelajaran, Semua siswa memperhatikan dengan seksama dan mereka sangat senangbelajar PPKn dengan materi kewajiban dan hak sebagai wargasekolah. Siswa mengikuti Pembelajaran dengan aktif, siswaberlomba menjawab pertanyaan lisan dari guru.

 

Dengan melihat Tabel hasil Belajar pada siklus II dapat diketahui bahwa hasil Belajar rata-rata 98,9%. Prosentase ketuntasan Belajartercapai 95% dengan demikian memberikan gambaran bahwa indikator keberhasilan sudah dapat dicapai.

Hasil tes dari pra siklus,siklus I dan siklus II,dari tabel berikut:

 

 

Dari tabel 4 diatas dapat dieroleh data sebagai berikut :

·         Pra siklus :

Siswa yang belum mencapai KKM 15 siswa (75%),siswa yang mencapai KKM 5 siswa(25%).

·         Siklus I :

Siswa yang belum mencapai KKM 11 siswa (55%),siswa yang mencapai KKM 9

Siswa( 44,4%)

·         Siklus II:

Siswa yang belun mencapai KKM 1 siswa ( 5%),siswa yang mencapai KKM 19

Siswa( 95%).

                Nilai pesertadidiksebelumtindakan yang tertinggi sebesar 70,sedangkan yang  terendahadalah 25.Kemudian dari hasil  tes siklus I diperoleh nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah 40.Selanjutnya dari hasil tes siklus II diperoleh  nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 60.

 

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

                Berdasarkan  hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanalan dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa meningkatkan hasil belajar dapat ditingkatkan melalui model   Index Card Match  dalam pembelajaran PPKn. Meningkatkan hasil belajar  siswa dalam pembelajaran PPKn dengan Model Index Card Match pokok bahasan Kewajiban dan Haksebagaiwargasekolah, dapat dilihat  dari peningkatan  angka  presentase ketuntasan  belajar siswa pada kondisi awal yang hanya 25% meningkat pada siklus I menjadi 45%dan pada akhir siklus IImencapai 95%.

 

Saran TindakLanjut

                Beberapa saran sebagai bahan masukan dan tindak lanjut berkenaan hasil penelitian ini yaitu :

1.    Bagi  Kepala Sekolah,sebaiknya  Kepala Sekolah selalu mendorong dan membina  guru untuk lebih proaktif dalam usaha menerapkan model-model pembelajaran yang bervariasi untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran yang berkualitas bagi siswa.

2.    Bagi Guru :

a.       Guru sebaiknya  selalu  menggunakan strategi pembelajaran yang tepat,efektif dan bervariasi dalam pembelajaran PPKn.

b.       Guru sebaiknya selalu tanggap  terhadap masalah yang timbul dalam pembelajaran dan berusaha mencari solusi.

c.        Guru hendaknya mampu dan mau untuk menggunakan model-model  pembelajaran baru yang sesuai dengan standar kompetensi yang dicapai. 

d.       Guru  dituntut untuk selalu meningkatkan hasil belajar sesuai dengan tuntutan standar kompetensi yang digariskan dalam kurikulum,seimbang antara hasil belajar dan keterampilan proses.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Andayani. 2008. PemantapanKemampuanProfesional. Jakarta : Universitas      Terbuka

Amri (2013:34). Bab II. Kajian    Pustaka A. Model Pembelajaran.1. Pengertian Model Pembelajaran.Digilibunila.ac.id.Diakses pada 15 Agustus 2018.

Hamalik, Oemar. ( 2006). Proses BelajarMengajar. Jakarta : PT . Bumi Aksara

Mulyono TJ (1980:8). Nasution Sumaatmadja(2002:123). Somantri (Sapriya:2008:9).

Santori, Djami’andkk. 2007. ProfesiKeguruan.Jakarta: Universitas Terbuka.

Silberman, M. 2010. 101 Cara Pelatihan dan PembelajaranAktif. Jakarta: PT. Indexs.

Slavin (2010). Trianto (2009).Pengertian Model PembelajaranMenurut Para Ahli.Diunduh oleh www.sepengetahuan.com(2016).Diakses pada 15 Agustus 2018.

Sudjana, Nana. (2010). Penilaian  Hasil Proses BelajarMengajar(cet. XV). Bandung : PT. Rosdakarya

Suprijono,A. 2010.Model-model Pembelajaran. Jakarta: Balai Pustaka

Wardani, I.G.A.K, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : Universitas Terbuka.

                                      


TerPopuler