Ket Foto : Presiden KAI Erman Umar, SH |
NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Seperti yang sudah kita ketahui bahwa saat ini banyak organisasi advokat (pengacara) terpecah belah seperti KAI, PERADI, AAI dan banyak juga organisasi baru yang bermunculan.
Untuk itu, awak media berkesempatan mewawancarai Presiden Kongres Advokat Indonesia (KAI) Erman Umar SH, dan mengatakan bahwa KAI bisa bersatu. “Hasil Kongres Tomang KAI bisa bersatu paling lama dua tahun targetnya, saya cukup satu periode saja walau ada yang meminta (merubah AD/RT). Semoga dengan penyatuan dua kubu ini, walau KAI sarinah anggotanya sedikit , tetapi pemikiran para pengurusnya bisa di aspresiasi, bisa eksis jangan mencari kelemahan. Tujuannya adalah memperbaiki agar kuat, tetapi saat ini tidak kompak,” katanya dengan ramah.
Erman Umar, SH juga berharap menyatukan KAI yang lain.
“Tjoetjoe, KAI Mia dan MPO Dewi juga. Jangan berpikir kedudukan (kepentingan pribadi) tetapi kepentingan advokat, tidak merasa paling benar,” tambahnya.
Erman Umar sebagai Presiden KAI yang baru hasil rekonsiliasi melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) antara KAI Juanda dan KAI Sarinah, Sabtu (27/8/2022) di hotel Oasis Amir, Senen, Jakarta Pusat.
Pasca HUTnya di hotel Sultan Jakarta beberapa waktu lalu, KAI Mia pernah mengatakan bahwa KAInya abal abal tetapi tidak melayani cukup perlihatkan kinerja dan dengan secara halus (silahturahmi). Tidak saling gugat, profesi advokat bersatu.
Sejarah KAI berdiri tahun 2008 dipimpin oleh Buyung Adnan Nasution. Padahal tujuan untuk perkuat PERADI sebelum Kongres tetapi tidak digubris.
"Semangat kembali tegakan hukum di Indonesia, tidak ada perpecahan organisasi profesi advokat. KAI harus kompak, kembali citra pejuang keadilan karena tidak kompak dan kuat, contoh saat mau membela klien tetapi dipersulit oleh Mabes Polri,” tegasnya.
Tema Munaslub KAI Juanda dan KAI Sarinah "Merekonsialiasi Kembali Landasan Operasional dalam Nilai Nilai Luhur Perjuangan K. A. i dan sub tema " Mengembalikan K. A. I sebagai Wadah Advokat Profesional dan Pejuang dalam Era Digitalisasi". (JNI)