NUSANTARAEXPRESS, KOTA BEKASI - Musyawarah Nasional (Munas) Ke-3 Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) dilaksanakan 26-28 Agustus 2022 bertempat di Asrama Haji Kota Bekasi.
Awak media berkesempatan mewawancarai Ketua Umum DPP FKDT Drs. H. Lukman Hakim, Msi didampingi Staff Ahli Kementrian Agama bidang Hukum dan Ham Prof. Dr. Abu Rokhmad mengatakan bahwa dana bantuan sangat sedikit. “Sehingga FKDT mandiri hal ini terbukti sudah 77 tahun masih tetap eksis. Pemerintah tidak tinggal diam meningkatkan anggaran membantu FKDT di seluruh Indonesia termasuk tenaga pendidikan agar lebih sejahtera. Berharap hal ini masuk Prolegnas (Program Legilisasi Nasional (DPR),” katanya dengan ramah.
Sistem pendidikan, sambungnya, sesuai PP 17/2018.
“Perlunya Politik Will untuk dibantu melalui APBN/APBD. Masyarakat tetap jalan (swadaya), pemerintah mendukung FKDT. Pendidikan islam mesti didukung, sebagai wadah mandiri. MDT(Madrasah Diniyah dan Takmiliyah mendidik Ahlaktul Kharimah,” bebernya.
Ketua Drs. H Lukman Hakim mengatakan sebelum masuk pesantren melalui MDT dulu. “Pendidikan asli Indonesia, tetap eksis, tantangan nanti ada full day school (5 hari) nanti bisa tergerus sudah ada laporan dari daerah ke DPP. Berharap bantuan kemenag meningkat. FKDT sedang memapping standarisasi MDT agar seperti tipe A, B, dan C agar bantuan tidak rata misal ada santri yang jumlah 400 orang beda dengan jumlah santri 600 orang agar adil,” tuturnya.
Demikian pula hal dengan ustad ada yang lulusan S1, S2, bahkan Madrasah Aliyah nanti rencana dimulai tahun 2023.
Sementara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Barat Dr. H M Muflih, BF, MM mengatakan agar Musyawarah Nasional berjalan lebih bagus.
“Memilih ketua umum berjalan damai lancar dan program ke depan lebih baik lagi, FKDT sulbar beserta ketua dan delegasi hadir langsung harapan peran di masyarakat Sulbar,” ujarnya.
Tema munas kali ini adalah "Konsolidasi Organisasi untuk Madrasah Diniyah Takmiliyah yang Mandiri".
Hadir dalam kegiatan sejumlah perwakilan dari Pemerintahan yang terkait, serta peserta dari seluruh Indonesia yang mencapai hampir 1000 orang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti jaga jarak, memakai masker, cuci tangan, cek suhu tubuh dan selalu membawa hand sanitizer. (JNI)