NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Emiten Kelapa Sawit PT. Gozco Plantations Tbk (“GZCO” atau “Perseroan”) hingga akhir tahun 2021, Perseroan berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp707 miliar, meningkat 74% bila dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar Rp407 miliar.
“Peningkatan ini terjadi karena adanya kenaikan dalam Volume penjualan Crude Palm Oil (CPO) yang meningkat sebesar Rp604 miliar, Palm Kernel (PK) Rp79 miliar dan Tandan Buah Segar (TBS) Rp24 miliar dari total penjualan bersih pada tahun 2021,” kata Yongki Tedja, Direktur Keuangan, Pajak & Akuntansi GZCO dalam public expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Jum’at, 29 Juli 2022.
Bahkan, Yongki menyampaikan, Perseroan juga berhasil membukukan laba kotor tahun 2021 sebesar Rp68 miliar, naik 149% bila dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar Rp139 miliar.
Tak cuma itu, ujar Kreisna, Perseroan mengalami peningkatan Laba Bersih Tahun Berjalan pada tahun 2021 yakni naik 108%. Laba Bersih Tahun Berjalan Perseroan tahun 2021 tercatat sebesar Rp14 miliar, usai tahun 2020 tercatat rugi sebesar Rp183 miliar.
Pada tahun 2021, lanjut Kreisna, total Liabilitas Perseroan mengalami penurunan sebesar 14%, dimana total Liabilitas Perseroan pada tahun 2020 adalah sebesar Rp1.11 miliar menjadi Rp959 miliar pada 31 Desember 2021.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan Liabilitas jangka panjang sebesar 24%. Komposisi total liabilitas pada 2021 terdiri dari Liabilitas jangka pendek sebesar Rp355 miliar dan Liabilitas jangka panjang sebesar Rp604 miliar.
“Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan Liabilitas jangka panjang sebesar 24%. Komposisi total liabilitas pada 2021 terdiri dari Liabilitas jangka pendek sebesar Rp355 miliar dan Liabilitas jangka panjang sebesar Rp604 miliar,” ucapnya.
Dari sisi aset, Kreisna menuturkan, total aset Perseroan yang tercatat per 31 Desember 2021 mengalami peningkatan sebesar 5% menjadi Rp2.03 triliun, sedangkan jumlah aset pada tahun 2020 adalah sebesar Rp2.14 triliun.
Ekuitas Perseroan naik sebesar 5% menjadi sebesar Rp1.07 triliun per 31 Desember 2021 bila dibandingkan dengan Total Ekuitas dari Rp1.02 triliun pada tahun 2020.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh naiknya jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 5,55%.
“Di tahun 2022, Perseroan menganggarkan Belanja Modal (Capex) sebesar Rp75.5 Milliar yang dialokasikan untuk Belanja Barang Modal meliputi tanam baru dan perawatan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) sebesar Rp13.5 Milliar dan Investasi Fixed Aset sebesar Rp62.0 Milliar,” pungkasnya. (LNDA)