NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Bertepatan dengan peringatan Hari Hidrografi Dunia yang ke 101, Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) meluncurkan buku Ekspedisi JalaCitra 1 AURORA, berjudul “Menguak Kekayaan Bawah Laut Indonesia”.
Peluncuran buku tersebut dilaksanakan dalam acara minum kopi bersama stakeholder bertempat di Gedung Serbaguna Mako Pushidrosal, Ancol Timur Jakarta Utara, Selasa (21/06/2022).
Dalam buku tersebut ditulis tentang Ekspedisi Kelautan “JalaCitra-1 Aurora” tahun 2021 di perairan Halmahera menggunakan KRI Spica-934 beserta tim peneliti dari kementerian lembaga dan perguruan tinggi terkait, yang antara lain telah menghasilkan beberapa temuan diantaranya gunung laut yang telah diberi nama dan masuk dalam gazeteer UNESCO dari hasil Sidang Sub-Committee On Undersea Feature Names (SCUFN) yang ke-35 di UNESCO, Paris, Prancis bulan Maret yang lalu.
Hadir dalam acara tersebut para perwakilan dari Kementerian/Lembaga negara terkait, pejabat utama di lingkungan TNI dan TNI AL, akademisi, professional, serta Industri nasional kemaritiman.
Komandan Pushidrosal (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Wadanpushidrosal Laksamana Muda TNI Budi Purwanto antara lain menyampaikan bahwa hidrografi memiliki peran yang sangat penting dan strategis. Pada peringatan Hari Hidrografi Dunia ke-101 tahun ini, eksistensi dan peran hidrografi tidak hanya untuk keselamatan pelayaran, namun telah berkembang bagi kepentingan strategis lainnya seperti pertahanan, mitigasi bencana alam, perlindungan lingkungan laut dan pembangunan maritim lainnya.
Hari Hidrografi Dunia tahun 2022 ini mengambil tema "Hydrography - Contributing To The United Nations Ocean Decade". tema tersebut dipilih untuk menyoroti peran kontribusi nyata ilmu pengetahuan di bidang ilmu hidrografi, dalam kaitannya untuk pemanfaatan laut dalam bingkai pembangunan berkelanjutan. Satu Dekade Pembangunan Kelautan dari PBB 2021-2030 memiliki makna, bahwa, untuk mempercepat pembangunan ekonomi berkelanjutan diperlukan sebuah tujuan pembangunan yang solid, dan dapat diterapkan oleh seluruh masyarakat dunia khususnya masyarakat maritim di Indonesia, Laut harus menjadi pusat dari aktifitas ekonomi dunia.
“Pushidrosal sebagai lembaga hidrografi nasional terus melakukan upaya-upaya meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur yang ada dari sisi akuisisi data maupun sistem pemetaan laut yang modern, meningkatkan koneksitas serta komunikasi dengan fungsi kelembagaan nasional lainnya guna terbangunnya sinergitas dalam rangka mendukung kebijakan pembangunan maritim nasional” tegas Danpushidrosal. (*)