NUSANTARAEXPRESS, DUMAI - Kamis (23/06/2022 ) Puluhan atlit Karate yang bergabung di FORKI Dumai diberangkatkan untuk mengikuti pertandingan KEJURPROV FORKI RIAU.
Keberangkatan ke 20 orang atlit FORKI Dumai yang berasal dari tiga perguruan TAKO, INKAI dan KKI tersebut Menurut Penjelasan Ketua FORKI Cabang Dumai, Monang Maradongan S. Sos mengikuti 36 kelas dalam KEJURPROV FORKI RIAU.
Hal tersebut disampaikan Monang Maradongan S. Sos saat diselah memberikan kata bimbingan dalam kegiatan pemberangkatan Atlit FORKI Dumai ke Provinsi Riau, Kamis (23/06/2022) di lapangan ex kantor Wali Kota lama, Jln. Soeberantas Dumai
Karena pertandingan kali ini menurut Monang adalah merupakan kejuaraan yang dilaksanakan oleh Provinsi dan pesertanya seluruh diwajibkan dari seluruh Cabang olaraga karate Se Provinsi Riau.
Dalam hal ini menurut Monang termasuk Dumai makanya mereka ( FORKI ) Dumai mengutus 20 atlit nya untuk mengikuti even resmi FORKI Provinsi Riau
"Karena ini adalah merupakan Event Resmi FORKI Provinsi. Yang seharus nya KONI Dumai sebagai perpanjangan tangan pemerintah tidak bisa lepas tangan. KONI kan sebagai induk dari Cabang olaraga prestasi. Harus nya mendukung, melaksanakan pengelolaan,pembinaan dan pengembangan olaraga prestasi sesuai kewenangan dan Tugas KONI." Ujar Monang Maradongan S. Sos dengan nada semacam mengecam kinerja pengurus KONI Dumai
Fungsi, tugas dan tanggungjawab pembinaan tersebut menurut Monang Maradongan termasuk dalam Psl 5 Anggaran Dasar KONI
"KONI mempunyai fungsi untuk memasyarakatkan olaraga prestasi. Ya dibina anggotanya untuk mencapai prestasi olaraga secara optimal sesuai dengan fungsi KONI.Ini malah terkesan tutup mata dan tutup telinga." Ujar Monang seraya mengaku sangat kecewah dengan keberadaan Pengurus dan ketua KONI Kota Dumai yang sulit untuk ditemui karena jarang berada di kantor.
"Bagaimana beliau untuk membina cabang olaraga kalau keberadaannya saja sulit untuk di temui. Contoh kecil nya saja terkait pada kegiatan even yang akan diikuti oleh FORKI Dumai ini". Jelas Monang.
"Dalam mengikuti kegiatan ini kami tentunya butuh persiapan, mulai dari pelaksanaan TC, sampai keberangkatan atlet dan biaya untuk mengikuti kejuaraan ini, mulai dari insert, makan atlet dan biaya transportasi". Ulasnya.
"KONI Dumai sama sekali tidak ada membantu, kami sudah ajukan proposal dukungan untuk membantu pelaksanaan ini, sedikitpun tidak dibantu, dan jangankan dukungan materil, dukungan moril pun kami tidak dapatkan. Kalau terkait dukungan materil mungkin terkait nominal adalah relatif, yang penting KONI mau tunjukkan kepada kami bahwasanya KONI serius menyampaikannya, ini sama sekali tidak digubris".
"Harapannya kepada DPRD kota Dumai, berikan pengawasan terhadap hal ini." Pinta Monang.
Karena olaraga menurut Monang punya sisi positif untuk membina para generasi Bangsa agar berprilaku positif harusnya mendapatkan perhatian dari eksekutif dan legislatif.
Untuk itu dirinya minta tolong agar sama sama membina dan membimbing anak anak generasi Kota Dumai ini. " Mereka telah bersemangat tetapi kita tidak mendukung, ini adalah dosa bagi kita".
Kami harap kedepan KONI Dumai harus berubah berikan solusi bukan menghindar dan cuek terhadap CABOR yang dia bina nya. " Ujar Monang mengakhiri perbincangannya dengan NusantaraExpres
Sementara Ketua dan Sekretariat KONI Dumai saat di konfirmasi terkait kebenaran keluhan dari Ketua FORKI Dumai mengatakan. "Bukan tidak perduli kanda. Selama ini kami kan bantu mereka. Kebetulan anggaran untuk KONI dari Pemko ngak seperti dulu lagi. Memang dana ada tapi dana tersebut dah kadung kami anggarkan untuk Kejurda Pekan Olahraga Provinsi Riau yang akan dilaksanakan di Kuantan pada 22 November 2022 mendatang. Dan lagian kami harus mengacu Permendagri No 77 di dalam mengeluarkan anggaran. Jadi jangan dibilang tidak per. (Rudi)