NUSANTARAEXPRESS, PINGGIR , BENGKALIS - AFRIZAL (37) warga Suriname, kelurahan Titian Antui, kecamatan Pinggir, tak dapat menutupi kesedihannya, Rabu (20/4/2022) ketika hendak mengumpulkan batu-batu di bawah powerline PT Pertamina Hulu Rokan dihardik sekuriti. Tepatnya di belakang SMA Negeri 5 Pinggir. Hal itu dia lakukan, karena sudah menemui jalan buntu, mau kerja apalagi.
"Puasa mau selesai, sebentar lagi mau hari raya, perut perlu diisi. Butuh uang untuk ini dan itu. Ya, mengumpulkan batu-batu yang berserakan itulah yang bisa kami lakukan, lalu dijual, untuk makan," keluhnya.
Ia tak sendirian, bersama dua kawannya, seminggu ini mereka mengumpulkan batu. Menurut Afrizal, harga batu itu per grobag 10 ribu, semuanya tak lebih dari 500 ribu, dan itu harus dibagi 3 orang. Jadi per orang sekitar 150 ribu. "Bisa untuk beli baju lebaran anak-anak," tambahnya.
Kepada media, Afrizal yang memiliki 6 anak yang masih kecil-kecil ini, mohon kemurahan hati PHR untuk mengijinkan, sekedar mengambil batu-batu bekas berserakan itu. "Kami orang miskin, sudah lama menganggur. Apalagi mau hari raya," tambahnya.
"Kalau tidak, apakah kami yang miskin ini, tidak mendapat bantuan dari PT Pertamina Hulu Rokan. Pak PHR bantu kami yang tak mampu ini," pungkasnya.
Afrizal juga mohon kebaikan hati Bupati Kasmarni, atau para anggota dewan yang bermurah hati untuk membantu. *