NUSANTARAEXPRESS, LABUHANBATU - Raut wajah kegembiraan tergambar dari wajah 15 orang Bidan yang menjadi peserta pelatihan KB Pasca Persalinan (KBPP) usai acara penutupan pelatihan dihari Jumat/26 November 2021 lalu ruang rapat RSUD Rantauprapat. Bagaimana tidak, selama 8 hari mereka berkutat dengan materi dan praktek tentang pemasangan AKDR dan Implant 2 batang untuk menunjang program KB Paska Persalinan di Labuhanbatu.ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu H.Kamal Ilham S.Km, M.Kes, melalui Kabid Kesmas Friska E.Simanjuntak, S.Km, Minggu (28/11/2021).
Pelatihan sendiri berlangsung dengan pendekatan virtual (3 hari) dan kelas selama 5 hari. Tantangan yang luarbiasa bagi para tenaga kesehatan karena pelatihan 3 hari pertama (17-19 November 2021) yang diwarnai dengan pandemi Sinyal yang kebetulan juga melanda Sumatera Utara saat itu. Bahkan UPT Bapelkes Provinsi Sumatera Utara yang mengampu pelatihan, pada sesi virtual juga mengalami hal sama di Medan.
Namun demikian, semua terbayar saat pelatihan kelas selama 5 hari (22-26 November 2021) karena semua peserta dapat mempraktekkan semua teori yang didapat selama proses virtual.
Direktur RSUD, dr. Syafril Rahmadi Maulana Harahap, Sp.B yang diwakili oleh Wakil Direktur Umum dan Keuangan, Sopar Sitorus, SKM, M.KeS dalam sambutan penutupan menyampaikan apresiasi yang luar biasa untuk peserta, Pengampu, tim Pelatih dan para peserta. Tidak lupa apresiasi khusus untuk program KBPP pilihan – Jhpiego yang mendampingi mulai dari proses persiapan, pelatihan sampai nanti untuk pendampingan dan penguatan peserta latih.
Harapannya, proses ini dapat bergulir dan menjadi bagian dari penguatan tenaga kesehatan di Kabupaten Labuhanbatu. Ujar Sopar.
Secara khusus permintaan kepada UPT Bapelkes Provsu agar memberikan dukungan juga agar Training center RSUD Rantauprapat yang dibangun bersama tim KBPP-Jhpiego dapat dikembangkan dan menjalin MoU dengan Bapelkes serta terakreditasi.
Senior Program Manager KBPP pilihan- Jhpiego, Damaryanti Suryaningsih yang menyampaikan sambutan melalui media zoom juga menyampaikan apresiasi yang sama. Selain itu beliau memberikan penekenan pada pelatihan ini yang merupakan bagian dari proses pendampingan program untuk Kabupaten Labuhanbatu.
"Pasca pelatihan akan menjadi sangat menentukan bagi para peserta, karena ini adalah pelatihan kompetensi. Artinya, para peserta latih dipastikan harus memilki kompetensi yang ditandai dengan pencapaian target perorangan sampai dengan 2 bulan setelah pelatihan". Ujarnya.
Damar menyebutkan bahwa dukungan stakeholder pemerintah menjadi sangat penting agar KBPP dapat secara signifikan menurunkan AKI AKN di Kabupaten Labuhanbatu. Pelatihan ini merupakan upaya dari penguatan sistem pelayanan KBPP di Kabupaten Labuhanbatu.
Dalam memperkuat sistem pelayanan KBPP dibutuhkan 3 level fokus yaitu pertama adalah kesiapan Fasilitas Kesehatan (perlu pelatihan) yang dilanjutkan dengan in house training, drill dan on the job training (sehingga ketrampilan petugas dapat dipertahankan).
Fokus kedua adalah penguatan demand/permintaan untuk KB di masyarakat. Fokus ketiga ketiga adalah dukungan Pemerintah Kabupaten melalui kepemimpinan dan kebijakan yg baik sehingga bisa tercipta lingkungan yg mendukung utk penyediaan pelayanan KBPP.
"Jadi pelatihan ini outputnya bukan hanya ketrampilan petugas tapi juga penguatan sistem pelayanan KBPP di faskes dan kabupaten" tegas Damar.
Pengawas pelatihan dari UPT Bapelkes Provsu, Arsyad SE dalam kesempatan kegiatan menyebutkan bahwa pelatihan ini berjalan baik dan sesuai dengan kurikulum yang sudah diakreditasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kesiapan Training Center dengan ruangan dan fasilitas. Karena Training Center RSUD Rantauprapat punya peluang untuk berkembang sehingga perlu diperkuat dengan fasilitas pelatihan, lanjut Arsyad yang hadir bersama drg. Rinto Prabowo, M.Kes selaku MOT dan Lafandi Sitompul, SKM sebagai ToC.
Pelatihan yang diampu oleh UPT Bapelkes Provsu diikuti oleh 15 peserta yang berasal dari 3 Puskesmas (Gunung Selamat, Perlayuan dan Lingga Tiga), RSU Elpi Al Azis dan Klinik Hj Nani.
Acara penutupan juga di hadiri oleh Kepala dinas Kesehatan Labuhanbatu yang diwakili Kabid Kesmas Friska E Simanjuntak, SKM, Kepala Dinas P2KB Lidiyawati Harahap, S.Psi,M.AP, Direktur RSU Elpi Al Azis dr. Rosnaini, Pimpinan Klinik Hj. Nani serta Kepala Puskesmas dampingan serta tim Jhpiego.
Diakhir kegiatan, dilakukan penyerahan peralatan dan perangkat untuk Pelatihan KBPP terutama untuk pemasangan AKDR dan Implant dari Program KBPP Pilihan Jhpiego kepada Pimpinan Fasilitas kesehatan. Direktur RSU Elpi Al Azis, dr. Rosnaini secara simbolis mewakili 8 fasilitas dampingan menerima peralatan yang diserahkan oleh Syafrimet Azis, selaku Program Officer KBPP Pilihan Jhpiego Labuhanbatu dan disaksikan oleh Wadir Umum dan Keuangan RSUD serta seluruh peserta, pelatih dan undangan. (Rahmad)