NUSANTARAEXPRESS, SURABAYA - “Ini merupakan bentuk kerja sama dan wujud persahabatan yang sangat baik antara TNI Angkatan Laut dengan Royal Australian Navy. 19 orang ABK sudah kembali ke Indonesia melalui Pelabuhan Benoa, Bali dan nantinya akan dikembalikan kepada keluarga, setelah melalui protokol kesehatan yang ditentukan”. Hal tersebut diungkapkan oleh Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal, Jumat (21/05) di Bali, saat pelaksanaan Repatriasi WNI, 19 orang ABK KM Bandar Nelayan-188 yang kapalnya tenggelam di perairan sebelah Barat Perth, Australia.
Lebih lanjut dikatakan oleh Komandan Lantamal V, bahwa ini adalah bukti nyata kerja sama kedua Angkatan Laut, TNI AL dengan Angkatan Laut Australia dalam memerankan fungsi diplomasi untuk membantu misi kemanusiaan.
Dalam kesempatan yang sama, Konsulat Jenderal Australia untuk Bali, Anthea Griffin mengatakan, sebagai tetangga dekat, Australia sangat senang bisa membantu penyelamatan para nelayan yang terkena musibah di negaranya. "Hari ini saya senang bisa melihat mereka akan segera kembali ke keluarganya," ungkap Anthea Griffin.
Pada proses pengembaliannya, ABK KM Bandar Nelayan-188 ke Indonesia diantar oleh Kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC yang kemudian ditransfer ke KRI Escolar-871 dengan pengawalan KRI Yos Soedarso-353 dimana keduanya merupakan unsur dari Koarmada II, TNI AL.
Seusai proses transfer nelayan yang selamat ke KRI Escolar-871, HMAS ANZAC dan KRI Yos Soedarso-353 melaksanakan Latihan Passing Exercise (Passex) dengan serial Communication, Flaghoist dan Tactical Manuevering Exercise. Passex ini dilaksanakan dalam suasana persahabatan sekaligus merupakan proses pengawalan HMAS ANZAC oleh KRI Yos Soedarso-353 meninggalkan laut teritorial Indonesia.
“Terima Kasih kepada HMAS ANZAC dari Angkatan Laut Australia atas bantuannya kepada nelayan Indonesia”, ungkap Komandan KRI Yos Soedarso-353 Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafiz, saat mengantar kapal perang Australia tersebut. *
Lebih lanjut dikatakan oleh Komandan Lantamal V, bahwa ini adalah bukti nyata kerja sama kedua Angkatan Laut, TNI AL dengan Angkatan Laut Australia dalam memerankan fungsi diplomasi untuk membantu misi kemanusiaan.
Dalam kesempatan yang sama, Konsulat Jenderal Australia untuk Bali, Anthea Griffin mengatakan, sebagai tetangga dekat, Australia sangat senang bisa membantu penyelamatan para nelayan yang terkena musibah di negaranya. "Hari ini saya senang bisa melihat mereka akan segera kembali ke keluarganya," ungkap Anthea Griffin.
Pada proses pengembaliannya, ABK KM Bandar Nelayan-188 ke Indonesia diantar oleh Kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC yang kemudian ditransfer ke KRI Escolar-871 dengan pengawalan KRI Yos Soedarso-353 dimana keduanya merupakan unsur dari Koarmada II, TNI AL.
Seusai proses transfer nelayan yang selamat ke KRI Escolar-871, HMAS ANZAC dan KRI Yos Soedarso-353 melaksanakan Latihan Passing Exercise (Passex) dengan serial Communication, Flaghoist dan Tactical Manuevering Exercise. Passex ini dilaksanakan dalam suasana persahabatan sekaligus merupakan proses pengawalan HMAS ANZAC oleh KRI Yos Soedarso-353 meninggalkan laut teritorial Indonesia.
“Terima Kasih kepada HMAS ANZAC dari Angkatan Laut Australia atas bantuannya kepada nelayan Indonesia”, ungkap Komandan KRI Yos Soedarso-353 Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafiz, saat mengantar kapal perang Australia tersebut. *