Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menentukan Volume Bangun Ruang Melalui Penggunaan Alat Peraga Kubus Satuan Kelas VI di SD Negeri 74/X Bangun Karya
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menentukan Volume Bangun Ruang Melalui Penggunaan Alat Peraga Kubus Satuan Kelas VI di SD Negeri 74/X Bangun Karya

الجمعة، 30 أبريل 2021,

ARTIKEL


UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN MEDIA BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS
V SD NEGERI 74/X BANGUN KARYA TAHUN PELAJARAN 2019/2020


 



 

Disusun oleh :


TUKIMAN,S.Pd
NIP : 19690110199406 1 002


 

DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
SD NEGERI 74/X BANGUN KARYA
KECAMATAN RANTAU RASAU
2020







 



“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Tolak Peluru Gaya Menyamping Dengan Media Bola Plastik Pada Siswa Kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau ”.Tukiman (2020)




ABSTRAK

Kata kunci: Hasil belajar, gerak dasar, tolak peluru, gaya menyamping, bola plastik,.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasa tolak peluru gaya menyamping dengan penerapan media bola plastik pada siswa kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau  tahun pelajaran 2019/2020.

Penelitian ini menggunakan metodePenelitian  Tindakan  Kelas,  subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah siswa yang terdiri dari 6siswa laki-laki dan7siswa perempuan. Teknik pengumpulan data melalui tes dan  pengukuran keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses kegiatan pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif.Prosedur penelitian meliputi planning, acting, observasi, danreflecting.

Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan gambaran ataupun masukan bagi guru, siswa, dan sekolah bahwamelalui penerapan media  bantu bola plastik dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tolak peluru gaya menyamping pada siswa kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau  tahun pelajaran 2019/2020. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal ke siklus I dan ke siklus II hasil belajar  mengalami  peningkatan baik dari rata-rata nilai hasil belajar maupun prosentase ketuntasan hasil belajarnya.

Simpulan dari hasil penelitian tindakan kelas  diperoleh  bahwa  menggunakan bola plastik dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya  menyamping  pada siswa kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau  tahun pelajaran 2019/2020. Hasil analisis yang diperoleh terdapat penigkatan dari kondisi awal/pratindakan, siklus I  dansiklus  II, pada kondisi awal yang tuntas dalam belajar sebanyak 5 siswa (38%). Pada siklus I yang tuntas dalam belajar sebanyak 8 siswa (62 %).Pada siklus II yang tuntas dalam belajar mengalami peningkatan menjadi 12siswa(92 %). Hasil evaluasi produk dikonversikan dengan tabel hasil konversi menyatakan bahwa penelitian sudah mencapai target.

Perbandingan hasil evaluasi produk siklus I, II, dan siklus III terdapat peningkatan sebesar 30%. Hasil perbandingan tersebur menyatakan bahwa bimbingan dengan “Media  bantu bola plastik dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tolak peluru gaya menyamping pada siswa kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau  tahun pelajaran 2019/2020.




PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah

Salah satu nomor atletik dari unsur lempar adalah Tolak Peluru. Dalam pelaksanaannya, nomor atletik tolak peluru ini terlihat sangat sederhana, namun jika tidak dipelajari atau dilatih dengan benar, maka kemampuan teknik dan prestasinya tidak akan berkembang sesuai yang diharapkan.

Atletik menjadi cabang olahraga yang wajib ada dalam setiap multi event baik di tingkat yang rendah hingga ke tingkat dunia.Cabang olahraga Atletik yang dikenal pula dengan sebutan ibu dari semua cabang olahraga (mother of the sport),memiliki nomor-nomor spesifik dari unsur jalan, lari, lompat,dan lempar.Disamping nemiliki kesederhanaan dalam pelaksanaannya, atletik tidaklah serumit mempelajari dan melatih cabang olahragalainnya.
Gerakan Tolak Peluru merupakan suatu koordinasi gerak menolak yang eksplosif.Dibutuhkan pengerahan kekuatan yang optimal disertai kecepatan dan gerak ikutan sesuai dengan teknik dasar dan gaya yang dikuasainya.Sehingga dapat dikatakan bahwa Tolak Peluru merupakan per paduan gerak yang serasi antara kekuatan dan kecepatan.

Perpaduan gerak dalam tolak peluru seperti tersebut di atas, akan melahirkan power.Power diperoleh dari latihan kekuatan dan kecepatan, karena yang menjadi karakteristik geraknya adalah menolak atau dengan kata lain mendorong.Namun karakteristik tersebut akan dapat tereksploitasi secara optimal, apabila menguasai teknik dasar dan gaya yang digunakan.

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) kali ini,peneliti akan memfokuskan pada teknik dasar tolak peluru gaya menyamping yang lazim diberikan kepada para pemula.Hal ini dikandung maksud agar gerak dasar paling sederhana ini dapat dikuasai lebih dahulu, sebelum meningkat ke teknik dasar dan gaya yang lebih kompleks.Berdasar pengalaman di lapangan, dalam pembelajaran penjasorkes persoalanbelajar yang sering dijumpai adalah siswa sulit menerima materi yang disampaikan oleh guru.

Hal ini disebabkan karena siswa tidak menyukai materi tersebut, pelajaran yang disampaikan menjemukan, sulir dipahami dan takut mencoba sehingga terkesan kurang menarik. Oleh karena itu semakin baik suatu model pembelajaran yang digunakan,maka semakin mudah tujuan pembelajaran dapat dicapai.Model pembelajaran efektif yang digunakan dalam proses pembelajaran bergantung pada bermacam-macam factor,antara lain: tujuan yang akan dicapai,kemampuan guru dalam menggunakanmodel pembelajaran, kemampuan siswa,besarnya kelompok yang akan diajar, waktu, dan fasilitas yangtersedia.

Kenyataan ini merupakan kendala dan sekaligus menjadi tantangan bagi para guru penjasorkes. Bagaimana membangkitkan minat siswa dan bagaimana mengemas perencanaan tugas ajar nomor tolak peluru agar dapat diterima dan diperhatikan secara antusias oleh siswa yang mengikutinya, sebab kenyataannya bahwa sebelum siswa diberi tindakan atau kondisinya adalah dari 13 siswa yang ada hanya 5 siswa yang dapat tuntas dalam belajar atau hanya 57%.

Oleh karena itu dalam memilih model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan prosentase ketuntasan belajar siswa, guru dituntut  merancang model pembelajaran yang lebih tepat serta penerapan bahan ajar tolak peluru yang sesuai, dari kenyataan tersebut salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk menumbuhkan minat dan menarik simpati siswa untuk mencintai tolak peluru adalah dengan mengintegrasikan bentuk pembelajaran dengan cara memodifikasi alat. Untuk mewujudkan gagasan di atas dan berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Tolak Peluru Gaya Menyamping Dengan Media Bola Plastik Pada Siswa Kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau Tahun Pelajaran2019/2020”.

B.   Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Bagaimanakahpenggunaanmediabolaplastikdapatmeningkatkanhasilbelajar gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dalam pembelajaran pada siswa kelas VSD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau Tahun Pelajaran2019/2020”?

C.   TujuanPenelitian

Berkait dengan rumusan masalah, tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: Untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dengan penggunaan media bola plastik pada siswa kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau Tahun Pelajaran2019/2020.

D.    ManfaatPenelitian

Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan membawa manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Guru Penjasorkes SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur antara lain:

a. Meningkatkan wawasan dan pengalaman, guru di sekolah dalam memilih dan mengembangkan media serta memodifikasi alat bantupembelajaran.

b. Meningkatkan kemampuan dalam memilihat alternatif pembelajaran ,sehingga makin kreativ dalam melaksanakan tugaspembelajaran.

c. Meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehingga mampu mengembangkan hasil-hasilpenelitiannya.

2. Bagi Siswa kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur

a. Merangsang minat siswa dalam mempelajari gerak dasar tolak peluru gaya menyamping, karena alat bantu pembelajaran relatif ringan, sehingga menyenangkan, yang pada akhirnya aktifitas siswa dalam proses pembelajaran menjadi lebih fokus danlancar.

b. Setelah minat terangsang, siswa akan lebih antusias dan berani untuk belajar gerak dasar tolak peluru gaya menyamping, karena media pembelajaran yang digunakan jauh lebih ringan dan tidak membahayakan, dibanding alat yangsebenarnya.

3. Bagi Sekolah SDN Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Sebagai bahan masukan/saran untuk mengembangkan strategi belajar mengajar yang tepat dalam rangka untuk meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil belajar siswa ataupun mutu lulusan.

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah penelitian rekleftif oleh prilaku tindakan yang dilakukan oleh guru sendiri untuk memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian kasus disuatu kelas, hasilnya berlaku spesifik sehingga tidak untuk digeneralisasikan ke kelas atau ketempat yang lain dan analisis datanya cukup dengan mendeskripsikan data yang terkumpul.

B. Setting Penelitian

a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDNegeri 74/X Bangun Karya  Kecamatan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

b. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VSDNegeri 74/X Bangun Karya  yang Kecamatan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur.berjumlah13orang.

c. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 dimulai pada bulan Februari 2020.

d. Jadwal Penelitian


3.1 Jadwal Penelitian




 

C. Prosedur Penelitian

Menurut Kemmis dan Mc.Taggart (2002) prosedur penelitian tindakan mengunakan model siklus yang terdiri dari empat bagian yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), Pengamatan (observasi) dan refleksi yang dirancang dalam 2 siklus. Untuk lebih jelas perhatikan gambar I

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas




Gambar di atas tampak bahwa di dalamnya terdapat dua perangkat komponen yang dapat dikatakan dua siklus.Dalam pelaksanaanya sesungguhnya jumlah siklus sangat bergantung pada permasalahan yang harus dipecahkan. Apabila permasalahan terkait dengan materi dan tujuan pembelajaran dengan sendirinya jumlah siklus untuk setiap mata pelajaran tidak hanya terdiri dari dua siklus, tetapi jauh lebih banyak dari itu, barangkali lima atau enam siklus.

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam bentuk siklus, apabila belum berhasil akan dilanjutkan ke siklus berikutnya.Setiap siklus terdiri dari perencanaan,pelaksanaan,observasi,evaluasidan refleksi.Seriap siklus terdiridari1kalipertemuan, setiap pertemuannya 2 x 35 menit Secara rinci prosedur penelitian sebagai berikut:

a. Rencana yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Perencanaan tindakan yaitu menyusun rencana tindakan dan penelitian tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks untuk mencapai tujuan penelitian. Perencanaan tersebut yaitu dengan membuat rencana pembelajaran yang menggunakan media bola plastik sebaik mungkin dan dapat dilaksanakan secara efektif dalam berbagai situasi lapangan. Pada tahap ini juga dipersiapkan beberapa instrumen penelitian yaitu lembar observasi siswa dan guru, lembar penilaian, catatan lapangan dan tes hasil belajar/kuis yang digunakan selama melaksanakantindakan.

b. tindakan merupakan tahap apa yang akan dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan rencana tindakan yang telah Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh guru sendiri sebagai peneliti, tetapi dalam proses observasi guru dibantu oleh teman sejawat dengan menggunakan beberapa alat instrument penelitian yaitu tes perbuatan, lembar observasi, dan catatan lapangan serta kuis/tes hasil belajar siswa. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus disajikan dalam duapertemuan.

c. Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi atau pemantauan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Adapun fungsi pokok observasi adalah untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan dan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan sedang berlangsung dapat menghasilkan perubahan yang diinginkan. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas perilaku dan keadaan yang berhubungan denganpembelajaran.

d. Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atashasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Refleksi adalahkegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, maupun peneliti. Refleksi merupakan bagian yang amat penting untukmemahamidanmemberikanmaknaterhadapprosesdanhasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Pada tahap ini merenungkan kembali apa yang telah dilaksanakan di dalam tindakan. Apabila hasil dari tindakan tersebut baik, maka tindakan selanjutnya dapat dilanjutkan, tetapi apabila dalam tindakan itu perlu adanya perbaikan, maka tindakan tersebut perlu diulangi secara keseluruhan. Dalam tahap refleksi peneliti mengadakan diskusi dengan observer di setiap akhir tindakan.Diskusi dilakukan berdasarkan hasil observasi, catatan lapangan. Untuk menyusun tindakan selanjutnya selain itu juga peneliti merefleksi diri dengan melihat data observasi apakah kegiatan yang dilakukan telah mengenai sasaran atau belum.

 

1.  Rancangan SiklusI

a. TahapPerencanaan

Pada tahap ini peneliti bersama teman sejawat dan kolaborator menyusun skenario pembelajaran yang terdiri dari:

a) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaranpenjasorkes.

b) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran tolak peluru gayaortodoks.

c) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, lembar pengamatan pembelajaran tolak peluru gayaortodoks.

d) Menyiapkan media yang diperlukan untuk Menyusun alat evaluasipembelajaran.

 

b. TahapPelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan,kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan aktivitas pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain sebagai berikut:

a) Menjelaskan kegiatan pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks menggunakan media bantu bola

b) Melakukanpemanasan kelompok dalampembelajaran

c) Melakukan latihan gerak dasar tolak peluru gaya ortodoks, cara melaksanakan tolak peluru gaya ortodoks menggunakan bola plastik dan cara melakukan tolak peluru gaya ortodoks.

d) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaranberlangsung.Melaksanakanpendinginan

c. Pengamatan

Pengamatan tindakan tahap (1) hasil belajar siswa dalam pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks menggunakan media bantu pembelajaran (2) kemampuan melakukan gerak dasar tolak peluru gaya ortodoks (3) aktivitas siswa dalam pembelajaran.

d. Tahap Evaluasi (Refleksi)

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan berikutnya.

 

2. Rancangan SiklusII

Pada siklus II perencanaan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran penjasorkes.Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan,observasi dan interprestasi,dan analisis,refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

 

D. Pengumpulan Data

Data penelitian ini dikumpulkan dan disusun melalui teknik pengumpulan data meliputi tes dan observasi

  1. Tes: digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks yang dilakukansiswa

  2. Observasi: digunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama mengikuti proses pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks dengan menggunakan bolaUntuk mengumpulkan   data   penelitian,   dilakukan   dengan   caramenentukan sumber  data  terlebih   dahulu,  kemudian  jenis  data,  teknik  pengumpulan  data,  dan instrument yang digunakan. Teknik pengumpulan data secara lengkap adalah sebagai berikut:


Tabel 3.1 Teknik dan alat pengumpulan data




 

E. AnalisisData

Untuk mengukur peningkatan hasil belajar dapat menggunakan indikator efektifitas belajar, untuk melihat efektif tidaknya sebuah proses pembelajaran bisa dilihat dari pencapaian hasil pembelajarannya.

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasidaripelaksanaan siklus dianalisis secara deskriptif statistik dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.Data tersebut untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tolak pelurudengan menggunakan media modifikasi yaitu bola plastik. Hasil pengamatan dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditetapkan.

F. Indikator KinerjaPenelitian

Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi ajar adalah ketuntasan siswa dalam mempelajari materi.Dengan kriteria siswa yang dinyatakan tuntas belajar jika menguasai materi 70% ke atas atau mendapat nilai 70 ataulebih.

Untuk mengukur keberhasilan tindakan dalam penelitian maka ditentukan kriteria keberhasilan.Penelitian dinyatakan berhasil jika 80% dari jumlah siswa mencapai batas kriteria ketuntasan minimal (KKM).

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu dilakukan kegiatan survei untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan. Hasil dari survei awal sebagai berikut:(1) siswa kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun pelajaran 2019/2020 berjumlah 13 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.Dilihat dari proses pembelajaran tolak peluru gaya menyamping, dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil atau belum sesuai harapan,(2) minat siswa dan tingkat ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran tolak peluru gaya menyamping masih kurang (3) model pembelajaran tolak peluru gaya menyamping yang diterapkan masih membosankan siswa.Guru kesulitan menemukan model dan media pembelajaran yang tepat, guru kurang kreatif dalam menciptakan sarana pembelajaran. Hal ini mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa, (4) terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Hal ini terbukti dengan minimnya halaman sekolah, keadaan lapangan yang kurang layak dan letaknya cukup jauh dari sekolah, serta peralatan olahraga yang dimiliki sekolah masih sangat tidak sebanding dengan jumlah siswa yangada.

 

B. Deskripsi Hasil Tiap Siklus

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap sampel yang telah ditentukan.Data yang dikumpulkan dari hasil tes kemampuan tolak peluru gaya menyamping dan nilai ketuntasan hasil belajar sebelum diberi perlakuan pada pembelajaran penjasorkes dengan memodifikasi sarana pembelajaran, setelah diberi perlakuan pada siklus I dan siklus II.Berikut ini disajikan secara berturut-turut dari kondisi awal kemampuan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan nilai ketuntasan hasil belajar, setelah diberi perlakuan pada siklus I dan siklus II.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau Tahun Pelajaran 2019/2020 dapat dipaparkan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

a. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke SiklusI
Perbandingan peningkatan hasil belajar gerak dasar tolak peluru gaya menyamping pada siswa kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau Tahun Pelajaran 2019/2020 dari kondisi awal ke siklus I lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan sebagai berikut:

Gambar Diagram 4.1 Hasil Belajar Per siklus




 

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau Tahun Kabupaten Tanjung Jabung Timur Pelajaran 2019/2020 mengalami peningkatan meskipun masih sangat kecil. Hal ini dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I.


Berdasarkan grafik tersebut di atas menunjukkan bahwa, kondisi awal ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau Tahun Kabupaten Tanjung Jabung Timur Pelajaran 2019/2020 yang memiliki kategori baik (tuntas) sebanyak 12 siswa (92 %),kategori kurang (belum tuntas) sebanyak 1 siswa (8 %). Pada siklus II mengalami peningkatan yaitu yang masuk dalam kategori baik (tuntas)sebanyak 12 siswa dengan rata rata nilai 80.







KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau Tahun Kabupaten Tanjung Jabung Timur Pelajaran 2019/2020 dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu:(1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interprestasi, dan (4) analisis dan refleksi.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada Bab IV, diperoleh simpulan yaitu memodifikasi alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat mengoptimalkan kemampuan hasil belajar gerak dasar tolak peluru gaya menyamping pada siswa kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau Tahun Kabupaten Tanjung Jabung Timur Pelajaran 2019/2020
Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan ke siklus II, nilai ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal hanya menunjukkan 5 siswa dari 13 siswa yang tuntas belajar 8 siswa atau 38 %, siklus I sebanyak 8 siswa dari 5 siswa yang tuntas belajar atau 62 %, dan pada siklus II sebanyak 12 siswa dari 13 siswa yang tuntas dalam belajar 92%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
a. Bagi siswa kelas V SD Negeri 74/X Bangun Karya Kecamatan Rantau Rasau Tahun Kabupaten Tanjung Jabung Timur Pelajaran 2019/2020 hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan keterampilan dalam mengembangkan materi, meningkatkan disiplin, kerja sama sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itusiswa hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritik agar dapat memperbaiki kualitas belajarnya dan mau menggunakan fasilitas yang dapat mendukung kelancaran prosespembelajaran.

b. Bagi guru Penjasorkes apabila mengalami kesulitan dalam pembelajaran gerak dasar tolak peluru gaya menyamping sebaiknya menggunakan alat bantu pembelajaran berupa bola plastik yang diisi serbuk gergaji atau yang sejenisnya yang besarnya sama dengan peluru atau yang sejenisnya sebagaisolusinya.

c. Bagi sekolah, hendaknya melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang pembelajaran penjasorkes baik kelengkapan jenis dan jumlah hendaknya disesuaikan dengan jumlah siswa. Dan jika diperlukan alat pembelajaranjuga dapat dibuat atau modifikasi dari guru.




 

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mujiono (2006).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud Khafadi, MB. & Sutrisno, B.(2010).Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan 2.Jakarta : Pusat Perbukuan Kemdiknas, CV Putra Nugraha.
Kristiyanto, A. (2010). Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pendidikan Jasmani & Kepalatihan Olahraga. Surakarta: UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS (UNS Press)
Mahardika, WA (2009). Studi Sarana dan Prasarana Penunjang Aktivitas Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SDN Se-Kecamatan Jatinom Kab. Klaten Tahun 2009. FKIP UNS.
Poerwadarminta (2003).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Pratiwi, I. (2012). Teknik Memegang dan Melempar Peluru. Diperoleh 18 Juni 2012, dari http://ienthanzp.blogspot.com/2012/03/teknik-memegang-melempar- peluru.html
Prawiradilaga, D.S (2007). Prinsip Desain Pembelajaran. Diperoleh 14 Juni 2012 dari Gramediaonline.com
Suherman.A. (2000).Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Depdikbud.
Suyatno, Thachir, M.,Suharno, Drajad, A., Sutisna, A. (1996). Pendidikan Jasmani dan Kesejatan Jilid 6 Untuk SD. Jakarta:Erlangga.
Syarifuddin, A. Muhadi (1992). Pengertian dari Gerak Dasar. Diperoleh 18 Mei 2012, dari http://kickriza.wordpress.com/2011/05/14/pengertian-dari-gerak- dasar/
Wahono.M.(2011).

 

 

TerPopuler