NUSANTARAEXPRESS, LABUHANBATU - Berdasarkan Keputusan Menteri Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas No.KEP.42/M.PPN/HK/04/2020 tanggal 9 April 2020 perihal penetapan perluasan Kabupaten/Kota lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintergrasi yang telah ditetapkan pada tahun 2018-2020 sebanyak 360 Kabupaten/Kota yang mana salah satunya adalah Kabupaten Labuhanbatu dari itu, Jum'at 26 Maret 2021, pemerintah kabupaten labuhanbatu melaksanakan Rembuk Stunting (Aksi 3) tahun 2021 di ruang data dan karya kantor Bupati Labuhanbatu jalan SM.Raja Rantauprapat Kecamatan Rantau Selatan.
Menurut kepala dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu H.Kamal Ilham, SKM, M.Kes, diwakili Kabid Kesmas Friska Simanjuntak, SKM, mengatakan bahwa rembuk stunting bertujuan membuat suatu komitmen bersama dalam upaya pencegahan dan penanganan desa lokus stunting tahun 2021-2022.
Dijelaskan Friska ini adalah aksi ketiga setelah aksi pertama dilaksanakan di Aula BAPPEDA pada 29 Januari dan aksi kedua dilaksanakan di hotel platinum Rantau Prapat pada 9 Maret lalu yang dibuka oleh PLH Bupati Labuhanbatu Ir.Muhammad Yusuf Siagian, MMA dan dihadiri Bina Bangun Daerah Regional I Provinsi Sumatera Utara.denhan output aksi desa N5 Aek Nabara, Desa S2,N7,N4, Sei Terolat, Selat Besar, Sei Nahodaris, Sei Rakyat, Sei Pelancong, Sei Lumut, Perkebunan bilah dan Sei Merdeka.
Sedangkan untuk tahun 2022 menurut Friska ada 13 desa yang masuk dalam lokus stunting yaitu desa Selat Beting, Bagan Bilah, S3 Aek Nabara, Tanjung Haloban, Telaga suka, Sei Kasih, N6 Aek Nabara, Bandar Kumbul, Afdeling I Rantauprapat, Sei Siarti, SI Aek Nabara, Sibargot dan Labuhanbilik.jelas Friska.
Asisten I Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu Drs.Sarimpunan Ritonga mewakili PLH Bupati Labuhanbatu Ir.Muhammad Yusuf Siagian, MMA berpesan, kiranya seluruh OPD pemangku kepentingan untuk bertanggung jawab dalam komitmen yang dihasilkan hari ini, sehingga desa lokus mendapatkan Anggaran untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan stunting dikabupaten labuhanbatu.
Semoga Aksi ini nantinya memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya demi turunnya angka stunting tahun 2021 dan zero stunting di tahun 2024.ucap Sarimpunan.
Sementara itu Kaban BAPPEDA Labuhanbatu Hobbol Z Rangkuti mengatakan, semoga aksi aksi ini diikuti dengan eksen lapangan yang sungguh-sungguh, laporkan peristiwa lapangan yang sebenarnya sehingga masalah stunting ini bisa benar-benar teratasi,"sampaikan ke masyarakat, intervensi mereka,agar stunting bisa dicegah dan di turunkan.ujar Hobol.
Rangkaian acara tersebut diisi dengan pemaparan oleh tim Lider Bina Bagun Daerah Regional I Provinsi Sumatera Utara Mewakili Dirjen Bina Bangda Kemendagri, dan penandatanganan komitmen bersama lokus stanting, yang dihadiri Asisten I Pemerintahan dan Kesra, Kepala Dinas Kesehatan, Kaban BAPPEDA, Para Kepala OPD terkait, Camat, Kapus dan Kades terdata lokus stunting. (Rahmad)
Menurut kepala dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu H.Kamal Ilham, SKM, M.Kes, diwakili Kabid Kesmas Friska Simanjuntak, SKM, mengatakan bahwa rembuk stunting bertujuan membuat suatu komitmen bersama dalam upaya pencegahan dan penanganan desa lokus stunting tahun 2021-2022.
Dijelaskan Friska ini adalah aksi ketiga setelah aksi pertama dilaksanakan di Aula BAPPEDA pada 29 Januari dan aksi kedua dilaksanakan di hotel platinum Rantau Prapat pada 9 Maret lalu yang dibuka oleh PLH Bupati Labuhanbatu Ir.Muhammad Yusuf Siagian, MMA dan dihadiri Bina Bangun Daerah Regional I Provinsi Sumatera Utara.denhan output aksi desa N5 Aek Nabara, Desa S2,N7,N4, Sei Terolat, Selat Besar, Sei Nahodaris, Sei Rakyat, Sei Pelancong, Sei Lumut, Perkebunan bilah dan Sei Merdeka.
Sedangkan untuk tahun 2022 menurut Friska ada 13 desa yang masuk dalam lokus stunting yaitu desa Selat Beting, Bagan Bilah, S3 Aek Nabara, Tanjung Haloban, Telaga suka, Sei Kasih, N6 Aek Nabara, Bandar Kumbul, Afdeling I Rantauprapat, Sei Siarti, SI Aek Nabara, Sibargot dan Labuhanbilik.jelas Friska.
Asisten I Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu Drs.Sarimpunan Ritonga mewakili PLH Bupati Labuhanbatu Ir.Muhammad Yusuf Siagian, MMA berpesan, kiranya seluruh OPD pemangku kepentingan untuk bertanggung jawab dalam komitmen yang dihasilkan hari ini, sehingga desa lokus mendapatkan Anggaran untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan stunting dikabupaten labuhanbatu.
Semoga Aksi ini nantinya memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya demi turunnya angka stunting tahun 2021 dan zero stunting di tahun 2024.ucap Sarimpunan.
Sementara itu Kaban BAPPEDA Labuhanbatu Hobbol Z Rangkuti mengatakan, semoga aksi aksi ini diikuti dengan eksen lapangan yang sungguh-sungguh, laporkan peristiwa lapangan yang sebenarnya sehingga masalah stunting ini bisa benar-benar teratasi,"sampaikan ke masyarakat, intervensi mereka,agar stunting bisa dicegah dan di turunkan.ujar Hobol.
Rangkaian acara tersebut diisi dengan pemaparan oleh tim Lider Bina Bagun Daerah Regional I Provinsi Sumatera Utara Mewakili Dirjen Bina Bangda Kemendagri, dan penandatanganan komitmen bersama lokus stanting, yang dihadiri Asisten I Pemerintahan dan Kesra, Kepala Dinas Kesehatan, Kaban BAPPEDA, Para Kepala OPD terkait, Camat, Kapus dan Kades terdata lokus stunting. (Rahmad)