NUSANTARAEXPRESS, LABUHANBATU - Dalam sehari Rabu (19/6/2019) RSUD Rantauprapat melakukan visum terhadap 5 orang anak korban pencabulan , dua di antaranya korban pemerkosaan, Sebut saja melati (14 ) warga Sisumut kecamatan kota pinang Labusel menjadi korban pemerkosaan oleh 13 orang yang di ketahui kesemuanya warga Padangri kecamatan kota pinang kabupaten Labusel pada tanggal 9 Juni 2019 lalu.
Menurut korban dari ke 13 pelaku dua diantaranya berstatus duda,
" Ada tiga belas orang bang, yang dua sudah duda yang sebelas sebaya saya,itu yang pertama, yang kedua dua orang, waktu itu saya sedang bermain tiba tiba di tarik dua orang, yang saya kenal dari Facebook mengaku orang Tanjung medan. Ucap melati
Sementara orang tua korban ( S) menginginkan pelaku secepatnya tertangkap,
" Saya minta kepada polisi secepatnya menangkap pelaku, agar tidak ada lagi korban asusila selanjutnya, harap nya.
Di lokasi yang sama di ruang visum sebut saja Mawar (11) warga kota pinang yang masih duduk di bangku kelas 5 SD mengaku telah di perkosa oleh Abang angkat hingga beberapa kali
Di dampingi kepalah sekolah dan UPT P2TP2A Labusel Mawar yang pada dasarnya anak yatim piatu ini mengaku sejak kedua orang tua angkatnya dirinya tinggal bersama Abang angkatnya di kota pinang. Dari situlah bermula pelaku menggagahi korban hingga berulang kali
"Sudah ntah berapa kali pak saya lupa, dia (pelaku) pertama kali memperkosa saya di rumah pak, saya di paksa.ucap mawar dengan lugu.
Sementara itu sekretaris LPA Labuhanbatu Azhar Harahap berharap kiranya pihak berwajib sesegera mungkin menangkap pelaku, dan kepada orang tua sesigap mungkin menjaga anak anaknya dari pengaruh lingkungan dan pergaulan.ucap azhar. [Rahmad]
Menurut korban dari ke 13 pelaku dua diantaranya berstatus duda,
" Ada tiga belas orang bang, yang dua sudah duda yang sebelas sebaya saya,itu yang pertama, yang kedua dua orang, waktu itu saya sedang bermain tiba tiba di tarik dua orang, yang saya kenal dari Facebook mengaku orang Tanjung medan. Ucap melati
Sementara orang tua korban ( S) menginginkan pelaku secepatnya tertangkap,
" Saya minta kepada polisi secepatnya menangkap pelaku, agar tidak ada lagi korban asusila selanjutnya, harap nya.
Di lokasi yang sama di ruang visum sebut saja Mawar (11) warga kota pinang yang masih duduk di bangku kelas 5 SD mengaku telah di perkosa oleh Abang angkat hingga beberapa kali
Di dampingi kepalah sekolah dan UPT P2TP2A Labusel Mawar yang pada dasarnya anak yatim piatu ini mengaku sejak kedua orang tua angkatnya dirinya tinggal bersama Abang angkatnya di kota pinang. Dari situlah bermula pelaku menggagahi korban hingga berulang kali
"Sudah ntah berapa kali pak saya lupa, dia (pelaku) pertama kali memperkosa saya di rumah pak, saya di paksa.ucap mawar dengan lugu.
Sementara itu sekretaris LPA Labuhanbatu Azhar Harahap berharap kiranya pihak berwajib sesegera mungkin menangkap pelaku, dan kepada orang tua sesigap mungkin menjaga anak anaknya dari pengaruh lingkungan dan pergaulan.ucap azhar. [Rahmad]