Pengertian, Hukum, Dan Tujuan Berpuasa
Oleh: Rahmad/IA
Puasa di dalam Alqur’an dan Hadits disebut dengan kata ash-shiyam atau ash-shaum, dan Secara Harfiah puasa berarti menahan diri dari sesuatu. Menurut Istilah, Pengertian Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual, dan segala yang membatalkan, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan niat karena Allah SWT. Jadi, intisari puasa tersebut adalah menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang bersifat membatalkan puasa, dengan niat semata-mata karena Allah SWT.
Dalam Tafsir Al Manar, Pengertian Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum, dan berhubungan badan antara suami isteri, mulai dari terbit fajar hingga maghrib karena mengharapkan rida Allah SWT, sebagai persiapan diri menuju ketakwaan kepada-Nya dengan jalan memerhatikan dan mengendalikan kehendak pribadinya.
Pengertian Puasa Secara Umum adalah menahan dan menjauhi aktivitas makan dan minum, serta bersetubuh dengan isterinya dari terbit fajar sampai dengan terbenamnya matahari yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Puasa yang diperintahkan dan dianjurkan di dalam Alquran dan Hadits ialah aktivitas meninggalkan, membatasi dan menjauhi. Dalam pengertian lain, puasa adalah aktivitas menahan dan menjauhi dari dorongan perut dan kemaluan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Perintah puasa atau menahan dari dua dorongan syahwat sebagaimana telah disebutkan tadi, diisyaratkan di dalam Alquran : “Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan isterimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah SWT mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, akan tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang, campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Bagimu. Makan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Namun, jangan kamu campuri mereka ketika kamu beri’tikaf di dalam mesjid. Itulah ketentuan Allah SWT., maka jangalah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah SWT menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa” (Alquran Surah Al Baqarah 2: 187).
Ayat Alquran tersebut di atas mengisyaratkan bahwa ketika puasa boleh melakukan hubungan suami isteri antara laki-laki dan perempuan, dengan bersandarkan pada firman Allah SWT., Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Sebagaimana diperboleh juga makan dan minum sepanjang malam sampai terbitnya fajar, dan kemudian diperintahkan untuk menyempurnakan puasa dari fajar hingga malam atau ketika terbenamnya matahari.
| Tujuan Puasa |
Tujuan Puasa yaitu untuk menumbuhkan kemampuan menahan diri, sehingga dapat memperkukuh kepribadian seseorang. Dengan demikian, ketika seseorang melaksanakan puasa (tidak melakukan perbuatan), sesungguhnya di dalamnya terdapat makna yang positif.
Adapun tujuan puasa secara lengkap, sebagai berikut :
Menurut Yusuf Al Qaradhawi, Tujuan Puasa yaitu untuk menahan hawa nafsu dari berbagai syahwat, sehingga ia siap mencari sesuatu yang menjadi puncak kebahagiaannya; menerima sesuatu yang menyucikannya, yang di dalamnya memiliki kehidupannya yang abadi; mematahkan permusuhan nafsu terhadap lapar dan dahaga serta mengingatkannya dengan keadaan orang-orang yang menderita kelaparan di antara orang-orang miskin; mempersempit jalan setan pada diri hamba dengan menyempitkan jalan aliran makanan dan minuman; puasa adalah untuk Tuhan Semesta Alam, tidak seperti amalan-amalan yang lainnya, ia berarti meninggalkan segala yang dicintai karena kecintaannya kepada Allah SWT; ia merupakan rahasia antara hamba dan Tuhannya sebab para hamba mungkin bisa diketahui bahwa ia telah meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa secara nyata, tetapi mengenai dia meninggalkan hal-hal itu karena sembahannya, tidak seorang juga manusia yang mengetahuinya dan itulah hakikat puasa.
Puasa merupakan salah satu rukun islam yang dilaksanakan oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Allah SWT telah mewajibkan kepada kaum yang beriman sebagaimana telah diwajibkan kepada kaum sebelum Nabi Muhammad SAW.
Semoga bermanfaat ya bagi saudaraku yang melaksanakanya.
Oleh: Rahmad/IA
Puasa di dalam Alqur’an dan Hadits disebut dengan kata ash-shiyam atau ash-shaum, dan Secara Harfiah puasa berarti menahan diri dari sesuatu. Menurut Istilah, Pengertian Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual, dan segala yang membatalkan, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan niat karena Allah SWT. Jadi, intisari puasa tersebut adalah menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang bersifat membatalkan puasa, dengan niat semata-mata karena Allah SWT.
Dalam Tafsir Al Manar, Pengertian Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum, dan berhubungan badan antara suami isteri, mulai dari terbit fajar hingga maghrib karena mengharapkan rida Allah SWT, sebagai persiapan diri menuju ketakwaan kepada-Nya dengan jalan memerhatikan dan mengendalikan kehendak pribadinya.
Pengertian Puasa Secara Umum adalah menahan dan menjauhi aktivitas makan dan minum, serta bersetubuh dengan isterinya dari terbit fajar sampai dengan terbenamnya matahari yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Puasa yang diperintahkan dan dianjurkan di dalam Alquran dan Hadits ialah aktivitas meninggalkan, membatasi dan menjauhi. Dalam pengertian lain, puasa adalah aktivitas menahan dan menjauhi dari dorongan perut dan kemaluan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Perintah puasa atau menahan dari dua dorongan syahwat sebagaimana telah disebutkan tadi, diisyaratkan di dalam Alquran : “Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan isterimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah SWT mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, akan tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang, campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Bagimu. Makan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Namun, jangan kamu campuri mereka ketika kamu beri’tikaf di dalam mesjid. Itulah ketentuan Allah SWT., maka jangalah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah SWT menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa” (Alquran Surah Al Baqarah 2: 187).
Ayat Alquran tersebut di atas mengisyaratkan bahwa ketika puasa boleh melakukan hubungan suami isteri antara laki-laki dan perempuan, dengan bersandarkan pada firman Allah SWT., Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Sebagaimana diperboleh juga makan dan minum sepanjang malam sampai terbitnya fajar, dan kemudian diperintahkan untuk menyempurnakan puasa dari fajar hingga malam atau ketika terbenamnya matahari.
| Tujuan Puasa |
Tujuan Puasa yaitu untuk menumbuhkan kemampuan menahan diri, sehingga dapat memperkukuh kepribadian seseorang. Dengan demikian, ketika seseorang melaksanakan puasa (tidak melakukan perbuatan), sesungguhnya di dalamnya terdapat makna yang positif.
Adapun tujuan puasa secara lengkap, sebagai berikut :
- Puasa bertujuan untuk membersihkan dan menyucikan jiwa dari segala kotoran dosa dan akhlak yang tercela.
- Tujuan puasan adalah untuk mempersempit jalan setan dalam menggoda manusia supaya melaksanakan berbagai kemaksiatan. Rasulullah SAW bersabda : “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mempunyai kemampuan untuk menikah, hekdaklah ia bersegera karena ia bisa menjaga mata dan kemaluan. Barangsiapa belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa karena puasa itu benteng masuknya setan” (HR. Bukhari dan Muslim).
Menurut Yusuf Al Qaradhawi, Tujuan Puasa yaitu untuk menahan hawa nafsu dari berbagai syahwat, sehingga ia siap mencari sesuatu yang menjadi puncak kebahagiaannya; menerima sesuatu yang menyucikannya, yang di dalamnya memiliki kehidupannya yang abadi; mematahkan permusuhan nafsu terhadap lapar dan dahaga serta mengingatkannya dengan keadaan orang-orang yang menderita kelaparan di antara orang-orang miskin; mempersempit jalan setan pada diri hamba dengan menyempitkan jalan aliran makanan dan minuman; puasa adalah untuk Tuhan Semesta Alam, tidak seperti amalan-amalan yang lainnya, ia berarti meninggalkan segala yang dicintai karena kecintaannya kepada Allah SWT; ia merupakan rahasia antara hamba dan Tuhannya sebab para hamba mungkin bisa diketahui bahwa ia telah meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa secara nyata, tetapi mengenai dia meninggalkan hal-hal itu karena sembahannya, tidak seorang juga manusia yang mengetahuinya dan itulah hakikat puasa.
Puasa merupakan salah satu rukun islam yang dilaksanakan oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Allah SWT telah mewajibkan kepada kaum yang beriman sebagaimana telah diwajibkan kepada kaum sebelum Nabi Muhammad SAW.
Semoga bermanfaat ya bagi saudaraku yang melaksanakanya.