NUSANTARAEXPRESS, TORAJA - Bagi masyarakat tanah toraja di Sulawesi Selatan menyakini kerbau adalah kendaraan bagi arwah menuju ,( dunia arwah atau akhirat) kerbau pun memiliki kedudukan unik bagi masyarakat Toraja.
Meski memiliki puluhan jenis kerbau yang ada di Toraja, namun ada tujuh hewan yang tergolong mahal dan juga unik khas milik Toraja yang di rangkum dalam Ketujuh jenis hewan mahal atau orang Toraja menyebutnya “tedong” tersebut yakni Tedong Saleko, Tedong Bonga, Tedong Lotong Boko, Tedong Balian, Tedong Pudu’, Tedong Todi’dan Tedong Tekken Langi’.
Tedong begitu orang Toraja menyebutnya, dimana hewan yang disakralkan orang Toraja dalam setiap pesta adat seperti Rambu Solok, rambu Tuka’ dan berbagai ritual adat yang dimiliki orang Toraja. Untuk itu tidak heran jika tedong dibanderol dengan harga ada yang mencapai hingga ratusan juta rupiah.
Hewan seperti kerbau atau tedong tak lepas dari adat Toraja, ritual pesta adat kematian atau rambu solok kerap menjadi lokasi hadirnya kerbau-kerbau mahal. Dalam acara rambu solok yang biasanya dilakukan oleh setiap keluarga yang mengalami kedukaan di Toraja, jumlah kerbau yang dikorbankan bisa mencapai puluhan bahkan sampai ratusan.
Namun sebelumnya biasa keluarga duka mengadakan Ma’pasitammu tedong atau tedong silaga (adu kerbau). Hal tersebut menjadi kebiasaaan orang Toraja dalam setiap acara adat kematian dengan mengadakan Ma’pasilaga Tedong (adu kerbau). Kegiatan tersebut biasanya dilakukan sebelum jenazah keluarga duka di kubur, umumnya dua atau tiga hari sebelum penguburan.
Usai ma’pasilaga tedong, kerbau di potong atau disembelih, lalu kemudian dibagikan kepada masyarakat di kampung tempat diadakannya upacara dan kampung disekitarnya. Kadang juga keluarga mempersembahkan untuk gereja atau juga kerap dilelang untuk sumbangan.
Untuk diketahui jika kerbau yang dikorbankan juga memiliki tipe atau jenis tertentu yang menentukan nilai tingkatan atau kasta masing-masing kerbau, hal tersebut dapat kita lihat pada ukuran, bentuk, tanduk serta perpaduan warnanya.
Dengan demikian dalam setiap pesta adat akan banyak kita jumpai berbagai jenis kerbau yang akan di korbankan, berikut ini ada 7 jenis kerbau atau tedong yang dirangkum dari berbagai sumber, hal ini diangkat bukan hanya mahal, karena keunikan dari tedong tersebut yang tak dimiliki daerah lain di Indonesia bahkan di luar negeri sekalipun.
- Tedong Saleko
Tedong saleko adalah jenis kerbau yang paling mahal dari semua jenis kerbau yang ada di Toraja, bahkan tedong saleko sempat mencuri perhatian karena harganya yang fantastis yang dibanderol hingga Rp 1 Milliar. Tedong ini memiliki ciri khusus dari warna kulitnya yakni perpaduan antara warna dasar putih serta belang hitam, dengan tanduk kuning gading serta bola mata berwarna putih.
- Tedong Bonga
Tedong Bonga merupakan kerbau yang menjadi primadona orang Toraja karena warna dari tedong tersebut. Dimana Bonga menduduki peringkat kedua setelah Tedong Saleko, dan memiliki nilai jual yang hampir sama dengan Tedong Saleko pada kisaran ratusan juta rupiah. Ciri fisik Tedong Bonga juga tidak jauh berbada dengan Tedong Saleko, perbedaan yang mendasar antara Saleko dan Bonga terletak hanya pada warna dasar kerbau, dimana Tedong Bonga berwarna dasar hitam dengan belang putih.
- Tedong Lotong Boko’
Hewan ketiga yang mulai langka ini menjadi yang ketiga temahal, selain itu harga tedong ini tak jauh beda dari Saleko dan juga Bonga, ciri mendasar dari kerbau ini terletak pada corak atau belang hitam yang menutupi punggungnya dengan tubuh berwarna dasar putih.
- Tedong Balian
Tedong Balian yang menjadi pusat perhatian orang-orang ketika dimunculkan di pesta adat. Mahalnya tedong ini karena tanduk dari jenis balian ini sangat unik, dan menjadi tanduk yang panjang diantara kerbau jenis lainnya. Bahkan Balian tanduknya bisa mencapai 2 meter atau lebih. Postur balian ini terlihat gempal, serta corak warna hitam ke abu-abuan, kebanyakan kerbau ini dikebiri. Kerbau jenis ini sudah langka sehingga kisaran harganya juga mahal, biasanya diatas 100 juta rupiah. Bentuk tubuh kekar, hitam dan mata putih menjadi ciri dari Tedong Balian, tedong ini kerap jadi tedong aduan mahal. Tak jarang jika orang Toraja sering membeli kerbau ini karena postur yang kekar dan juga eksotis. Salahsatu variannya adalah Pudu’ Gara’ yakni Tedong Pudu’.
Untuk diketahui jika kemampuan bertarung Tedong Pudu’ digunakan dalam acara Ma’palisaga Tedong (adu kerbau), tedong ini kerap naik harga jika memenangkan pertarungan di arena Ma’pasilaga Tedong. Namun, semahal-mahalnya seekor Tedong Pudu’ belum cukup untuk menyaingi harga Tedong Bonga. Harganya berkisar antara puluhan sampai 100 juta, untuk harga kerbau petarung lebih mahal lagi sampai ratusan juta rupiah.
- Tedong Todi’
Tedong Todi’ merupakan hewan yang cukup dikenal di Toraja karena khas kulit hitam dan memiliki belang putih di kepala kerbau tersebut. Tedong Todi’ memiliki dua varian yakni Todi’ dan Todi’ Gara’, letak perbedaannya hanya pada bola mata yang berwarna putih di sebut Todi’ Gara’. Harga Tedong Todi’ hampir sama Tedong Pudu’ berkisar antara puluhan sampai 100 juta rupiah.
- Tedong Tekken Langi’
Tedong Tekken Langi’ punya keunikan dengan khas seperti tedong balian yang memiliki tanduk panjang dan unik. Dimana bentuk tanduk yang tidak simetris atau sejajar, dengan ciri khusus tanduk sebelah kiri menjulang keatas, sementara tanduk sebelah kanan ke bawah atau sebaliknya. Dari keunikannya, kerbau ini sangat jarang dijumpai, biasanya hanya ditampilkan dalam upacara Rambu Solo’ dengan tingkatan tertentu seperti upacara Sapu Randanan (upacara adat Rambu Solo’ yang tertinggi dan lengkap).
Kerbau ini juga sudah mulai langka, untuk itu jika kerbau ini ada masuk golongan hewan termahal di Toraja dalam ukuran untuk pesta adat kematian, atau rambu solok. [Mile kp]