NUSANTARAEXPRESS, MUARA SABAK - Semakin maraknya Nelayan Pencedok kerang yang menggunakan pompong dengan sesauk jaring belat sangat membuat resah nelayan pantai kerang tangkap pantai mendahara yang sehari-hari mencari kerang di pantai dengan menggunakan tongkah papan di atas lumpur pantai.
Salah seorang nelayan kerang tongkah pantai mendahara menyayangkan, kejadian ini sudah sangat lama berlangsung sehingga kondisi tanah lumpur pantai menjadi cembau dan kerang-kerang kecil yang baru mulai akan berkembang biak menjadi mati. (Ar)34 th menambahkan para pencedok kerang pompong cedok banyak berasal dari luar mendahara yang setiap hari berkisar hingga 20 sampai 30 pompong yang beroperasi mencedok. Kejadian ini membuat pendapatan nelayan kerang tongkah pantai menjadi sangat minim, dahulu sebelum marak pencedok kerang pompong kami bisa mendapat kerang tangkap 25kg hingga hingga 50kg. Sedangkan pencedok kerang pompong bisa menghasilkan 100 kg hingga 200 kg, ungkap Ar 34thn kepada awak Media.
“Kami sangat berharap kepada Aparat Penegak Hukum Tanjabtimur dan Dinas Perikanan Kelautan (DKP)dapat memberikan solusi untuk kami para nelayan kerang tangkap. Kapan perlu di tangkap, sebelum kerusakan tanah pantai menjadi bubur. Harapan ini sudah kami jaga bertahun-tahun namun belum ada di tindak lanjuti”. [Ayudi]