NUSANTARAEXPRESS, PEKANBARU – Minggu ini tim Jum’at Barokah Polresta Pekanbaru mengunjungi rumah warga yang tidak mampu, kali ini berkunjung ke rumah Ibu Barniati (61) seorang janda yang bekerja sebagai buruh cuci kain beralamat Jalan Bahana Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru Jum’at (27/04/2018) Pukul 10.00 WIB.
Tim Jumat Barokah dipimpin lansung oleh Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto, S.I.K. yang diwakili Oleh Wakapolresta AKBP Edy Sumardi P. S.I.K. beserta, Adinda Bulan Kurnia, tim dari LSM Perempuan Lira, LSM LBP2AR, Tim IDI Riau, PABDI Riau, Dokkes Rumkit, PDGI cab Pekanbaru dan Wartawan tim media Polresta Pekanbaru.
"Indahnya berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan dan kaum dhuafa yang tidak mampu", tutur Wakapolresta.
Lebih lanjut, Edy menjelaskan bahwa giat ini secara rutin berawal dari adanya laporan Bhabinkamtibmas Marpoyan Damai serta bahwasanya di wilayah beliau bertugas ada warga yang benar-benar kurang mampu.
"Seperti biasanya, kita tim memberikan beberapa bantuan bahan pokok, yaitu beras, gula, telur dan sebagainya. Begitu juga bantuan dari tim IDI berupa 60 paket sembako, PABDI Riau, Dokkes Riau dan PDGI Pekanbaru", imbuh Kapolres Kembali.
"Selain pemberian bantuan, teman-teman dari IDI, PABDI, Dokkes Riau dan PDGI cabang Pekanbaru melaksanakan perobatan gratis dengan melakukan cek kesehatan bagi masyarakat sekitar. Mari kita bersama-sama berbagi. Indahnya berbagi yang punya rezeki lebih kepada rezeki yang kurang, diliput atau tidak diliput kita tetap Istiqomah melaksanakan program sosial Jumat Barokah," tutup perwira lulusan AKPOL 1996 tersebut.
Sementara itu, Barniati kepada awak media sambil memeluk erat Wakapolresta Pekanbaru menyebutkan kedatangan tim Jum’at Barokah membuat masyarakat sangat terbantu, apalagi disekitar kediamannya banyak yang bernasib sama olehnya.
"Kami masyarakat awam menjadi berfikir positif terhadap Polri atas kinerjanya sebagai pelindung dan pelayan masyarakat. Saya berharap pihak Polresta Pekanbaru, Dokter serta lainnya tetap selalu memperhatikan orang-orang yang lemah dan tidak mampu", tutup seorang janda buruh cuci tersebut. (**)