NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Labuhanbatu Hobol Zulkifli Rangkuti menindak lanjuti hasil rapat tentang Pengkajian prospek pengembangan pariwisata di Labuhanbatu, Senin (23/4/2018).
Semua itu terus dipacu untuk mewujudkan impian dan harapan Bupati Labuhanbatu H Pangonal Harahap, SE, M.Si untuk mengembangkan potensi wisata Kabupaten Labuhanbatu.
Menindak lanjuti hal tersebut Selasa, (24/4/2018) malam menyempatkan diri untuk berkonsultasi dan bersilaturrahmi dengan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dadang Rizki Ratman di Gedung Sapta Pesona Kantor Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat itu bagaimana usaha dan upaya Pemkab Labuhanbatu untuk dapat mengembangkan objek atau potensi wisata yang ada di bumi ikabina en pabolo tersebut.
Menurut Hobol Rangkuti kepada Deputi Bidang PDP di Kabupaten Labuhanbatu ada sekitar sembilan objek wisata yang akan di kembangkan, yakni pemandian alam Aek Pala, air terjun Linggahara, tugu Juang 45, aek Sirao-rao, bumi perkemahan, sampuran, pulau Sikantan, pantai Kahona serta pelabuhan batu Sei Siarti.
Dalam menyahuti hal tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dadang Rizki Ratman menjelaskan, Suatu daerah ingin memajukan pariwisatanya, pertama lihat potensi yang ada, bisa sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya budaya, kemudian kalau dilihat dari posisi geografisnya Labuhanbatu yang ada pantainya, ada sungainya, ada gunung dan air terjunnya, memang yang harus diperhatikan adalah destinasi wisata alam.
Wisata alam itu ada tiga, satu, wisata bahari (pantai, laut), kemudian ada wisata eko misalnya hutan, gunung, danau, selanjutnya yang ketiga yaitu wisata petualangan yang terkait dengan arung jeram, haiking, pencinta alam, ini semua perlu dilihat dari basis potensinya dan tugas orang-orang pariwisata, bagaimana potensi tersebut menjadi prodak wisata, artinya prodak yang bisa dikomersialkan dan bisa laku untuk dijual, misalnya orang datang kesana karena ada wisata alamnya.
Yang kedua, kalau ada sumber daya budaya, itu juga bagus untuk dikembangkan melalui pesta budaya dan pesta budaya itu salah satu yang paling populer yaitu wisata kuliner dan wisata pedesaan melihat-lihat kampung adat, rumah adat, situs dan warisan budaya. Ketiga atau yang terakhir destinasi wisata itu akan lebih bagus kalau alamnya juga digarap, wisata budayanya juga digarap dan juga wisata buatannya seperti taman-taman rekreasi di kota, kalau di Jakarta misalnya seperti Ancol.
Kalau saya memberikan rekomendasi kepada teman-teman di Labuhanbatu coba lihat kondisi nyata ril kunjungan wisata domestik, nusantara atau pun manca negara ke Labuhanbatu dan kemana yang paling banyak dikunjungi, kemudian yang ada sekarang perlu dioptimalkan dengan melihat bagaimana siwisatawan itu bisa membeli sesuatu, contohnya untuk menginapnya, untuk makan minumnya, belanja souvenir dan lain-lain.ujar hobbol. [Rahmad]