NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Sehubungan dengan pencarian cadangan itu memang difokuskan di Indonesia Timur, seperti Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Sehingga Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil menemukan dan merekomendsaikan adanya potensi cadangan minyak dan gas bumi (migas) di sembilan titik. Temuan cadangan ini merupakan hasil pencarian sejak 2016.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan pencarian cadangan itu memang difokuskan di Indonesia Timur, seperti Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
"Badan Geologi sudah mampu merekomendasikan sembilan wilayah kerja migas," ujar dia saat konferensi pers, d Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (28/08/17) seperti yang dirilis KataData.
Menurut Rida, pencarian cadangan dilakukan di Sulawesi dan Papua karena masih kekurangan data. Padahal, penemuan rembesan minyak dan gas menunjukan adanya potensi keberadaan minyak dan gas bumi pada daerah-daerah tersebut.
Secara lebih rinci, ada dua wilayah kerja migas baru di Pulau Kalimantan, yakni meliputi South Bengara (Tanjung Selor) dan Sebatik. Kemudian, lima di Pulau Sulawesi yakni di Tomini Bay V (Ampana), Balantak, West Morowali, Tomiri, dan Enrekang. Sementara, terdapat dua di Pulau Papua yakni di Akimeguah (Boka) dan Mamberamo.
Sementara itu, Kementerian ESDM menargetkan 15 kegiatan tahun 2017 ini. Sembilan di antaranya adalah rekomendasi wilayah kerja migas baru yang meliputi MNK Kutai, Buru, Obi-Bacan, Seram Barat, Bintuni (Blok Maybrat), Biak-Numfor, Wamena, Aru-Tanimbar, dan Sahul.
Kemudian, survei kemigasan di tiga lokasi yang meliputi potensi gas serpih di Cekungan Melawi, Volcanism Related to Petroleum System Kalimantan Barat, dan sistem petroleum pra tersier Kalimantan Utara.
Terakhir, terdapat pula target kegiatan 2017 yakni 3 lokasi akuisisi seismik 2D marin yakni meliputi Akuisisi Seismik 2D Marin Arafura Selatan, Akuisisi Seismik 2D marin Selaru, dan Akuisisi Seismik 2D Marin Buru.
"Sesuai laporan teman-teman Badan Geologi, capaian hingga semester I-2017 yaitu 55 persen survei kemigasan, 55 persen rekomendasi WK migas dan 100 persen akuisisi seismik 2D, "ujar Rida.**Red.
Sumber: KataData.