NUSANTARAEXPRESS, BANYUMAS - Diselenggarakannya Komunikasi TNI adalah untuk memberikan pemahaman tentang komunikasi sosial TNI dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, ungkap Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi dalam amanatnya yang disampaikan Kasrem 071/Wk Letkol Inf Ariful Mutaqin pada Komunikasi Sosial TNI bersama PPM dan FKPPI jajaran Korem 071/Wk, Kamis (10/8) di Gedung Pertemuan A.Yani Makorem 071/Wk Jl.Gatot Subroto No.1 Sokaraja Banyumas.
Dikatakan lebih lanjut, disamping memberikan pemahaman komsos TNI, kegiatan ini untuk meningkatkan kohesi keharmonisan hubungan TNI dengan segenap komponen bangsa dalam rangka pertahanan dan keamanan negara.
Dengan sasaran, agar terwujud jalinan komunikasi yang baik TNI dengan FKPPI dan PPM serta terbentuknya kesamaan pola pikir, pola sikap dan pola tindak kearah yang lebih baik, positif dan konstruktif untuk kepentingan bangsa dan negara.
Komunikasi sosial TNI bersama PPM dan FKPPI dihadiri Ketua dan Pengurus serta anggota dari seluruh jajaran Korem 071/Wk dengan mengambil tema "Melalui komsos TNI, kita jalin silaturahmi antara TNI dengan komponen masyarakat dan Keluarga Besar TNI (KBT) dalam rangka mewaspadai proxy war diwilayah NKRI".
Sedangkan materi yang disampaikan "Membangun karakter bangsa guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi ancaman nyata bangsa Indonesia yaitu proxy war".
Pada kesempatan yang sama dalam sambutannya, Danrem 071/Wk menyampaikan bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan heterogenitas yang tinggi bermacam suku, agama dan keanekaragaman budaya, adat istiadat serta bahasa. Keanekaragaman tersebut dapat membuat kehidupan bangsa yang rukun, bersatu dan saling menghormati.
"Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi serta pengaruh globalisasi, wawasan kebangsaan Indonesia juga mengalami penurunan dan pergeseran", terangnya.
"Nilai-nilai kebangsaan yang dulu dipegang erat, saat ini mengalami penurunan. Hal ini mendorong lahirnya sebuah kesadaran yang sempit, sehingga pemahaman tentang sebuah bangsa, kini telah bergeser menjadi kesadaran etnis, agama dan sara yang dapat berakibat memperkikis rasa persatuan dan kesatuan bangsa", ungkapnya.
Dikatakan, gejala penurunan wawasan kebangsaan tersebut oleh TNI terus direspon dan dipantau agar tidak berkembang menjadi kekuatan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Untuk mengeliminasi dan mencegah terjadinya kondisi tersebut, dibutuhkan peran serta generasi muda bangsa khususnya FKPPI dan PPM dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI", terangnya. [Rls-*red]