Jembatan Gantung Sudah Umur 20 Tahun, Hanya Jadi Alat Politisi Saat Kampanye
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Jembatan Gantung Sudah Umur 20 Tahun, Hanya Jadi Alat Politisi Saat Kampanye

الأربعاء، 16 أغسطس 2017,


NUSANTARAEXPRESS, INHIL - Jembatan yang menghubungkan 3 Desa di Kecamatan kemuning, yakni Desa Kemuning Tua, Desa Kemuning Muda dan Desa Tuk Jimun terlihat kondisinya sangat memprihatinkan.

Memang jika diperhatikan secara sepintas, jembatan tersebut terlihat masih bagus dan tampak megah. Namun Jembatan yang diperkirakan sudah mencapai usia 20 tahun tersebut tidak kunjung juga ada perhatian khusus oleh pemerintah provinsi riau dan juga pemerintah kabupaten Indragiri Hilir untuk dilakukan perbaikan yang maksimal.

Bahkan jembatan yang menjadi urat nadi masyarakat ketiga desa itu sering sekali menjadi korban PHP (Pemberi Harapan Palsu) para oknum politisi yang hanya terkesan mengumbar janji-janji manis semata ketika mendekati pileg ataupun pilkada.

Kondisi jembatan yang begitu sempit dan bergoyang bagaikan diayun-ayun membuat warga kesulitan untuk melewati. Bahkan para warga yang membawa barang dan melansir buah sawitnya sering terjatuh, beruntung ada besi-besi pembatas sehinga tak tercebur kedalam sungai yang dalamnya diperkirakan mencapai 15 meter.

"Sudah berapa Anggota DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI, BUPATI bahkan GUBERNUR yang meraih suara dari kecamatan Kemuning untuk duduk dikursi kehormatan mereka namun seolah lupa dengan janji-janji yang pernah dilontarkan", ujar masyarakat kemuning Adi Darsa, Minggu (13/08/17) seperti yang dilansir EraRiau.com.

Selain itu, salah seorang ibu rumah tangga atas nama Parida warga desa kemuning muda juga mengatakan hal yang sama. "Kalau mendekati pemilihan pak memang jembatan ini sering dijanji-janjikan untuk dibangun, tapi setelah mereka duduk seakan lupa, inilah, sampai sekarang masih begini kondisinya", tuturnya.

Ketika dikonfirmasi kepada Kepala Dinas PUPR Kabupaten Indragiri Hilir, Illiyanto merespon dengan baik.

"Ok makasih infonya, akan segera kami survei untuk diusulkan", jawabnya singakat via Whatsapp kepada EraRiau.com senin 14/8/17.

Memang semenjak dibangunnya jembatan gantung tersebut ada beberapa kali dilakukan perbaikan, baik dari pemerintah daerah kabuapaten Indragiri Hilir maupun dari bantuan aspirasi anggota DPRD Inhil yang asal dapilnya dari Kecamatan Kemuning.

Namun masyarakat setempat menorehkan harapan besar agar jembatan yang sering menjadi objek obral para oknum politisi itu dilakukan perbaikan secara maksimal, pasalnya jembatan tersebut sangat sulit dilalui karna kondisinya sempit.

Inilah salah satu kenyataan pahit yang sering dialami masyarakat ketika berhadapan dengan para politisi yang sangat ahli mengumbar janji atau harapan palsu, seolah-olah masyarakat diibaratkan bagaikan gadis yang masih belia sehingga mudah untuk taklukan dengan rayuan gombal yang amat manis.

Bahkan benda mati pun menjadi korban untuk memuluskan ambisi para oknum politisi untuk menggapai tahta kekuasaan. Namun mirisnya setelah duduk disinggahsana itu, mereka seakan buta dan terkesan pura-pura tuli.

Apalagi di Kabuaten Indragiri Hilir yang sebentar lagi merayakan pesta demokrasi pada Pilkada 2018, tentu menjadi penantian masyarakat kemuning khususnya ketiga desa yang dimaksud, apakah sejarah harapan palsu dari politisi dari tahun-tahun sebelumnya akan terulang?

Walaupun begitu tentunya masyarakat sepertinya sudah mulai sadar bahwa janji-janji politisi dan perkataan politisi itu tidak ada yang abadi.

Masyarakat pastinya mengharapkan karya nyata dari para politisi untuk bersungguh-sungguh memperjuangkan kepentingan rakyat bukan hanya pandai memperhibohkan kalimat yang pada akhirnya mengecewakan. [Group Akrindo][*red]

TerPopuler