TNI AU Tempatkan Pesawat Tanpa Awak
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

TNI AU Tempatkan Pesawat Tanpa Awak

الثلاثاء، 25 يوليو 2017,


NUSANTARAEXPRESS, BANYUMAS - Wilayah pertahanan pulau terluar mendapat perhatuan khusus dari TNI AU, pasalnya TNI AU sudah menyiapkan rangkaian rencana untuk memperkuat keamanan wilayah perbatasan.

Hal tersebut diungkapkan Kasau Marsekal TNI Hadi Thahjanto saat jumpa persnya disela-sela pembukaan karya bakti dalam rangka Hari Bakti TNI AU Ke-71, Minggu (23/7) di Alun-alun Kec.Banyumas Kab.Banyumas.

Dikatakan bahwa untuk memperkuat pertahanan wilayah NKRI, TNI AU akan memperkuat pasukan di Natuna, Tarakan, Morotae, Biak, Merauke dan Kupang. TNI AU akan menyiapkan langkah-langkah strategis diwilayah terluar Indonesia tersebut.



"Di Kupang dalam hal ini, kita juga akan bangun pangkalan yang ada di Slaru sesuai kebijakan Panglima TNI dan hingga sekarang sedang berjalan", ungkapnya.

Kasau juga menjelaskan, pada renstra kedua tahun 2014-2019 ini, TNI AU akan terus memperkuat satuannya diantaranya pengadaan pesawat tempur, pesawat hercules type-1, penambahan pesawat latih, helicopter dan radar.

"Yang paling penting adalah penambahan 12 radar, sehingga bisa mengawal untuk mengamati seluruh wilayah NKRI. Pengadaan pesawat Sukhoi SU-35 sedang dalam proses dan tinggal tahap akhir", jelasnya.

Kasau mengatakan hal yang paling penting dalam menjaga keutuhan NKRI di renstra kedua ini adalah menempatkan pesawat tanpa awak di pulau terluar Indonesia di Natuna dan Tarakan. Pesawat tanpa awak ini dapat terbang selama 36 jam tanpa henti.

"Yang paling penting adalah penempatan pesawat drone (tanpa awak) di Natuna dan Tarakan dengan kemampuan terbang selama 24 jam hingga 36 jam dengan jarak jangkau 2000 kilometer", terangnya.

Pada renstra ketiga mendatang, lanjutnya. Peningkatan pertahanan akan difokuskan ke Morotae sehingga seluruh wilayah Indonesia dapat dilihat dan diawasi mulai dari Samudra Hindia hingga daratan Indonesia.

"Renstra kedua sedang berjalan dan pada renstra ketiga paling tidak pada inter oprability angkatan laut, udara dan darat yang ada diperbatasan kita bisa satu komando", ungkap Kasau. [*red]

 

TerPopuler