Perbedaan Harga Beras "RASKIN". Kok Bisa Ya?
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Perbedaan Harga Beras "RASKIN". Kok Bisa Ya?

الأحد، 4 يونيو 2017,
[caption id="attachment_1671" align="aligncenter" width="562"] Kantor Desa Sidomulyo Kec. Bilah Hilir
[/caption]

NUSANTARAEXPRESS, RANTAU PRAPAT - kekhawatiran melanda segenap Kepala Desa di Kabupaten Labuhanbatu, dengan keputusan pemerintah tentang penyaluran Beras Miskin (Raskin) tepat sasaran dan tepat harga rumah tangga miskin. Program Raskin bertujuan untuk membantu ketahanan pangan terutama rumah tangga miskin, dengan kata lain bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin.

Penentuan kriteria penerima manfaat Raskin seringkali menjadi persoalan rumit dinamika data kemiskinan.

Memerlukan kebijakan lokal melalui musyawarah Desa/ kelurahan (Musdes/Muskel ) musyawarah ini menjadi kekuatan utama memberikan keadilan sesama Tumah Tangga Miskin (RTM).

Kegalauan terjadi terhadap penyalur tingkat pedesaan, khususnya para kepala Desa hususnya di kecamatan Panai Hilir kabupaten Labuhan Batu Induk.

Untuk menyikapi persoalan yang terjadi di belahan pemerintah Desa,  Kepala Desa Sidomulyo kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Sukri mengatakan, “Saya hanya mengikuti pedoman umum Raskin 2015 atau Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat nomor 54 tahun 2014 mengenai harga/kilo Raskin tidak akan saya naikan berapa keputusan dari bulok /kilo raskin Rp.1.600, yah segitulah saya buat sama warga miskin saya", cetus Sukri kepala Desa Sidomulyo Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu.



Ditempat terpisah salah satu awak media nusantaraexpress.com menemui salah satu warga penerima manfaat Raskin, ibu Rubiah mempunyai anak empat  “Saya menerima Raskin 15 kg/bulan dengan harga Rp. 1.600/kg, tetangga saya yang tidak mempunyai kartu Pra sejahtera kami berbagi tanpa ada anjuran kepala Desa. Karena kami sesama warga miskin kami harus berbagi, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak kepala desa kami yaitu bapak Sukri yang selama ini membantu warga miskin di desa Sidomulyo ini. Saya tidak bisa membalasnya, hanya Tuhan lah yang membalasnya, kenapa saya berkata sedemikian, karena ada adek kandung saya yang tinggal di desa Janji Kampung Baru berketepatan sama seperti saya mendapat bantuan Raskin malah adek saya membayar /kilo lebih dari Rp. 2.000, padahal adek saya tinggalnya dekat dari kota Rantau Prapat, jika dibandingkan sama tempat tinggal saya saat ini” cetus ibu Rubah. [Soewardhie/Uban]

TerPopuler