Polres Lakukan Lidik, Terkait Palak Kepsek Melalui Modus Penjualan Buku
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Polres Lakukan Lidik, Terkait Palak Kepsek Melalui Modus Penjualan Buku

الخميس، 27 أبريل 2017,


NUSANTARAEXPRESS, BENGKALIS - Polres Bengkalis akan menyelidiki dugaan penjualan buku siluman ke sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Bengkalis oleh CV.Sukses Makmur atas yang diduga atas perintah Pelaksana Tugas (Plt) kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bengkalis. Ada indikasi dugaan mark up dalam penjualan buku siluman yng berjuaan “Stop Kekerasan terhadap Anak” tersebut.

Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono SIK mengaku, sudah mendengar informasi adanya dugaan penjuaan buku siluman yang terkesan dipaksakan ke sekolah-sekolah dasar itu dengan harga Rp 500 ribu untuk dua buku (bukan satu buku,red). Ia langsung memerintahkan Satuan Reskrim Polres Bengkalis untuk menelusuri kebenaran informasi tersebut.

"Ya, saya sudah mendengar adanya informasi tentang adanya dugaan penjualan buku ke sekolah-sekolah dasar dengan harga yang ditengarai tinggi. Saya sudah perintahkan anggota di Satreskrim untuk menelusuri informasi tersebut dengan mengumpulkan data ke lapangan,” terangnya ditemui sejumlah wartawan Rabu (26/04/17) petang

Disampaikan Hadi Wicaksono lagi, untuk tahap awal penyelidikan akan dilakukan pengumpulan data atau PulBaket dengan mengambil sample ke sekolah-sekolah. Untuk saat ini ujarnya, masih menggunakan azas praduga tak bersalah, karena statusnya masih dalam penyelidikan. Kalau memang ada unsur kesalahan dan tindak pidana, tentu statusnya bisa kita tingkatkan ke penyidikan.

“Intinya informasi yang beredar kita telusuri dahululah. Dengan melakukan pengecekan ke lapangan, tentu akan dapat disimpulkan nantinya, apakah dugaan itu betul atau tidak,” ulas Kapolres menambahkan.

Seperti dirilis sebelumnya, penjualan buku siluman yang berjudul “Stop kekerasan Terhadap Anak” dengan harga Rp 500 ribu untuk dua buku oleh CV. Sukses Makmur yang beralamat di Balai Pungut kecamatan Pinggir. Pembelian oleh sekolah tersebut diduga menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang tidak ada dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA). (**bp)

TerPopuler