[caption id="attachment_923" align="aligncenter" width="567"] Gubernur Riau[/caption]
NUSANTARAEXPRESS, PEKANBARU - Banyak cara tentunya untuk menyapa dan lebih menyatu dengan suatu komunitas. Faktor bahasa biasanya menjadi media yang paling jitu untuk menarik simpati dan mengakrabkan diri.
Hal ini nampaknya sangat disadari oleh Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman saat berkunjung dan bertatap muka dengan masyarakat di Desa Bina Baru, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kampar pada acara Gerakan Menanam Jagung 10 Ribu Hektar di Provinsi Riau Tahun 2017 pada Rabu (26/04/2017) sore.
Ya, gubernur yang akrab disapa Andi Rachman itu memang fasih berbahasa Jawa. Pasalnya, pria kelahiran Pekanbaru pada 08 Juli 1960 itu pernah mengenyam pendidikan setingkat SMA di Kota Gudeg Jogjakarta dan melanjutkan kuliah di Universitas Sebelas Maret, Solo.
Sebenarnya tidak hanya bahasa Jawa, Andi Rachman juga fasih berbahasa Inggris. Bahkan gelar master atau MBA yang disandangnya diraih dari Oklahoma University, universitas ternama di Amerika Serikat.
Makanya tidak heran, begitu mendapat kesempatan berpidato dan menyapa masyarakat di Desa Bina Baru, yang memang mayoritas masyarakat Riau dari suku Jawa, Gubri Andi tidak sedikitpun canggung. Selain menyelingi pidatonya dengan pantun sebagai ciri khas orang Melayu, Gubri pun dengan lancar melempar guyon dalam bahasa dan dialek Jawa yang kental.
"Ini bojoku. Ayu toh..." canda Gubri saat memperkenalkan istrinya Hj Sisilita Arsyadjuliandi.
Selanjutnya, guyon demi guyon meluncur dalam bahasa Jawa yang kental dan disambut gelak tawa hadirin. Suasanapun terasa sedemikian akrab.Kehadiran Gubri di Desa Bina Baru adalah bagian dari upaya menuju Riau swasembada jagung. Bahkan, tegas Gubri, tidak sekedar swasembada tapi juga mampu melakukan ekspor.
"Kita yakin bahwa kita bisa. Apalagi kita didukung penuh oleh Bapak Presiden Jokowi," tegas Gubri seraya menambahkan bahwa secara geografis Riau sangat diuntungkan karena berdekatan dengan beberapa negara tetangga.
Gubri menyebut bahwa sebelumnya Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga sudah berkunjung ke Riau dalam rangka tanam perdana padi dan jagung. "Pak Mentan bahkan meminta saya menyediakan lahan 100 ribu hektar untuk tanam jagung," ungkap Gubri.
Di Desa Bina Baru ini, mayoritas tanaman jagung sistem tumpangsari dengan kelapa sawit. Masyarakat petani tidak perlu khawatir soal pasar, karena bulog siap menampung. "Pasar sangat terbuka. Dengan begitu, kita harapkan kesejahteraan masyarakat petani bisa lebih baik," tandas Gubri.
Sebagai orang nomor satu di Riau, tentu saja kesempatan itu dimanfaatkan untuk menampung berbagai aspirasi. Masyarakat Desa Bina Baru antara lain berharap agar jalan yang masih tanah bisa diaspal sepanjang lebih kurang 3 km.
"Kalau hanya 3 km insyaallah. Kalau Pemkab Kampar tak mau, nanti provinsi ambil alih. Kita upayakan 2018," kata Gubri disambut tepuk-tangan ratusan masyarakat yang hadir.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan Gubri untuk membagi-bagikan bibit cabe kepada masyarakat. Karena sebelumnya kelangkaan cabe di pasaran telah menyebabkan inflasi yang tinggi.Acara tanam jagung ini, selain dihadiri Dirjen Perkebunan dari Kementan Bambang, Penjabat Bupati Kampar Syahrial Abdi, juga dihadiri sejumlah petinggi dari jajaran TNI/Polri.(rat)[mediacenter.riau.go.id][MEG]
NUSANTARAEXPRESS, PEKANBARU - Banyak cara tentunya untuk menyapa dan lebih menyatu dengan suatu komunitas. Faktor bahasa biasanya menjadi media yang paling jitu untuk menarik simpati dan mengakrabkan diri.
Hal ini nampaknya sangat disadari oleh Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman saat berkunjung dan bertatap muka dengan masyarakat di Desa Bina Baru, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kampar pada acara Gerakan Menanam Jagung 10 Ribu Hektar di Provinsi Riau Tahun 2017 pada Rabu (26/04/2017) sore.
Ya, gubernur yang akrab disapa Andi Rachman itu memang fasih berbahasa Jawa. Pasalnya, pria kelahiran Pekanbaru pada 08 Juli 1960 itu pernah mengenyam pendidikan setingkat SMA di Kota Gudeg Jogjakarta dan melanjutkan kuliah di Universitas Sebelas Maret, Solo.
Sebenarnya tidak hanya bahasa Jawa, Andi Rachman juga fasih berbahasa Inggris. Bahkan gelar master atau MBA yang disandangnya diraih dari Oklahoma University, universitas ternama di Amerika Serikat.
Makanya tidak heran, begitu mendapat kesempatan berpidato dan menyapa masyarakat di Desa Bina Baru, yang memang mayoritas masyarakat Riau dari suku Jawa, Gubri Andi tidak sedikitpun canggung. Selain menyelingi pidatonya dengan pantun sebagai ciri khas orang Melayu, Gubri pun dengan lancar melempar guyon dalam bahasa dan dialek Jawa yang kental.
"Ini bojoku. Ayu toh..." canda Gubri saat memperkenalkan istrinya Hj Sisilita Arsyadjuliandi.
Selanjutnya, guyon demi guyon meluncur dalam bahasa Jawa yang kental dan disambut gelak tawa hadirin. Suasanapun terasa sedemikian akrab.Kehadiran Gubri di Desa Bina Baru adalah bagian dari upaya menuju Riau swasembada jagung. Bahkan, tegas Gubri, tidak sekedar swasembada tapi juga mampu melakukan ekspor.
"Kita yakin bahwa kita bisa. Apalagi kita didukung penuh oleh Bapak Presiden Jokowi," tegas Gubri seraya menambahkan bahwa secara geografis Riau sangat diuntungkan karena berdekatan dengan beberapa negara tetangga.
Gubri menyebut bahwa sebelumnya Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga sudah berkunjung ke Riau dalam rangka tanam perdana padi dan jagung. "Pak Mentan bahkan meminta saya menyediakan lahan 100 ribu hektar untuk tanam jagung," ungkap Gubri.
Di Desa Bina Baru ini, mayoritas tanaman jagung sistem tumpangsari dengan kelapa sawit. Masyarakat petani tidak perlu khawatir soal pasar, karena bulog siap menampung. "Pasar sangat terbuka. Dengan begitu, kita harapkan kesejahteraan masyarakat petani bisa lebih baik," tandas Gubri.
Sebagai orang nomor satu di Riau, tentu saja kesempatan itu dimanfaatkan untuk menampung berbagai aspirasi. Masyarakat Desa Bina Baru antara lain berharap agar jalan yang masih tanah bisa diaspal sepanjang lebih kurang 3 km.
"Kalau hanya 3 km insyaallah. Kalau Pemkab Kampar tak mau, nanti provinsi ambil alih. Kita upayakan 2018," kata Gubri disambut tepuk-tangan ratusan masyarakat yang hadir.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan Gubri untuk membagi-bagikan bibit cabe kepada masyarakat. Karena sebelumnya kelangkaan cabe di pasaran telah menyebabkan inflasi yang tinggi.Acara tanam jagung ini, selain dihadiri Dirjen Perkebunan dari Kementan Bambang, Penjabat Bupati Kampar Syahrial Abdi, juga dihadiri sejumlah petinggi dari jajaran TNI/Polri.(rat)[mediacenter.riau.go.id][MEG]