[caption id="attachment_470" align="aligncenter" width="570"] Foto: Rachman Haryanto[/caption]
NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Per akhir Februari 2017, total utang pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 3.589,12 triliun. Dalam sebulan utang ini naik Rp 40 triliun, dibandingkan jumlah di Januari 2017 yang sebesar Rp 3.549,17 triiun.
Dalam denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah pusat di Februari 2017 adalah US$ 268,91 miliar, naik dari posisi akhir Januari 2017 yang sebesar US$ 265,99 miliar.
Sebagian besar utang pemerintah adalah dalam bentuk surat utang atau Surat Berharga Negara (SBN). Sampai Februari 2017, nilai penerbitan SBN mencapai Rp 2.848,8 triliun, naik dari akhir Januari 2017 yang sebesar Rp 2.815,71 triliun. Sementara itu, pinjaman (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 740,32 triliun, naik dari Januari 2017 sebesar Rp 733,46 triliun.
Demikian dikutip dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Kamis (23/3/2017).
Berikut perkembangan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000:
(wdl/mkj)[detik.com][MEG]
NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Per akhir Februari 2017, total utang pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 3.589,12 triliun. Dalam sebulan utang ini naik Rp 40 triliun, dibandingkan jumlah di Januari 2017 yang sebesar Rp 3.549,17 triiun.
Dalam denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah pusat di Februari 2017 adalah US$ 268,91 miliar, naik dari posisi akhir Januari 2017 yang sebesar US$ 265,99 miliar.
Sebagian besar utang pemerintah adalah dalam bentuk surat utang atau Surat Berharga Negara (SBN). Sampai Februari 2017, nilai penerbitan SBN mencapai Rp 2.848,8 triliun, naik dari akhir Januari 2017 yang sebesar Rp 2.815,71 triliun. Sementara itu, pinjaman (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 740,32 triliun, naik dari Januari 2017 sebesar Rp 733,46 triliun.
Demikian dikutip dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Kamis (23/3/2017).
Berikut perkembangan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000:
- 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
- 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
- 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
- 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
- 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
- 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
- 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
- 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
- 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
- 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
- 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
- 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
- 2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%)
- 2013: Rp 2.371,39 triliun (28,7%)
- 2014: Rp 2.604,93 triliun (25,9%)
- 2015: Rp 3.098,64 triliun (26,8%)
- 2016: Rp 3.466,96 triliun (27,9%)
(wdl/mkj)[detik.com][MEG]