[caption id="attachment_121" align="aligncenter" width="564"] Hidangan tahun baru di filipina. ©2016 REUTERS/Ezra Acayan[/caption]
NUSANTARAEXPRESS, BALI - 20 Warga Desa Sibang Kaja di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung diduga terjangkit bakteri Meningitis Streptococcus Suis (MTS). Hal itu sontak membuat heboh warga Bali.
20 Warga tersebut terpaksa dilarikan ke rumah sakit usai menyantap lawar babi. Gejala yang mereka alami mirip gejala cikungunya.
Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung pun mengaku sudah melakukan penelitian terhadap puluhan warga yang terkena penyakit aneh tersebut. Dari hasil laboratorium menyatakan puluhan warga tersebut positif terkontaminasi bakteri Meningitis Streptococcus Suis (MTS).
"Iya, ciri-ciri penyakit ini menyerupai deman berdarah atau chikungunya," ujar Kepala Diskes Badung dr I Gede Putra Suteja, Sabtu (11/3).
Panyakit ini, menurut dia, diakibatkan oleh mengkonsumsi daging babi yang diolah secara tidak benar. Gejala penderita biasanya diawali dengan demam, nyeri dan kejang.
"Beda chikungunya dan DB karena gigitan nyamuk, sedangkan kalau meningitis karena bakteri dari daging babi yang pengolahannya kurang bagus atau kurang matang," jelasnya.
Selain ditemukan di Badung, penyakit MTS ini juga merambah ke sejumlah daerah di Bali. "Penyakit serupa juga ditemukan di beberapa kabupaten, seperti Denpasar, Tabanan, dan Singaraja," ungkapnya.
Yang pasti menurut Suteja penyakit MTS ini tidak akan menular kalau tidak memakan pemicu yang sama. "Ini tidak ada indikasi penularan kalau tidak memakan pemicu yang sama," terangnya.
Untuk mencegah penularan penyakit MTS ini, Suteja mengimbau masyarakat untuk mengolah daging babi dengan baik sebelum dikonsumsi, sehingga tidak terjangkit bakteri MTS. [dan]-[merdeka.com]-[NE]
NUSANTARAEXPRESS, BALI - 20 Warga Desa Sibang Kaja di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung diduga terjangkit bakteri Meningitis Streptococcus Suis (MTS). Hal itu sontak membuat heboh warga Bali.
20 Warga tersebut terpaksa dilarikan ke rumah sakit usai menyantap lawar babi. Gejala yang mereka alami mirip gejala cikungunya.
Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung pun mengaku sudah melakukan penelitian terhadap puluhan warga yang terkena penyakit aneh tersebut. Dari hasil laboratorium menyatakan puluhan warga tersebut positif terkontaminasi bakteri Meningitis Streptococcus Suis (MTS).
"Iya, ciri-ciri penyakit ini menyerupai deman berdarah atau chikungunya," ujar Kepala Diskes Badung dr I Gede Putra Suteja, Sabtu (11/3).
Panyakit ini, menurut dia, diakibatkan oleh mengkonsumsi daging babi yang diolah secara tidak benar. Gejala penderita biasanya diawali dengan demam, nyeri dan kejang.
"Beda chikungunya dan DB karena gigitan nyamuk, sedangkan kalau meningitis karena bakteri dari daging babi yang pengolahannya kurang bagus atau kurang matang," jelasnya.
Selain ditemukan di Badung, penyakit MTS ini juga merambah ke sejumlah daerah di Bali. "Penyakit serupa juga ditemukan di beberapa kabupaten, seperti Denpasar, Tabanan, dan Singaraja," ungkapnya.
Yang pasti menurut Suteja penyakit MTS ini tidak akan menular kalau tidak memakan pemicu yang sama. "Ini tidak ada indikasi penularan kalau tidak memakan pemicu yang sama," terangnya.
Untuk mencegah penularan penyakit MTS ini, Suteja mengimbau masyarakat untuk mengolah daging babi dengan baik sebelum dikonsumsi, sehingga tidak terjangkit bakteri MTS. [dan]-[merdeka.com]-[NE]