[caption id="attachment_522" align="aligncenter" width="565"] Presiden RI Joko Widodo Kunjungi Makam Mahligai di Barus[/caption]
NUSANTARAEXPRESS, EXPRESS, TAPANULI TENGAH - Presiden Joko Widodo beserta didampingi Ibu Negara Hj. Iriana Joko Widodo melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Madina selama 3 hari. Beberapa Menteri Kabinet Kerja yang mendampingi beliau antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Efendi, Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek serta Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Kunjungan ke SMAN 1 Matauli Pandan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Jumat pagi, 24 Maret 2017, mengawali kunjungan kerja Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ke Sumatera Utara.
Tiba di SMAN 1 Matauli Pandan, Presiden dan Ibu Iriana disambut oleh Tokoh Tapanuli Tengah Akbar Tanjung dan Nina Akbar Tanjung. Presiden dan Ibu Iriana sempat berkeliling melihat sekolah tersebut dan berfoto bersama siswa berprestasi serta para guru.
Setelahnya Presiden dan Ibu Iriana melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah dengan menaiki helikopter Super Puma TNI AU, dan mendarat di lapangan Sihorbo Barus.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Dra Rina Sari Ginting menerangkan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana ditempat tersebut akan mengunjungi Kawasan Objek Wisata Religi Pemakaman Mahligai Barus, Tapanuli Tengah.
Makam Mahligai merupakan kawasan wisata religi yang terdiri dari areal pemakaman kuno yang mengandung banyak nilai sejarah dan juga menjadi salah satu tujuan para peneliti, khususnya yang melakukan riset tentang arkeologi. Didirikan oleh Tuan Syekh Abdul Khatib Siddiq, salah satu pelopor penyebaran agama Islam di kalangan masyarakat Tapanuli. Akhir hayatnya Syekh Siddiq juga dikebumikan di kompleks Makam Mahligai.
Selain beliau sejumlah nama ulama besar juga dimakamkan disini, antara lain Syekh Rukunuddin, Syekh Ushuluddin, Syekh Zainal Abidin Ilyas, Syekh Ilyas, Syekh Imam Khotib Mu’azzamsyah Biktiba’i, Syekh Syamsuddin, Tuanku Ambar, Tuan Kepala Ujung, Tuan Sirampak, Tuan Tembang, Tuanku Kayu Manang, Tuanku Makhdum.
Sesuai dengan namanya, penyebutan Makam Mahligai merujuk pada kata “mahligai” yang berarti istana kecil yang dibangun oleh Syekh Siddiq. Namun ada juga yang berpendapat bahwa dalam bahasa Arab, Mahligai berasal dari kata Almahligai yang artinya pendatang. Makam Mahligai berarti makam pendatang.
“Usai mengunjungi kawasan wisata religi tersebut, Presiden menuju Lapangan Merdeka Barus untuk melaksanakan tatap muka dengan masyarakat , pelajar serta Penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP), pemberian makanan tambahan (PMT), dan program keluarga harapan (PKH) serta kartu Indonesia Sehat (KIS). Kegiatan tersebut dihadiri oleh murid SD, SMP, SMA, SMK, Guru , dan masyarakat.” ujar Kombes Rina.
“Kartu KIS ini bisa dipakai ke Puskesmas dan jika sakitnya parah dirujuk ke RS Bapak Ibu tidak perlu bayar, minta pelayanan yang baik. Kalau pelayanannya jelek silahkan laporkan.” ujar Presiden kepada warga masyarakat Tapanuli Tengah yang hadir.
Presiden juga menjelaskan penerima dana Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 1 tahun akan mendapatkan uang sejumlah 1.890.000 rupiah, dan dapat diambil 4 kali.
“Silahkan dipergunakan untuk gizi anak, dipergunakan untuk sekolah, dapat pula dipergunakan untuk usaha. Kita mengharapkan anak kita kedepan semakin pintar.” tambah Presiden.
Presiden dan rombongan kemudian bertolak untuk melakukan Peresmian Tugu Titik Nol Pusat Peradaban Islam Nusantara yang bertempat di Pantai Barus Kel. Pasar Batu Kec. Barus. (rs/sec)[MEG]
(sumber Humas Polda Sumut)
NUSANTARAEXPRESS, EXPRESS, TAPANULI TENGAH - Presiden Joko Widodo beserta didampingi Ibu Negara Hj. Iriana Joko Widodo melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Madina selama 3 hari. Beberapa Menteri Kabinet Kerja yang mendampingi beliau antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Efendi, Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek serta Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Kunjungan ke SMAN 1 Matauli Pandan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Jumat pagi, 24 Maret 2017, mengawali kunjungan kerja Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ke Sumatera Utara.
Tiba di SMAN 1 Matauli Pandan, Presiden dan Ibu Iriana disambut oleh Tokoh Tapanuli Tengah Akbar Tanjung dan Nina Akbar Tanjung. Presiden dan Ibu Iriana sempat berkeliling melihat sekolah tersebut dan berfoto bersama siswa berprestasi serta para guru.
Setelahnya Presiden dan Ibu Iriana melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah dengan menaiki helikopter Super Puma TNI AU, dan mendarat di lapangan Sihorbo Barus.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Dra Rina Sari Ginting menerangkan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana ditempat tersebut akan mengunjungi Kawasan Objek Wisata Religi Pemakaman Mahligai Barus, Tapanuli Tengah.
Makam Mahligai merupakan kawasan wisata religi yang terdiri dari areal pemakaman kuno yang mengandung banyak nilai sejarah dan juga menjadi salah satu tujuan para peneliti, khususnya yang melakukan riset tentang arkeologi. Didirikan oleh Tuan Syekh Abdul Khatib Siddiq, salah satu pelopor penyebaran agama Islam di kalangan masyarakat Tapanuli. Akhir hayatnya Syekh Siddiq juga dikebumikan di kompleks Makam Mahligai.
Selain beliau sejumlah nama ulama besar juga dimakamkan disini, antara lain Syekh Rukunuddin, Syekh Ushuluddin, Syekh Zainal Abidin Ilyas, Syekh Ilyas, Syekh Imam Khotib Mu’azzamsyah Biktiba’i, Syekh Syamsuddin, Tuanku Ambar, Tuan Kepala Ujung, Tuan Sirampak, Tuan Tembang, Tuanku Kayu Manang, Tuanku Makhdum.
Sesuai dengan namanya, penyebutan Makam Mahligai merujuk pada kata “mahligai” yang berarti istana kecil yang dibangun oleh Syekh Siddiq. Namun ada juga yang berpendapat bahwa dalam bahasa Arab, Mahligai berasal dari kata Almahligai yang artinya pendatang. Makam Mahligai berarti makam pendatang.
“Usai mengunjungi kawasan wisata religi tersebut, Presiden menuju Lapangan Merdeka Barus untuk melaksanakan tatap muka dengan masyarakat , pelajar serta Penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP), pemberian makanan tambahan (PMT), dan program keluarga harapan (PKH) serta kartu Indonesia Sehat (KIS). Kegiatan tersebut dihadiri oleh murid SD, SMP, SMA, SMK, Guru , dan masyarakat.” ujar Kombes Rina.
“Kartu KIS ini bisa dipakai ke Puskesmas dan jika sakitnya parah dirujuk ke RS Bapak Ibu tidak perlu bayar, minta pelayanan yang baik. Kalau pelayanannya jelek silahkan laporkan.” ujar Presiden kepada warga masyarakat Tapanuli Tengah yang hadir.
Presiden juga menjelaskan penerima dana Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 1 tahun akan mendapatkan uang sejumlah 1.890.000 rupiah, dan dapat diambil 4 kali.
“Silahkan dipergunakan untuk gizi anak, dipergunakan untuk sekolah, dapat pula dipergunakan untuk usaha. Kita mengharapkan anak kita kedepan semakin pintar.” tambah Presiden.
Presiden dan rombongan kemudian bertolak untuk melakukan Peresmian Tugu Titik Nol Pusat Peradaban Islam Nusantara yang bertempat di Pantai Barus Kel. Pasar Batu Kec. Barus. (rs/sec)[MEG]
(sumber Humas Polda Sumut)