NUSANTARAEXPRESS, MANDAU: Dengan turunnya harga minyak dunia berimbas kepada perekonomian secara global, khususnya di Kota Minyak Duri Kec. Mandau Kab. Benkalis Prov. Riau tidak luput juga dari gonjang-ganjing tentang isu PHK dan sulitnya lowongan kerja diperusahaan yang bergerak dibidang minyak dan gas.
Chevron Pacifik Indonesia (CPI) yang selama ini mendominasi di kota minyak Duri sebagai salah satu perusahaan raksasa dunia yang ada di Indonesia tidak luput juga terimbas. Itulah yang membuat perekonomian di Kota Minyak Duri ini semakin tidak stabil dan tidak ada kepastian.
Tenaga kerja banyak pengurangan, Harga-harga melambung dan gejala-gejala sosial yang menyimpang sudah mulai bermunculan.
RiauExpress.com menyambangi salah satu Lembaga Pemerhati tentang Hak Asasi Manusia di Kabupaten Bengkalis yaitu Lembaga Missi Reclasseering Republik Indonesia (LMR-RI) KOMDA Bengkalis melalui komunikasi langsung di salah satu Kedai Kopi di Kota Duri sambil berbuka puasa 10/6/16. Mislam Samasi sebagai Ketua KOMDA Bengkalis mengatakan “Dengan banyaknya oknum-oknum yang menjanjikan pekerjaan dengan imbalan uang dan ujung-ujungnya tidak pernah dipekerjakan, ini bukan hanya dalam waktu kurun waktu sekarang, namun sudah ada dari beberapa tahun yang silam dan bahkan lebih parah dari tahun-tahun sebelumnhya” jelas Mislam kepada RiauExpress.com.
“Terlebih pada saat sekarang, kondisi carut-marutnya perusahaan yang ada di kota Duri dan kurangnya maksimal dari pihak pemerintahan tentang pengawasan perusahaan, membuat oknum-oknum yang bermain dibalik perusahaan migas ini makin banyak bergentayangan. Biasanya, para oknum ini mencari mangsa di luar kota Duri, yang sering dari Sumatera Utara / Medan. Dengan modus ada kerjaan dengan membayar sekian rupiah dan selalu mengulur waktu, interview juga hanya asal-asalan dan seterusnya sampai waktu yang tidak terbatas dan akhirnya tidak sesuai dengan yang diharapkan alias tertipu. Hal ini sering terjadi dan bahkan bukan orang luar saja yang menjadi sasaran, namun orang di Kota Duri sendiri juga masih bisa dikadalin”. Jelas Mislam Samasi kepada RiauExpress.com.
Dari pantauan RiauExpress.com dilapangan, oknum-oknum ini sering mengambil sisi keuntungan dalam situasi yang tidak menguntungkan kepada masyarakat, namun kenapa masyarakat juga masih percaya kepada oknum-oknum yang menjanjikan tersebut.
Mislam Samasi menambahkan “Kami dari LMR-RI berharap kepada perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Kab. Bengkalis, khususnya di Kota Duri. Jika ada perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja mohon diekspose melalui media, agar lebih transparan. Harapan kepada Demerintah Daerah melalui Dinas Tenaga Kerja agar tetap mengawasi perekrutan sampai penempatan dan jaminan didalam perusahaan tersebut. Sehingga pengawasan karyawan migas lebih ketat dan lebih profesional”.
“Dalam kurun waktu di thn 2000-2016, sepertinya tidak ada perubahan yang signifikan tentang penanganan perburuhan khususnya di lingkungan Migas di Kota Duri ini. Demo menjadi salah satu solusi jika semua hak karyawan dicederai. Gaji tidak dibayar, Pesangon tidak di berikan sudah menjadi kebiasaan. Aturan-aturan yang ada tentang dunia perburuhan diabaikan dengan berjalannya waktu. Dan akhirnya tidak terselesaikan. Memang tidak semua perusahaan bandel, namun beberapa perusahaan tetap komitmen dalam hal hak normatif. Dari pantauan LMR-RI KOMDA Bengkalis sampai saat ini masih juga ada kasus yang tidak terselesaikan di tahun 2016, ini seharusnya menjadi pekerjaan rumah bagi Kepala Daerah yang baru dilantik. Jika masalah sekian tahun yang lampau tidak pernah terselesaikan, bagaimana akan menyelesaikan kasus yang akan datang. Kami berharap kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas Tenaga Kerja, agar benar-benar memberikan shock Teraphy kepada perusahaan yang membandel tentang hak normatif karyawan”.
“LMR-RI berharap kepada oknum-oknum yang mengatasnamakan perusahaan-perusahaan yang bergerak di Migas, agar berpikir lebih jernih dan menggunakan hati nurani, jangan memanfaatkan situasi. Terlebih kepada Tenaga Kerja yang di luar Kota Minyak Duri, agar lebih berhati-hati. Jangan sampai menelan informasi begitu saja tanpa ada sumber yang jelas.”. Mislam Samasi mengakhiri.
Salah satu karyawan “bd” yang tidak mau disebutkan namanya secara lengkap “Kami yang sudah sekian tahun bekerja dan sudah berpengalaman juga belum tentu mendapatkan pekerjaan sesuai dengan harapan, apalagi calon tenaga kerja yang dari luar Duri, baru tamat SMA dan bahkan tidak sekolah sama sekali. Mengharapkan pekerjaan yang mudah dengan gaji tinggi, Impossible.” jelas beliau kepada RiauExpress.com.
Bd menambahkan “Ini hal yang tidak masuk diakal, makanya benar-benar dicari sumber informasi yang akurat agar tidak terkecoh oleh oknum-oknum yang menjanjikan”. [Red]