NUSANTARAEXPRESS, RIAU - Provinsi Riau, dengan segala
kekayaan alamnya, juga menghadapi tantangan besar dalam isu perlindungan
perempuan dan anak. Permasalahan seperti kekerasan dalam rumah tangga,
eksploitasi anak, perdagangan manusia, dan pernikahan dini masih menjadi
ancaman serius di daerah ini. Di tengah realitas tersebut, seorang tokoh
sosial, Rika Parlina, muncul sebagai pelopor dalam memperjuangkan hak-hak
perempuan dan anak di bawah payung GERMAS Perlindungan Perempuan dan Anak.
Kisah
Awal dan Komitmen Rika Parlina
Rika Parlina dikenal sebagai seorang
aktivis yang memiliki komitmen kuat terhadap isu-isu kemanusiaan, khususnya
yang berkaitan dengan perempuan dan anak. Latar belakangnya sebagai pekerja
sosial dan pengalamannya melihat langsung penderitaan perempuan dan anak yang
menjadi korban kekerasan membuatnya tergerak untuk bertindak.
Pada tahun 2015, Rika mulai aktif
dalam berbagai kampanye lokal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
isu kekerasan dalam rumah tangga dan perlindungan anak. Ia sering mengadakan
diskusi komunitas, pelatihan, dan kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat di
pedesaan dan perkotaan. Dari sana, ia menyadari pentingnya sebuah gerakan yang
terorganisasi untuk memberikan dampak yang lebih luas.
Peran
dalam GERMAS Perlindungan Perempuan dan Anak
Melalui GERMAS PPA, Rika Parlina
memimpin berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta
menyediakan dukungan konkret bagi korban kekerasan dan eksploitasi. Di bawah Koordninasi
Rika Parlina sebagai Ketua Umum, program-program GERMAS PPA di Riau menjadi
lebih fokus dan sistematis.
Beberapa kontribusi penting Rika
bersama GERMAS PPA di Riau meliputi:
- Pendirian Rumah Singgah (Shelter): Rika mendirikan rumah singgah dengan dibantu oleh dibantu oleh CASTAVIA PROPERTY di Riau yang berfungsi sebagai tempat perlindungan sementara bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Di tempat ini, mereka mendapatkan perlindungan, konseling, dan pendampingan hukum.
- Pendidikan Masyarakat: Melalui seminar, lokakarya, dan kampanye media, Rika
menyuarakan pentingnya kesetaraan gender dan hak anak. Ia mengajak
masyarakat untuk menghentikan praktik-praktik yang merugikan perempuan dan
anak, seperti pernikahan dini dan kekerasan dalam rumah tangga.
- Pendampingan Korban: Rika membentuk tim pendamping yang terdiri dari psikolog, pengacara, dan pekerja sosial untuk membantu korban kekerasan dalam memulihkan diri dan memperjuangkan keadilan.
Tantangan
dan Upaya Mengatasinya
Meski berbagai langkah telah
diambil, perjuangan Rika Parlina tidaklah mudah. Salah satu tantangan terbesar
yang ia hadapi adalah minimnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
perlindungan perempuan dan anak. Budaya patriarki yang masih kuat di beberapa
daerah di Riau juga menjadi hambatan bagi perempuan untuk melaporkan kekerasan
yang mereka alami.
Namun, Rika tidak menyerah. Ia terus
mendorong dialog dengan tokoh adat dan agama untuk mendapatkan dukungan mereka
dalam menyuarakan pentingnya penghormatan terhadap hak perempuan dan anak. Ia
juga menggunakan media sosial serta beberapa media online sebagai alat untuk
menjangkau generasi muda dan menyebarkan pesan-pesan edukasi.
Dampak
Gerakan yang Dipimpin Rika Parlina
Hingga saat ini, upaya Rika bersama GERMAS
PPA telah memberikan dampak nyata di Provinsi Riau. Beberapa pencapaian
signifikan meliputi:
- Penurunan Kasus Kekerasan: Data menunjukkan penurunan jumlah kasus kekerasan
terhadap perempuan dan anak di beberapa wilayah yang menjadi fokus gerakan
ini.
- Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Kampanye-kampanye yang dilakukan berhasil meningkatkan
pemahaman masyarakat mengenai isu-isu perlindungan perempuan dan anak.
- Perubahan Kebijakan:
Melalui advokasi yang intensif, beberapa kebijakan daerah yang lebih
berpihak pada perempuan dan anak berhasil diimplementasikan.
Inspirasi
untuk Masa Depan
Kisah perjuangan Rika Parlina
bersama GERMAS PPA menjadi inspirasi bagi banyak pihak, khususnya generasi muda
di Riau. Ia membuktikan bahwa dengan dedikasi dan kerja sama, perubahan sosial
yang berarti dapat diwujudkan.
Rika percaya bahwa perlindungan
perempuan dan anak adalah tanggung jawab bersama. Ia terus mendorong masyarakat
untuk ikut serta dalam gerakan ini, baik melalui aksi nyata maupun dukungan
moral. “Jika kita ingin melihat masa depan yang lebih baik, kita harus mulai
dari sekarang, melindungi yang paling rentan di antara kita,” ujar Rika dalam
salah satu wawancara.
Melalui kerja kerasnya, Rika Parlina
telah menjadi simbol harapan dan perubahan bagi perempuan dan anak-anak di
Riau. Semangat dan dedikasinya akan terus menjadi inspirasi dalam upaya
memperjuangkan hak-hak asasi manusia di Indonesia. [Red]