Oleh Agung Marsudi
DURI INSTITUTE
PERANG asimetris sudah terjadi. Ikan teri yang kecil sedang menggalang kekuatan, dengan menggandeng sesama teri lain, sehingga cepat menggunung. Salah-salah kapal menabrak gunung teri, lalu kapal besar itu bocor dan kandas.
Ini narasi, betapa kekuatan kecil tak boleh diremehkan. Ini pula, yang membuat kubu KBS yang begitu besar, masih gusar. Menghadapi gerilya pasukan SANDI. Makin ke sini, makin diminati.
Karena politik adalah seni mengolah kemungkinan. Tidak ada yang tidak mungkin. Pilkada Bengkalis 2024 menempatkan KBS, di atas kertas, dan di atas angin. Kekuatan KBS penuh dengan sumberdaya melimpah, amunisi dan nutrisi. Istilahnya, "uangnya tak berseri".
Modal struktural, finansial dan jejaring yang dimiliki masing-masing partai pengusung (10 partai), di atas kertas menjadi ukuran besarnya kekuatan. Terutama setelah PKS menjadi partai ke-9 yang mendukung KBS. Publik dibuat kaget, tak menyangka, iman partai dakwah, akhirnya goyah.
Politik baliho yang bermain-main citra di sudut-sudut kota dan desa, didominasi kubu KBS. Isu politik uang yang marak tersiar, setali tiga uang. Politik dinasti, lengkap dengan aneka intimidasi juga sejoli.
Meski ketika semua kekuatan dikerahkan, justru mencerminkan sebuah ketakutan. Ketakutan akan kekuasaan yang lepas dari tangan. Padahal semua relasi kuasa berada di genggaman.
Satu peluang yang membuat SANDI mampu melawan hegemoni adalah leluasa bergerilya, belajar dari pertandingan sepakbola. SANDI bermain tanpa beban. Seperti Timnas Indonesia yang baru saja menumbangkan Saudia Arabia, dengan skor menyala 2-0.
SANDI bisa bermain cantik, dengan line-up klasik 3-5-2, main di pesisir (3), kerja keras di darat (5) dan menjaga pulau (2). Pemilih di basis demografi ini layak diperhitungkan.
Karena KBS tak jadi melawan kotak kosong, sementara terlanjur memborong semua gerbong, lalu siapa sebenarnya yang telah memukul mundur demokrasi?
Ingat pemilik sejati kedaulatan adalah rakyat. Siapa yang berkoalisi dengan rakyat, dia akan muncul sebagai pemenang. Politik baliho, politik dinasti, politik uang tak nendang.
(People are not ignorant)
Rakyat tidak bodoh, meski sering dikecewakan. Hati rakyat selalu luluh pada sebuah harapan. Memilih pemimpin yang memberi keteladanan.
SANDI, adalah energi kebaikan negeri junjungan.
22 November 2024