Oleh Agung Marsudi
DURI INSTITUTE
"Dari pintu ke pintu kucoba tawarkan nama. Demi terhenti tangis anakku dan keluh ibunya"
DUA baris awal lirik lagu "Kalian Dengarkah Keluhanku" itu dilantunkan Ebiet G Ade, lewat album berjudul "Aku Ingin Pulang" dirilis tahun 1993. Mendengar musik karya Ebiet G Ade, ketika kota Duri diguyur hujan siang ini, seperti mendengarkan bait puisi, menyentuh hati.
Jadi teringat, pertemuan hangat tadi malam di Bachies Resto, bersama "Ibu-ibu Pembawa Berkah" disingkat IPB. Sebuah komunitas yang beberapa bulan terakhir, tanpa pamrih melakukan kampanye "door to door". Dari pintu ke pintu, menawarkan program pasangan Syahrial-Andika (SANDI). Dua sosok potensi asli daerah yang mengikuti perhelatan Pilkada Bengkalis 2024.
Empat orang, yaitu Linda, Tika, Tasya dan Veronica, tak kenal lelah, pagi, siang dan malam menyampaikan pesan dan salam energi perubahan SANDI ke seantero kota Duri, ibukota kecamatan yang ikonik dengan negeri petrodolar.
Ribuan brosur SANDI telah sampai di tangan masyarakat. Keringat keempat orang, yang bukan ibu biasa itu, menyadarkan kita bahwa perjuangan butuh kesetiaan dan pengorbanan. Kita tidak bisa membiarkan Bengkalis seperti negeri tak bertuan, sehingga satu keluarga bisa berbuat apa saja, semaunya.
Tahniah, untuk Ibu-ibu Pembawa Berkah. Semoga jerih payahnya berbuah dan bertuah. Mengantarkan SANDI meraih kemenangan, melawan hegemoni, intimidasi dan politik dinasti.
"Dari pintu ke pintu mereka tawarkan nama. Demi SANDI calon pemimpin perubahan di negeri junjungan"
Rabu, 13 November 2024