Oleh Agung Marsudi
DURI INSTITUTE
TEPAT jam 04.00 dinihari, ketika kota Duri masih tertidur lelap, saya mendapat kiriman video "tutorial templating" cara menyajikan menu di piring, sebelum acara jamuan makan.
Satu demi satu menu disajikan, hingga 4 macam asupan yang menyehatkan. Diakhiri dengan seikat uang 100 ribuan, sebanyak 5 juta. Lalu dia sebut sebagai hidangan istinewa, "4 sehat 5 juta sempurna".
Tak lama, saya kirim w.a. balasan, dan saya beri judul, "tidak ada makan siang yang gratis".
Dia balas cepat. "Ini bukan politik permainan, ini hanya hiburan," ujarnya.
"Hidup bukan politik hiburan, apalagi dipermainkan," jawab saya.
Bagi rakyat, jangankan 5 juta, 100 ribu saja sangat berharga, hingga bisa menukar pilihan ketika pesta Pilkada kemarin.
Jangankan menu 4 sehat, bisa makan harian saja, sudah luar biasa. Ini soal harapan. Rakyat tak pernah berhenti berharap, meski sering dikecewakan para elit politik, yang memang menyukai "permainan".
Bagi rakyat, hidup "bukan main-main". Mereka sudah biasa, setiap 5 tahun sekali, selalu mempertaruhkan nasibnya di bilik suara. Di meja permainan politik, dipenuhi janji-janji. Rakyat mencari sesuap nasi, tapi dijejali orasi demokrasi.
Sementara di layar besar, diputar ulang hasil quick count kemenangan.
Rakyat di rumah-rumah menahan kesusahan, mereka mulai berpesta pora kemenangan di gedung-gedung pertemuan.
30 November 2024