Sejelek-jelek
Tulisan Masih Bisa Dibaca, Sejenius Menghafal Suatu Saat Akan Lupa
Oleh Mislam Samasi, S.H.
Tulisan dan ingatan adalah dua hal yang saling berhubungan
dalam keseharian manusia. Baik tulisan maupun ingatan memiliki peran penting
dalam kehidupan sehari-hari kita. Namun, seringkali kita meremehkan kemampuan
tulisan dan mengagungkan kemampuan menghafal. Artikel ini akan membahas
mengenai hubungan antara tulisan dan ingatan, serta mengapa sejelek-jelek
tulisan masih bisa dibaca, sementara sejenius apa pun, suatu saat akan lupa.
Tulisan: Simpanan Pengetahuan
Tulisan adalah media yang digunakan manusia untuk menyimpan
pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran mereka. Dari catatan-catatan sejarah
kuno hingga buku dan dokumen digital modern, tulisan memungkinkan kita untuk
menyampaikan informasi kepada orang lain dan menyimpannya untuk digunakan di
masa depan.
Tulisan memiliki banyak keunggulan. Pertama, tulisan adalah
bentuk pengetahuan yang tahan lama. Dalam kondisi yang baik, tulisan bisa
bertahan selama ratusan bahkan ribuan tahun. Contohnya adalah
manuskrip-manuskrip kuno seperti "Kitab Kuningan" dari Indonesia,
yang berasal dari abad ke-4 SM, atau naskah-naskah kuno Mesir yang telah
bertahan selama ribuan tahun.
Kedua, tulisan adalah bentuk pengetahuan yang mudah diakses.
Kita dapat menyimpan, mencari, dan mengakses informasi yang ada dalam tulisan
dengan mudah. Seiring perkembangan teknologi, internet memungkinkan kita untuk
mengakses jutaan dokumen dan informasi dengan cepat.
Ingatan: Kekuatan Terbatas
Sementara tulisan adalah alat penting untuk menyimpan
pengetahuan, ingatan adalah kemampuan mental manusia untuk menyimpan,
mengingat, dan mengakses informasi. Ingatan manusia memiliki keterbatasan yang
perlu diakui. Beberapa faktor yang memengaruhi ingatan meliputi usia, tekanan,
kesehatan, dan faktor psikologis.
Ketika kita mengandalkan ingatan untuk menyimpan informasi,
ada risiko besar bahwa suatu saat informasi tersebut akan lupa atau
terdistorsi. Ini adalah salah satu alasan mengapa dokumentasi tertulis sangat
penting. Mengandalkan ingatan manusia saja dapat menjadi risiko serius,
terutama dalam situasi penting seperti bidang kedokteran, ilmu pengetahuan, dan
hukum.
Sejelek-jelek Tulisan Masih Bisa Dibaca
Meskipun ada banyak tulisan dengan kualitas buruk,
sejelek-jeleknya tulisan, ia masih bisa dibaca. Keberadaan tulisan, sekalipun
tidak sempurna, masih lebih baik daripada tidak ada tulisan sama sekali.
Kemampuan untuk memahami tulisan yang kurang jelas adalah bukti kekuatan
komunikasi tulisan.
Dalam banyak kasus, orang dapat mencerna informasi yang
ditulis dengan tangan buruk, bahasa yang tidak terlalu baik, atau bahkan
tulisan yang sudah usang. Ini menunjukkan daya tahan dan fleksibilitas tulisan
sebagai alat komunikasi.
Sejenius Menghafal Suatu Saat Akan Lupa
Pada saat yang sama, sejenius sekalipun tidak kebal terhadap
lupa. Ingatan manusia rentan terhadap berbagai faktor, termasuk penuaan, stres,
atau gangguan lainnya. Orang yang mengandalkan kemampuan menghafal tanpa
dukungan tulisan juga berisiko lupa.
Selain itu, menghafal tanpa pemahaman adalah praktik yang
rentan terhadap lupa. Orang yang hanya menghafal tanpa memahami konsep atau
informasi yang mereka hafal, seringkali mengalami kesulitan untuk mengakses
atau mengingat kembali informasi tersebut dengan benar.
Kesimpulan
Tulisan dan ingatan adalah dua komponen penting dalam proses
komunikasi dan penyimpanan pengetahuan manusia. Meskipun tulisan mungkin
terlihat buruk atau kurang sempurna, ia tetap memiliki nilai yang tak ternilai
dalam menjaga pengetahuan. Sejenius sekalipun, suatu saat akan lupa jika
mengandalkan ingatan semata.
Menghargai dan memahami peran masing-masing dari kedua
elemen ini dapat membantu kita menghargai pentingnya dokumentasi tertulis dalam
menjaga pengetahuan dan informasi agar tetap relevan dan dapat diakses oleh
generasi berikutnya.
Riau, 19 Oktober 2023