Filosofi Semar Kembar dan Rebutan Capres 2024
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Filosofi Semar Kembar dan Rebutan Capres 2024

Senin, 12 Juni 2023,


Filosofi Semar Kembar dan Rebutan Capres 2024


Oleh Agung Marsudi


DEKLARASI bakal capres Anies oleh Nasdem, diikuti capres petugas partai Ganjar oleh PDIP belum selesai. Belum tuntas. Ada prostat politik ikutan, sebab Prabowo belum secara resmi deklarasi.


Artinya, koalisi pemerintahan, koalisi besar sejatinya sudah bubar, bermetamorfosis menjadi koalisi pilpres (politik cawe-cawe Jokowi). Kendati, kubu Nasdem, PKS, dan Demokrat di kubu Anies, menyatakan solid, tapi masih rentan dijegal (magnet finansial).


Kubu Ganjar, PDIP belum pede, jika hanya memadu kemesraan hanya dengan PPP, tanpa menggandeng partai yang lain (juga deal finansial).


Kubu Prabowo, Gerindra-PKB belum bulat, masih lonjong. Kini tinggal manuver Golkar, PAN. Peristiwa politik yang kasat mata mudah dibaca, tapi yang di balik meja, menyangkut pendekatan personal, mensyaratkan simpul finansial.


Rebutan capres 2024, semata-mata soal finansial. Filosofi Semar Kembar, muncul karena ada Semar palsu yang sekarang sedang bermain peran, sementara Petruk masih jadi ratu. Kekuatan Gareng, dan Bagong hanya akan dimunculkan di detik-detik terakhir yang biasanya menegangkan.


Kubu Gareng, Kubu Bagong masih lobi-lobi, kanan kiri. Menggoda ideologi dan kursi agar bisa dimonetisasi, harganya konon sekira 7 triliun. Dengan tenaga kuda total 36 triliun untuk mengatur permainan.


Entah angka darimana, tapi tidak maya. "Hiduplah Indonesia Maya!"


Sembilan naga, pasti gak suka dengan lahirnya naga "kesepuluh", entah Erick, entah Sandiaga, yang mulai ketahuan jenis biduknya. Dua nama dari Jokowi yang ditawarkan kepada Mega.



Solo, 13 Juni 2023

TerPopuler