Polisi Itu Sahabat dan Pengayom. Bukan Musuh
Oleh: Mislam Samasi, S.H.
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendengar
cerita atau melihat berita tentang konflik atau ketegangan antara polisi dan
masyarakat. Stereotip negatif terhadap polisi dapat memengaruhi persepsi kita
tentang peran dan hubungan mereka dengan masyarakat. Namun, penting bagi kita
untuk mengubah pandangan tersebut dan mengingat bahwa polisi seharusnya menjadi
sahabat dan pengayom dalam masyarakat, bukan musuh. Dalam artikel ini, kita
akan menjelajahi mengapa polisi itu penting, peran mereka sebagai sahabat dan
pengayom, serta upaya yang perlu dilakukan untuk membangun hubungan yang
harmonis antara polisi dan masyarakat.
Pertama-tama, polisi memiliki peran penting dalam menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat. Mereka bertugas untuk melindungi kita dari
ancaman kejahatan, menjaga ketertiban lalu lintas, serta menangani situasi
darurat dan keadaan yang membutuhkan bantuan. Dalam menjalankan tugas ini,
polisi berperan sebagai pengayom yang melindungi hak-hak dan kepentingan
masyarakat. Mereka siap sedia untuk memberikan pertolongan dan memberikan rasa
aman kepada kita semua.
Selain itu, polisi juga berperan sebagai sahabat dalam
masyarakat. Mereka hadir untuk membantu dan memberikan pelayanan kepada warga.
Polisi tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga berkomunikasi
dengan masyarakat, memberikan saran, dan menjalin hubungan yang baik dengan
lingkungan sekitar. Polisi yang dekat dengan masyarakat dapat menjadi mitra
dalam memecahkan masalah dan membangun komunitas yang lebih baik. Mereka dapat
memberikan bimbingan, melakukan sosialisasi terkait hukum, dan mendorong
partisipasi aktif dari masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Penting untuk mencatat bahwa hubungan yang harmonis antara
polisi dan masyarakat bukanlah hal yang terjadi dengan sendirinya. Diperlukan
upaya dari kedua belah pihak untuk membangun saling pengertian, kepercayaan,
dan kerjasama. Polisi harus memperhatikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat,
serta mengutamakan pendekatan yang humanis dan berbasis hak asasi manusia dalam
tugas-tugas mereka. Transparansi dan akuntabilitas juga penting dalam menjaga
integritas lembaga kepolisian.
Di sisi lain, masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk
mendukung polisi dalam menjalankan tugas mereka. Keterlibatan masyarakat dalam
upaya pencegahan kejahatan dan pelanggaran hukum sangat penting. Melaporkan
kejadian yang mencurigakan, bekerja sama dengan polisi dalam penyelidikan, dan
berpartisipasi dalam program-program kepolisian yang melibatkan masyarakat
adalah beberapa cara di mana kita dapat mendukung dan memperkuat hubungan
dengan polisi.
Penting untuk diingat bahwa polisi bukanlah entitas yang
homogen. Seperti halnya dalam masyarakat, ada anggota polisi yang mungkin
membuat kesalahan atau bertindak di luar batas wewenang mereka. Namun,
kesalahan individu tidak boleh mengaburkan pandangan kita tentang lembaga
kepolisian secara keseluruhan. Kita harus membedakan antara perilaku individu
dan peran yang diemban oleh institusi polisi dalam masyarakat.
Dalam kesimpulan, polisi adalah sahabat dan pengayom dalam
masyarakat. Mereka memiliki peran penting dalam menjaga keamanan, memberikan
pelayanan kepada masyarakat, dan membangun hubungan yang harmonis dengan warga.
Untuk mencapai hubungan yang baik antara polisi dan masyarakat, diperlukan
upaya bersama dari kedua belah pihak. Dengan saling pengertian, kepercayaan,
dan kerjasama, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis di mana
polisi dan masyarakat dapat bekerja bersama untuk kebaikan bersama.