ABSTRAK
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Hang Style Dengan Media Bola Gantung Bagi Siswa Kelas VIII D SMP N 2 Tanjung Jabung Timur Tahun Ajar 2021/2022
Kata
kunci : lompat jauh, gaya hang style
Penelitian
ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, tujuan penelitian tindakan kelas
ini adalah untuk meningkatkan keterampilan psikomotir anak dalam melakukan
lompat jauh dengan menggunakan gaya hang style dengan media bola menggantung
oleh siswa kelas VIII D SMPN 2 Tanjung Jabung Timur. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling dengan
demikian jumlah sampel adalah 26 orang yang terdiri dari 12 orang siswa
perempuan dan 14 orang siswa putra. Instrumen yang digunakan adalah Silabus,
RPP, dan rublik penilaian. Rata-rata hasil belajar lompat jauh gaya hang style
dengan menggunakan media bola gantung pada siklus I adalah 74. Nilai tertinggi
adalah 90 dan nilai terendah adalah 68. Pada siklus ke dua peneliti hanya
berfokus pada siswa yang remedial saja yang berjumlah 14 orang siswa. Hasil
belajar siklus II terjadi peningkatan rata-rata menjadi 80. Nilai tertinggi 90
dan nilai terendahnya adalah 79. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan
media bola menggantung pada pembelajaran lompat jauh dapat meningkatkan hasil
belajar lompat jauh gaya hang style siswa kelas VIII D SMPN 2 Tanjung Jabung
Timur.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang Masalah
Proses pembelajaran dalam pelajaran pendidikan jasmani berbeda pelaksanaannya dari pembelajaran mata pelajaran lain. Pendidikan jasmani
adalah pendidikan melalui
aktivitas jasmani. Dengan berpartisipasi dalam aktivitas
fisik, siswa dapat menguasai ketrampilan dan pengetahuan, mengembangkan apresiasi estetis, mengembangkan ketrampilan generik
serta nilai dan sikap yang positif, dan memperbaiki kondisi fisik tubuh untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani. Pada dasarnya program pendidikan jasmani memiliki kepentingan yang relatif sama dengan
program pendidikan lainnya dalam hal ranah pembelajarannya, yaitu sama- sama mengembangkan tiga ranah utama yaitu psikomotor, afektif dan kognitif.
Namun, ada kekhasan
dari program pendidikan jasmani yang tidak dimiliki program
pendidikan lainnya, yaitu dalam hal mengembangkan wilayah
psikomotor, yang biasanya
dicapai dengan tujuan mengembangkan kebugaran
jasmani anak dan pencapaian
ketrampilan geraknya.
Berdasarkan observasi penelitian penulis, belum efektifnya kegiatan pembelajaran disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya
ialah kurangnya varisasi pemanfaatan
strategi dan model pembelajaran dalam memberikan materi pelajaran sehingga
membuat siswa cepat bosan saat mengikuti pelajaran olahraga karena materi yang terlalu monoton
dan tidak menjadikan pelajaran olahraga menjadi bagian pelajaran yang digemari, disenangi
dan dinanti- nantikan
oleh siswa. pembelajaran penjasorkes
materi lompat jauh gaya hang style anak cenderung malas, tidak
tertarik dalam mengikuti pelajaran berbeda
saat materi pelajaran sepak
bola atau bola basket anak cenderung
bersemangat semua itu dituntut keprofesionalan seorang guru dalam mengembangkan bahan
ajarnya.
Pada saat pembelajaran lompat jauh gaya hang style
masih banyak siswa yang duduk saat pembelajaran. Hal ini juga mempengaruhi pada hasil ulangan siswa yang masih sangat rendah.
Ini terbukti nilai siswa jauh di bawah nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 75.
Pendidikan jasmani dan kesehatan mengutamakan
aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Peranannya untuk pembinaan
dan pengembangan individu
atau kelompok dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani,
mental, sosial, dan emosional yang serasi, selaras,
dan seimbang. Oleh karena itu, pendidikan jasmani
dan keseahatan di sekolah dasar lebih ditekankan untuk memenuhi hasrat
bergerak, merangsang pertumbuhan dan perkembangan, serta pemeliharan dan meningkatkan kesehatan serta kesegaran jasmani.
Di dalam pelaksanaan pengajarannya, setiap guru harus
berpedoman pada kurikulum yang telah
ditetapkan. Untuk menyajikan bahan pelajaran, guru harus berpedoman pada program yang telah ditetapkan pada silabus. Proses belajar mengajar
penjaskes pada prinsipnya adalah serangkaian kegiatan
mulai dari perencanaan, pelaksanaa, dan penilaian
sampai tindak lanjut dalam usaha mencapai tujuan.
Kegiatan belajar mengajar
dapat berjalan dengan baik dan lancar,
jika terjadi keharmonisan antara siswa dan lingkungan belajar yang diatur oleh guru. Setiap siswa diperlakukan sebagai manusia yang bermartabat dalam interaksi
belajar mengajar.
Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain
: (a) Guru kurang dapat memilih metode mengajar yang tepat,
(b) Guru kurang membiasakan siswa untuk berlatih,
(c) Guru kurang memberikan model dalam penyampaian materinya, (d) Siswa kurang tertarik dengan materi pelajaran
mengingat model pembelajaran selalu
monoton, perlu dilakukan
modifikasi media pembelajaran, (e) Pembelajaran lompat jauh kurang diminati, (f) Cenderung siswa kurang aktif/takut dalam mengikuti pembelajaran
lompat jauh, (g) KKM yang belum terpenuhi, dan (h) Prestasi
belajar siswa pada lompat jauh cenderung menurun.
Sehubungan dengan rendahnya keterampilan siswa
tersebut, maka penulis perlu mengadakan penelitian tindakan kelas tentang bagaimana
cara meningkatkan keterampilan siswa dalam lompat jauh dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat
Jauh Gaya Hang Style Dengan Media Bola Gantung Bagi Siswa Kelas VIII D SMP N 2 Tanjung
Jabung Timur Tahun Ajar 2021/2022”.
Peneliti yakin bahwa dengan menggunakan media papan
Kotak pada siswa kelas VI untuk
belajar lompat jauh gaya menggantung, kemampuan siswa kelas VIII D SMP N 2 Tanjung Jabung Timur akan meningkat, mengingat
dengan menggunakan media papan Kotak ini bisa membuat
siswa menjadi lebih berani dalam belajar, siswa akan lebih tertarik, merasa nyaman belajar, tidak tertekan /
merasa takut, dan mudah dalam berlatih. Selain itu, dengan adanya media papan kotak ini menambah kreativitas pembelajaran yang dapat memudahkan guru dan siswa menikmati
pembelajaran yang berlangsung. Dengan
media itu pula dapat menambah khazanah inovasi
media pembelajaran yang menyenangkan.
Berdasarkan penjelasan di atas,
maka judul penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh
Gaya Hang Style Dengan Media Bola Gantung Bagi Siswa Kelas VIII D SMP N 2
Tanjung Jabung Timur Tahun Ajar 2021/2022.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang tepat pada
penelitian tindakan kelas ini adalah Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Hang Style Dengan Media Bola Gantung
Bagi Siswa Kelas VIII D SMP N 2 Tanjung Jabung Timur?
Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat pada penelitian ini adalah sebagai beriut:
a. Siswa
1)
Dapat memperbaiki proses belajar penjaskes, khususnya materi atletik.
2)
Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam lompat jauh.
3)
Dapat merangsang meningkatkan minat dan hasil belajar,
motivasi, serta disiplin, percaya
diri siswa untuk rajin
berlatih.
4)
Menumbuhkan rasa suka, meningkatkan apresiasi siswa dan menumbuhkan motivasi
intrinsik dan saling bekerja sama antar siswa.
5)
Meningkatkan kesadaran
siswa tentang pentingnya mempelajari pendidikan jasmani
sebagai keterampilan dasar maupun dalam pengembangan
ilmu pengetahuan yang lainnya yang dapat dikaji baik melalui pembelajaran formal (persekolahan) maupun bukan formal
(les dan kursus).
6)
Hasil penelitihan
ini akan memberikan kemudahan dalam belajar lompat jauh gaya menggantung.
b. Bagi Guru
a)
Hasil penelitian ini menambah pengetahuan guru dalam
memanfaatkan metode yang tepat dalam mengejarkhususnya mata pelajaran
penjaskes.
b)
Menambah pengetahuan guru terhadap siswa dalam proses
belajar engajar di kelas.
c. Bagi Peneliti Lain
1)
Dapat dijadikan referensi bagi peneliti yang sama
2)
Menambah pengetahuan bagi peneliti lainnya
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan
keterampilan psikomotir anak dalam melakukan lompat jauh dengan menggunakan
gaya hang style dengan media bola menggantung oleh siswa SMPN 2 Tanjung Jabung
Timur. Objek pada penelitian ini adalah 24 orang siswa yang terdiri dari
METODOLOGI
PENELITIAN
Tempat
Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Tanjung Jabung Timur
yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman SK 12 Rantau Rasau II.
Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester Genap Tahun
2021/2022 bulan Maret sampai dengan Mei 2022. Pelaksanakan setiap siklusnya 2 kali pertemuan target capaian 80%.
Subjek
Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah mencakup siswa
kelas VIII D di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Tanjung Jabung Timur yang terdiri dari 26 siswa. Dengan siswa putra berjumlah 12 siswa putri dan 14 siswa putra.
Sumber
Data
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Siswa, sebagai objek penelitian sekaligus
untuk memperoleh data tentang aktifitas siswa selama pembelajaran dan
hasil belajar lompat jauh gaya hang style.
2. Guru, sebagai kolaborator untuk melihat keberhasilan
dalam penggunaan alat bantu
pembelajaran lompat jauh gaya hang style di
SMP Negeri 2 Tanjung Jabung Timur Tahun Ajaran 2021/2022.
3. Observasi
4. Dokumen berupa Silabus,
RPP, daftar nilai, lembar absensi
dan sebagainya.
Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian dikumpulkan
meliputi Tes dan Observasi:
1.
Tes digunakan
untuk mendapatkan data tentang hasil lompat jauh gaya hang style yang
dilakukan siswa.
Untuk mengumpulkan data penelitian ini maka peneliti
menggunakantes dan non tes, teknik tes untuk mendapatkan data, yang berhubungan dengan kemampuan dan pengetahuan lompat jauh gaya hang style, sedangkan teknik non tes meliputi observasi
(pengamatan) untuk memperoleh informasi sikap siswa dalam
pelaksanaan lompat jauh gaya hang style.
Tabel 3.1 instrumen penilaian untuk kerja kemampuan lompat
jauh gaya hang style
No |
Dimensi |
Indikator |
Deskripsi Gerak |
Nilai |
||||
3 |
2 |
1 |
||||||
1 |
Sikap Awal |
1.Kaki |
- Berdiri pada jarak 30-40
m dari papan
tolakan bak pasir |
|
||||
- Langkah di perpanjang tanpa mengurangi kecepatan lari untuk persiapan melakukan tolakan. |
||||||||
- Kaki rilex |
||||||||
2.Tangan |
- Kedua lengan rilek |
|
||||||
3.Badan dan Pandangan Mata |
- Posisi
badan rileks |
|
||||||
- Pandangan ke arah bak pasir |
||||||||
2 |
Pelaksanaan |
1.Kaki |
- Kedua kaki
dalam sikap menggantung |
|
||||
- Kaki rilex |
||||||||
|
|
2. lengan |
- Kedua lengan mengarah ke atas. |
|
||||
3.Badan dan Pandangan Mata |
- Berat badan dialihkan ke depan |
|
||||||
- Pinggul bergerak ke depan |
||||||||
- Posisi
Pandangan mengarah pada tempat pendaratan dalam tolakan. |
||||||||
3 |
Sikap Akhir |
1.Kaki |
- |
|
||||
2.Tangan |
- |
|
||||||
3.Badan dan Pandangan Mata |
-
Posisi badan dibawa ke depan, dan pandangan ke tempat pendaratan. -
Posisi badan
tegak rileks. |
|
||||||
Keterangan :
1.
Peserta mendapatkan nilai 3, apabila ada tiga indikator
yang dilakukan benar.
2.
Peserta mendapatkan nilai 2, apabila ada dua indikator yang dilakukan benar.
3.
Peserta mendapatkan nilai 1, apabila
ada satu indikator
yang dilakukan benar
dan tidak ada satu indikator pun yang dilakukan benar
4.
Nilai maksimal adalah 27
Observasi digunakan sebagai
teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas
siswa dan guru selama kegiatan
belajar mengajar. Data yang dikumpulan meliputi tentang keadaan siswa hasil pengukuran kemampuan
lompat jauh gaya hang style pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Tanjung Jabung Timur dan hasil pengamatan dan catatan pembelajaran selama penelitian.
2.
Uji Validitas
Data
Validitas adalah aspek kecermatan pengukuran.
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan triangulasi data yang terdiri
dari Guru, siswa dan observer.
3.
Analisis Data
Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang dianalisis menggunakan statistik deskriptif yaitu :
1.
Data kuantitatif,
yaitu nilai dari siswa yang meliputi aspek psikomotor, afektif dan kognitif yang telah dijumlahkan.
2.
Data kualitatif, yaitu yang berupa lembar observasi yang berisikan tentang gambaran ekspresi siswa dan guru dalam
menyampaikan materi. Data yang dikumpulkan
pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan tindakan kelas, dianalisis dengan menggunakan prosentase untuk melihat kecenderungan peningkatan hasil kemampuan
gerak dalam pembelajaran. Kemampuan keterampilan gerak lompat jauh gaya hang style dianalisis dengan menjumlahkan nilai dari tiga aspek dan kemudian dikategorikan kedalam KKM yaitu 75.
Analisis Data
Ketuntasan belajar
Ketuntasan individu tercapai apabila siswa mencapai
75% dari hasil tes atau nilai 75.
Ketuntasan klasikal tercapai apabila 80% dari seluruh siswa mampu melakukan teknik lari 50 meter
dengan benar dengan nilai minimal 75. maka
kelas itu dikatakan tuntas. Adapun rumus yang dipergunakan untuk
menentukan ketuntasan klasikal sebagai berikut:
P= Angka persentase ketuntasan klasikal
F= Frekuensi siswa yang tuntas
N = Jumlah Siswa
Pada penelitian tindakan kelas ini analisis data
dilakukan dalam beberapa siklus siklus
terdiri dari empat tahap, yakni : (1) Perencanaan Tindakan;
(2) Pelaksanaan Tindakan;
(3) Observasi dan Interprestasi;
(4) Analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian direncanakan dalam 2 siklus.
SIKLUS I
a)
Siklus I
1.
Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun
sekenario pembelajaran yang terdiri
dari :
2.
Menyusun Rencana
Program Pembelajaran (RPP)
a.
Menyusun lembar penilaian
dan hasil pembelajaran
b.
Penyusunan kartu ceria
c.
Menyusun lembar
observasi
d.
Menyiapkan lembar tes dan angket
e.
Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran
f.
Penyiapan tempat penelitian
g.
Penetapan alokasi
waktu pelaksanaan
b)
Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan
dengan melaksanakan sekenario
pembelajaran yang telah direncanakan, tahap ini dilakukan dengan tahap observasi terhadap dampak tindakan. Pada
tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan
adalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan adalah :
1.
Guru bersama
peneliti menyusun bentuk gerakan dan permainan dengan alat modifikasi untuk meningkatkan kemampuan
siswa.
2.
Guru bersama
peneliti membuat media yang diperlukan dalam pembelajaran yang digunakan yaitu bola plastik,
simpai, bilah, cone, kardus
rafia, Dan lainnya.
c)
Tahap Pengamatan (Observasi)
Kegiatan observasi dilakukan
bersama dengan kegiatan
pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran langsung
pendidikan jasmani model pendekatan
bermain dengan alat modifikasi yang diterapkan terhadap proses pembelajaran penjas.
d)
Tahap Evaluasi
(Refleksi)
Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis
terhadap hasil penelitian dan refleksi berkaitan
dengan proses dan dampak tindakan
perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus
tindakan berikutnya.
RANCANGAN SIKLUS II
Pada siklus
II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai pada tindakan siklus I
sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran penjas sesuai dengan silabus
mata pelajaran pendidikan jasmani yang dibuat guru. Dari itu bisa dilihat apakah mengalami peningkatan atau tidak.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Data
Penerapan penelitian tindakan
kelas yang dilakukan
dalam dua siklus.
Penelitian dilakukan berdasarkan silabus dan RPP yang telah disusun
sebelumnya. Adapun langkah
langkah terbagi menjadi
beberapa tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan,
dan tahap penutup dan tahap
observasi.
Tahap perencanaan : Setelah penulis lihat hasil dari
Siklus I maka penulis dapat melihat
kekurangan dalam mengajar, maka penulis akan menjelaskan materi ajar sesuai dengan evaluasi yang penulis lakukan
di atas, menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan fasilitas
dan sarana pendukung yang diperlukan saat pelaksanaan pengajaran. Tahap pelaksanaan terdiri dari beberapa bagian yaitu
seperti kegiatan awal yang terdiri
dari: Siswa dibariskan menjadi empat barisan. Mengecek kehadiran siswa. Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap.
Melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan
inti. Mendemonstrasikan materi inti yang akan dilakukan/dipelajari.
Tahap berikutnya adalah kegiatan inti : explorasi
dimana kegiatan guru adalah :
Melakukan gerakan dasar lompat jauh gaya jongkok tanpa awalan dengan aba aba hitungan. Melakukan gerakan
dasar lompat jauh gaya jongkok dengan awalan.
Melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok dengan awalan dengan rintangan tali.
Tahap elaborasi yaitu : memfasilitasi peserta didik melalui
pemberian tugas, diskusi,
dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Memberi
kesempatan untuk berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa takut. Memfasilitasi peserta
didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif. Memfasilitasi
peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar. Memfasilitasi peserta
didik membuat laporan
eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok. Memfasilitasi peserta didik
untuk menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok. Memfasilitasi peserta didik
melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan.
Tahap elaborasi kegiatan guru adalah : Guru bertanya
jawab tentang hal- hal yang belum
diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan. Kegiatan penutup pembelajaran yaitu : Siswa di
kumpulkan mendengarkan penjelasan dari guru tentang
materi yang telah dilakukan/ diajarkan. Memperbaikai tentang kesalahan-kesalahan gerakan dan teknik lompat jauh. Berikut
hasil belajar lompat jauh gaya hang style dengan media bola gantung
pada siklus I dan
siklus II.
A.
Hasil Analisis Data
Prasiklus
Berikut ini merupakan tabel hasil belajar siswa
pada materi lompat jauh gaya hang style dengan menggunakan media bola gantung.
Berikut ini adalah tabel hasil belajar siswa pada prasiklus.
Tabel
4.1 Nilai Hasil Belajar
Lompat Jauh Gaya hang
style dengan media bola gantung Siswa Kelas VIII D SMPN 2 Tanjung Jabung
Timur pada praSiklus
No |
Interval |
Frekuensi (siswa) |
Persentase (%) |
||
1 |
56 |
- |
61 |
1 |
3% |
2 |
62 |
- |
67 |
3 |
17% |
3 |
68 |
- |
73 |
10 |
33% |
4 |
74 |
- |
79 |
8 |
27% |
5 |
80 |
- |
85 |
3 |
17% |
6 |
86 |
- |
91 |
1 |
3% |
|
Jumlah |
26 |
100% |
Berdasarkan tabel di atas dapat
dilihat pada prasiklus masih terdapat siswa dibawah kkm dengan nilai sebagai
berikut; siswa yang mendapat nilai 55 adalah 1 orang yang mendapat nilai 65
adalah 3 orang, yang mendapat nilai 70 adalah 10 orang, yang mendapat nilai 75
sebanyak 8 orang, yang mendapat nilai 81 adalah 3 orang dan yang mendapat nilai
85 adalah 1 orang. Maka dapat dilihat dari tabel tersebut masih banyak siswa
dibawah nilai kkm dengan rata – rata pada prasiklus adalah 70. Dari hasil
prasiklus maka akan dilanjutkan pada siklus 1
Hasil
Analisis Data Siklus I
Berikut ini merupakan tabel hasil belajar siswa pada materi lompat jauh
gaya hang style dengan menggunakan media bola gantung. Berikut ini adalah tabel
hasil belajar siswa pada siklus 1.
Tabel
4.2 Nilai Hasil Belajar
Lompat Jauh Gaya hang
style dengan media bola gantung Siswa Kelas VIII A SMPN 2 Tanjung Jabung
Timur pada Siklus I
No |
Interval |
Frekuensi (siswa) |
Persentase (%) |
||
1 |
56 |
- |
61 |
0 |
0% |
2 |
62 |
- |
67 |
0 |
0% |
3 |
68 |
- |
73 |
5 |
23% |
4 |
74 |
- |
79 |
14 |
54% |
5 |
80 |
- |
85 |
3 |
17% |
6 |
86 |
- |
91 |
2 |
6% |
|
Jumlah |
26 |
100% |
Berdasarkan tabel di atas dapat
dilihat pada prasiklus masih terdapat siswa dibawah kkm dengan nilai sebagai berikut;
siswa yang mendapat nilai 68 adalah 3 orang nilai 70 2 orang, yang mendapat
nilai 75 adalah 14 orang, yang mendapat nilai 80 adalah 3 orang, mendapat nilai
84 adalah 3 orang dan yang mendapat nilai 90 adalah 2 orang. Maka dapat dilihat
dari tabel tersebut masih banyak siswa dibawah nilai kkm dengan rata – rata
pada siklus 1 adalah 74. Dari hasil prasiklus maka akan dilanjutkan pada siklus
2
Hasil Analisis Data Siklus II
Berikut ini merupakan tabel hasil belajar siswa pada materi lompat jauh
gaya hang style dengan menggunakan media bola gantung. Berikut ini adalah tabel
hasil belajar siswa pada siklus 2.
Tabel
4.3 Nilai Hasil Belajar
Lompat Jauh Gaya hang
style dengan media bola gantung Siswa Kelas VIII D SMPN 2 Tanjung Jabung
Timur pada Siklus II
No |
Interval |
Frekuensi (siswa) |
Persentase (%) |
||
1 |
56 |
- |
61 |
0 |
0% |
2 |
62 |
- |
67 |
0 |
0% |
3 |
68 |
- |
73 |
0 |
0% |
4 |
74 |
- |
79 |
3 |
12% |
5 |
80 |
- |
85 |
18 |
76% |
6 |
86 |
- |
91 |
3 |
12% |
|
Jumlah |
26 |
100% |
Berdasarkan tabel di atas dapat
dilihat pada prasiklus masih terdapat siswa dibawah kkm dengan nilai sebagai
berikut; siswa yang mendapat nilai 78 adalah 3 orang, yang mendapat nilain 80
adalah 10 orang nilai 85 adalah 8 orang, dan yang mendapat nilai 90 adalah 3
orang. Maka dapat dilihat dari tabel tersebut masih banyak siswa dibawah nilai
kkm dengan rata – rata pada siklus 2 adalah 80. Dari hasil siklus 2 di atas
maka dikatakan berhasil dalam melaksanakan pembelajaran pada materi lompat
jauhgaya hang style dengan media bola menggantung oleh siswa kelas VIII D SMPN
2 Tanjung Jabung Timur.
Hasil Analisa Data
Penerapan metode variasi dalam upaya menigkatkan hasil
belajar lompat jauh gaya hang style media bola
menggantung siswa kelas VIII D SMP N 2 Tanjung Jabung Timur dilaksanakan dalam dua siklus. Hal ini dikarenakan pada prasiklus rata-rata prasiklus belum mencapai KKM. Rata- rata hasil belajar lompat jauh gaya hang style media bola menggatung pada prasiklus adalah 70, nilai tertinggi adalah 85 dan nilai terendah adalah 55.
Kemudian dilanjutkan pada siklus 1 dengan hasil rata-rata siswa adalah 74,
nilai tertinggi 90 dan nilai terendah adalah 68. Pada siklus ke dua peneliti hanya berfokus pada siswa yang remedial
saja yang berjumlah 3 orang siswa. Hasil belajar siklus II terjadi
peningkatan rata- rata 80 dengan nilai
tertinggi adalah 90 dan nilai terendah 78.
Tabel 4.4. Rekapitulasi Penerapan
Metode variasi Pada Siklus
I dan II
No |
Item |
Prasiklus |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Rata-rata |
70 |
74 |
80 |
2 |
Nilai Tertinggi |
85 |
90 |
90 |
3 |
Nilai Terendah |
55 |
68 |
78 |
4 |
%lulus |
47% |
77% |
100% |
5 |
%remedial |
53% |
23% |
0% |
Pembahasan
Penggunaan model pembelajaran dengan metode variasi sangat memberikan dampak positif pada proses belajar mengajar pendidikan jasmani khususnya dalam pembelajaran lompat jauh. Model Pembelajaran metode variasi akan
sangat memberikan dampak yang signifikan terhadap hasil pembelajaran serta tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif. Peningkatan hasil belajar merupakan dampak dari penggunaan model
metode variasi serta meningkatnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Dengan menggunakan model metode variasi
ini siswa merasa tertarik bagaimana pembelajaran yang akan di
lakukan dilapangan menggunakan metode variasi
yaitu variasi belajar dengan bola menggantung
sebagai rintangan lompatan yang telah
disiapkan dari awal.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
pada siklus I, yang dilakukan pada 26 siswa, diperoleh bahwa belum tercapainya ketuntasan klasikal. Siswa yang berhasil mencapai KKM berjumlah
19 orang dengan persentase 77%, sedangkan yang belum
mencapai KKM berjumlah 5 orang dengan persentase 23%. Oleh karena itu, perlu dilakukan siklus
II.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siklus II, yang dilakukan pada 26 siswa, diperoleh bahwa sudah tercapainya ketuntasan klasikal. Siswa yang berhasil mencapai KKM berjumlah 26 orang dengan persentase 100%. Melihat jumlah siswa yang telah tuntas atau nilainya di atas KKM sudah sangat tinggi serta nilai rata-rata sudah di atas KKM maka tidak perlu dilakukan siklus berikutnya. Terjadinya peningkatan pembelajaran sejak siklus kedua mengakibatkan tidak perlunya dilanjutkan lagi kesiklus berikutnya atau penerapan metode variasi telah berhasil dilaksanakan.Penggunaan model metode variasi menjadi dampak dari hasil yang didapat pada siklus yang kedua sehingga tidak diperlukannya siklus lanjutan. Penggunaan model metode variasi ini juga sangat berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran anak dilapanagan, terbukti anak sangat mengikuti proses pembelajaran dengan serius sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpilkan bahwa
penggunaan model pembelajaran metode variasi dapat meningkatkan keterampilan hasil belajar lompat jauh gaya hang style dengan media bola
menggantung pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Tanjung Jabung Timur.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan oleh peneliti dari hasil penelitian di lapangan, maka diajukan beberapa saran yang berkaitan dengan proses pembelajaran yaitu:
1.
Sebaiknya guru
yang bersangkutan dalam proses pembelajaran hendaknya dapat memberikan model pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan anak, bahkan dengan memetode variasi
sehingga anak merasa lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran.
2.
Bagi peneliti
selanjutnya agar dapat dijadikan acuan dan perbandingan yang sederhana
bagi yang ingin melanjutkan penelitian dengan kajian
yang sama.
3.
Bagi pembaca
agar dapat menambah
wawasan agar sama-sama
kita tingkatkan proses belajar
mengajar yang bermutu untuk siswa siswi generasi muda Indonesia yang cemerlang.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, dkk.(2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Batubara,
K. F. (2015). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah Bola
Voli Dengan
Menggunakan Variasi Pembelajaran Pada Siswa Kelas X SMA Perguruan Keluarga
Pematang Siantar Tahun Ajaran 2015/2016 (Doctoral dissertation, UNIMED).
Dhana, R. (2013). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Atas Bola Voli Dengna Variasi Pembelajaran Pada Siswa
Kelas IX SMP Negeri 1 Rantau Selatan Kabupaten
Labuhan Batu. Tahun Ajaran 2012/2013
(Doctoral dissertation, UNIMED).
Djumidar, M. (2004). Belajar Berlatih
Gerak-Gerak Dasar Atletik
Dalam Bermain. Jakarta:
Rajawali Sport
Hidayatullah F. (2009). Pengembangan Variasi Latihan
Shooting Dari Daerah Medium Range Pada Tim Ekstrakurikuler Bola Basket Putra SMA Negeri
9 Malang. Jurnal
STKIPPGRI
Kurniawan, M R. (2014). Penerapan Media Audio Visual
Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh
Gaya Jongkok Siswa Kelas IV SDN Bibis 113 Surabaya Tahun Ajaran 2013-2014. Jurnal
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. 02 (03):559 – 563
Muklis, (2007). Olahraga
Kegemaranku:Atletik. Jakarta:Intan Pariwara. Munasifah. (2008) . Atletik Cabang Lompat Jauh.Semarang: Alfabeta