ABSTRAK
Judul : “Penggunaan model pembelajaran inkuiri pada materi pengolahan data untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VB SDN 61/X Talang Babat Tahun Pelajarn 2022/2023.”
Kata Kunci : Model inkuiri, mata
pelajaran matematika, dan
hasil belajar.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa SDN 61/x Talang Babat tahun pelajaran 2022/2023.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VB.
Peneltian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklus terdiri
dari satu kali pertemuan. Tahap awal pada siklus I dibuat perencanaan untuk membuat RPP, langkah
kedua melaksanakan RPP, observer mencatat jalannya pelaksanaan siklus I
dilembar observasi, hasil observasi direfleksi dan dituangkan dalam lembar
refleksi.
Pada akhir siklus I dilakukan evaluasi dengan
hasil belajar yang mengalami peningkatan dari data pra siklus. Hasil
refleksi perlu perbaikan pada kegiatan siklus selanjutnya. Hasil evaluasi
produk dikonversikan dengan tabel hasil
belajar siswa kelas VB
siklus I. Hasil konversi menyatakan bahwa penelitian belum mencapai target,
perlu dilanjutkan dengan siklus II.Hasil refleksi dituangkan dalam perencanaan
untuk siklus II melahirkan RPP siklus II, pelaksanaan siklus II diobservasi
oleh observer, observer mencatat kegiatan siklus II dilembar observasi. Hasil
observasi direfleksi dan dituangkan dalam lembar refleksi. Hasil evaluasi
siklus II dikonversikan dengan tabel hasil belajar siswa kelas VB.
Hasil konversi
menyatakan bahwa penelitian belum mencapai target. Hasil refleksi siklus II
dituangkan dalam perencanaan siklus III, observer
mencatat kegiatan siklus III di lembar observasi. Hasil
evaluasi siklus III dikonvesikankan dengan tabel hasil belajar siswa kelas VB
. Hasil konversi menyatakan bahwa penelitian cudah mencapai target. Perbandingan
hasil evaluasi siklus I, dengan siklus II
terdapat peningkatan sebesar 12%, siklus
II dengan siklus III terdapat peningkatan 10%. Hasil
perbandingan tersebut menyatakan bahwa metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa SDN
61/X Talang Babat kelas V B semester II
tahun 2022/2023.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Berdasarkan
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 57 Tahun 2014
menyatakan bahwa kecakapan atau kemahiran matematika merupakan bagian dari
kecakapan hidup yang harus dimiliki terutama dalam pengembangan penalaran,
komunikasi dan pemecahan masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupan
sehari-hari. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
ilmu pengetahuan modern, mempunyai peran yang penting dalam berbagai disiplin
ilmu dan memajukan daya piker manusia. Perkembangan pesat dibidang teknologi,
informasi dan komunikasi dewasa ini juga dilandasi oleh perkembangan ilmu
matematika. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi dimasa depan diperlukan
penguasaaan matematika yang kuat sejak dini.
Berdasarakan analisis yang didasari suatu bukti nyata berdasarkan
pengalaman sendiri saat melakukan obeservasi, ternyata ketidaktepatan guru
menggunakan metode dan media, guru aktif siswa pasif, guru pemain dan siswa
penonton dalam pembelajaran, menyebabkan rendahnya pemahaman siswa terhadap
materi yang disajikan dan berimbas
kepada rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Hal
tersebut ditandai oleh rendahnya nilai yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan
soal-soal yang diberikan guru. Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis
mencoba menerapkan salah satu metode pembelajaran yaitu metode demonstrasi.
Guru sudah berusaha memperbaiki kondisi ini dengan
terlibat aktif dalam kelompok kerja guru
agar bisa mendiskusikan permasaalahan ini dengan teman sejawat. Bertukar
pengalaman, mencari solusi, namun belum membuahkan hasil.
Mengingat
pembelajaran di Sekolah Dasar merupakan awal kegiatan wajib belajar dan
merupakan jenjang pedidikan yang ditempuh dalam waktu paling lama, maka agar
pencapaian hasil belajar dapat dicapai secara optimal, guru perlu memperhatikan
karakteristik siswa Sekolah Dasar. Menurut Permendiknas Nomor 57 Tahun 2014,
karakteristik yang dimiliki anak-anak usia SD pada umumnya adalah :
(a)
Senang bergerak
Berbeda
dengan orang dewasa yang betah duduk berjam-jam, anak-anak usia SD lebih senang
bergerak. Anak-anak usia ini dapat duduk dengan tenang maksimal sekitar 30
menit.
(b)
Senang bermain
Dunia
anak memang dunia bermain yang penuh kegembiraan, demikian juga dengan
anak-anak usia SD, mereka masih sangat senang bermain. Apalagi anak-anak SD
kelas rendah.
(c)
Senang melakukan
sesuatu secara langsung
Anak-anak
usia SD akan lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan guru jika ia dapat
mempraktikkan sendiri secara langsung pelajaran tersebut.
(d)
Senang bekerja
dalam kelompok
Pada
usia SD, anak-anak mulai intens bersosialisasi. Pergaulan dengan kelompok
sebaya, akan membuat anak usia SD bisa belajar banyak hal, misalnya setia
kawan, bekerja sama, dan bersaing secara sehat.
Matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang membutuhkan keterlibatan siswa
secara langsung agar dapat memahami
konsep-konsep dasar materi Matematika.
Ini menyebabkan siswa mengalami kesulitan memahami materi karena guru
tidak pandai dalam memilih strategi pembelajaran yang cocok yang dapat melibatkan
siswa secara langsung dalam proses pembelajaran.
Pada
prinsipnya model pembelajaran inkuiri ini akan mampu menciptakan suasana atau
hubungan baik antara sesama siswa sehingga ada keinginan dan kemauan dari siswa
untuk menyaksikan apa yang didemonstrasikan. Selain itu, ketika demonstrasi
dilaksanakan, siswa akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang materi
pelajaran yang sedang diajarkan dan dengan adanya model pembelajaran inkuiri
ini, siswa akan lebih giat belajar karena mereka semua berharap tidak ada
kendala ketika mereka diminta untuk mendemonstrasikan materi yang dipelajari.
(Imas Kurniasih dan Berlin Sani, 2016: 85). Oleh karena itu, peneliti mencoba
untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan penggunaan metode demonstrasi
sebagai metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dengan
judul penelitian “Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Pada
Materi Pengolahan
Data Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V.B SDN
61/X Talang Babat Tahun Pelajaran 2022/2023 “
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang di atas, dapat ditegaskan bahwa yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
Apakah
penggunaan model pembelajaran inkuiri pada materi pengolahan
data dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V B SDN
61/X Talang Babat ?
Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih
efektif dan terarah, maka perlu pembatasan masalah. Dalam penelitian ini
dibatasi hal-hal sebagai berikut :
1. Penelitian dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 61/x
Talang Babat.
2. Mata pelajaran matematika pada materi ” Pengolahan data “
3.
Hasil belajar kelas V B SD Negeri 61/x Talang Babat ditujukan
dalam ranah kognitif, yaitu tingkat
pengetahuan dan pemahaman
Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah diatas , , maka tujuan penelitian ini adalah:
Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Pengolahan
Data Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V.B SDN
61/X Talang Babat Tahun Pelajaran 2022/2023.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam
penelitian ini, antara lain :
(a)
Bagi Siswa
Dengan penggunaan metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
(b)
Bagi Guru
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan gambaran, menambah wawasan, dan pengalaman
dalam melaksanakan pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi, selain
itu juga diharapkan bagi guru agar senantiasa menyajikan model pembelajaran
yang bervariasi.
(c)
Bagi Sekolah
Memberikan
masukan bagi sekolah untuk menggunakan metode inkuiri dalam proses pembelajaran
jika materi memungkinkan untuk hal itu dan hasil penelitian ini dapat dijadikan
solusi bagi permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran di SDN 61/X
Talang Babat,khususnya yang berkaitan dengan metode inkuiri.
(d)
Bagi Peneliti
Penelitian
ini menjadi pengalaman, sebagai masukan, dan sekaligus sebagai pengetahuan
untuk mengetahui meningkatnya hasil belajar siswa melalui metode inkuiri
METODOLOGI
PENELITIAN
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri
61/X Talang Babat pada mata pelajaran Matematika di kelas V.B Tahun Pelajaran
2022/2023. SDN 61/X memperoleh akreditasi A dengan jumlah guru dan staf sebanyak 23 orang. Jumlah Rombel 14 dengan
banyak siswa 418 orang.
Waktu Penelitian
Penelitian
dilaksanakan pada semester dua (genap) tahun pelajaran 2022/2023 selama
tiga bulan,di mulai bulan Januari 2023 sampai dengan bulan Maret 2023.
Tabel
3.1 Waktu/Jadwal Penelitian
No |
Kegiatan |
Bulan |
|||||||||||||||
Januari |
Februari |
Maret |
|
||||||||||||||
Minggu |
Minggu |
Minggu |
|
||||||||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
|
1 |
2 |
3 |
4 |
|
1 |
2 |
3 |
4 |
|
|
||
1 |
Penyusunan Proposal |
√ |
√ |
√ |
√ |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
Pelaksanaan Tindakan |
|
|
|
|
|
√ |
√ |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3 |
Pengumpulan Data |
|
|
|
|
|
|
|
√ |
√ |
|
|
|
|
|
|
|
4 |
Penyusunan Laporan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√ |
√ |
√ |
|
|
|
Subyek Penelitian
Dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yang menjadi subyek penelitian adalah
siswa-siswi Kelas V.B SD Negeri 61/X Talang Babat yang terdiri dari 32 orang di
tahun pelajaran 2022/2023 pada mata
pelajaran Matematika dengan materi pengolahan data Prosedur Penelitian
Penelitian
tindakan secara garis besar, peneliti pada umumnya mengenal adanya empat
langkah penting, yaitu pengembangan plan(perencanaan),act (tindakan), observer (pengamatan), dan reflect
(perenungan) atau disingkat PAOR, yang dilakukan secara intensif dan sistematis
atas seseorang yang mengerjakan pekerjaan sehari-harinya (Sukardi, 2010: 212).
Sesuai
dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka
penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart yaitu berbentuk spiral dan saling terkait
dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi
(perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi). Siklus spiral dari
tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut :
Penjelasan alur di atas adalah:
(a) Perencanaan/rencana
awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan
dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan
perangkat pembelajaran.
(b)
Tindakan/observasi atau pengamatan,
meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun
pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya
metode demonstrasi.
(c)
Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan
lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
(d)
Perencanaan/rencana yang direvisi,
berdasarkan hasil refleksi dari pengamat, membuat rancangan yang direvisi untuk
dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data yaitu teknik tes dan non tes. Dalam
penelitian pendidikan menyelenggarakan tes adalah salah satu teknik pengumpulan
data yang sering digunakan( Suhadi dalam Muslihsh 2009:146). Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode tes, metode observasi, metode catatan lapangan .
a.
Metode Tes
Metode tes adalah
suatu cara atau yang berbentuk tugas atu serangkaian tugas yang harus
diselesaikan oleh siswa yang bersangkutan (Nurkancana dan Suhartana dalam
Muslich 2009:146). Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui
kemampuan kongnitif siswa setelah terjadi proses belajar mengajar. Tes ini
dilaksanakan pada setiap siklus. Dari hasil tes ini akan tergambar pencapaian
siswa terhadap materi yang dipelajari.
b.
Metode Observasi
Observasi
akan kelas berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan dan prosesnya.
Observasi itu berorientasi ke depan , tetapi juga memberikan dasar pada
refleksi sekarang, lebih lagi ketika siklus terkait masih berlangsung.( Muslich
2009:58). Dalam Penelitian Tindakan kelas ini metode observasi digunakan untuk
mengumpulkan data tentang aktifitas guru selama proses pembelajaran.
c.
Metode Catatan Lapangan
Teknik ini sejenis
dengan anekdot, tetapi mencakup kesan dan penafsiran subyektif. Deskripsi boleh
mencakup rujukan atau pendapat , misalnya materi pelajaran yang menarik siswa,
tindakan guru yang kurang terkontrol dan sebagainya. Perhatian diarahkan kepada
persoalan yang dianggap menarik. ( Muslich 2009:60)
Data-data
yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
(a)
Data observasi
aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi
(b)
Data observasi
tentang aktivitas siswa
(c)
Data hasil
evaluasi siswa
Instrumen
Penelitian
Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
(a)
RPP, yaitu merupakan perangkat
pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun
untuk tiap putaran. Masing-masing RPP berisi SK, KD, indikator, tujuan
pembelajaran, dan kegiatan belajar mengajar.
(b) Tes formatif, tes ini disusun berdasarkan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan
pemahaman konsep matematika pada materi pembulatan hasil pengukuran.
Teknik Analisis Data
Untuk
mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan
analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan
atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui
hasil belajar yang dicapai siswa dan juga untuk memperoleh respon siswa
terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses
pembelajaran.
Data yang telah terkumpul perlu
dianalisis untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam pembelajaran. Angka
angka tersebut akan menunjukkan tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) menjadi patokan ketuntasan pembelajaran
siswa. Jika nilai yang diperoleh siswa diatas atau sama dengan KKM akan
dinyatakan tuntas. Langkah analisa data pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Nilai dan hasil
observasi direkap dalam bentuk tabel.
2.
Menghitung nilai
rata-rata hasil belajar siswa.
3.
Nilai yang
diperoleh siswa akan ditentukan ketuntasannya satu persatu
4.
Menghitung jumlah
siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas.
5.
Mempresentasekan
tingkat ketuntasan siswa
Data kuantitatif berupa hasil
belajar siswa yang diperoleh dari hasil Tes siklus I, II, dan III dilakukan
dengan perhitungan sebagai berikut:
Kreteria Ketuntasan |
Kualifikasi |
≥ 70 |
Tuntas |
˂ 70 |
Tidak
Tuntas |
Indikator
Keberhasilan
Berdasarkan refleksi awal, siswa kelas V B
SDN 61/X Talang Babat tahun pelajaran
2022/2023, rata-rata hasil belajar sebelum penelitian ini .Terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada
siklus I, II dan siklus III. Ketuntasan hasil belajar siswa secara keseluruhan
sekurang-kurangnya 75 % dengan KKM yang ditetapkan di kelas V B ≥ 70.
Siklus
Penelitian
Penelitian Tindakan kelas dengan beberapa tahapan disajikan
dalam tiga siklus sebagai berikut :
Siklus I
a . Perencanaan
1.
Menyusun RPP dengan pembulatan hasil
pengukuran .
2.
Menyiapkan sumber belajar berupa buku
Matematika kelas V.
3.
Menyiapkan lembar observasi untuk
mengamati keterampilansis guru dan keaktifan siswa.
4.
Menyiapkan lembar evaluasi berupa tes
tertulis untuk siswa.
b
. Pelaksanaan Tindakan
1.
Salam, doa, apersepsi
2.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
3.
Guru memberi motivasi kepada siswa
4.
Guru menentukan topik yang berkaitan
dengan materi
5.
Guru menerapkan model pembelajaran inkuiri
kepada siswa dengan langkah sebagai berikut :
a.
Guru menyampaikan
tujuan yang ingin dicapai dengan demonstrasi.
b. Memberikan gambaran sekilas tentang materi yang akan
disampaikan.
c.
Menyiapkan alat
pengukuran berat berupa timbangan .
d. Menunjuk seorang siswa mendemonstrasikan cara
menimbang berat suatu benda dan mencatat beratnya
e.
Seluruh siswa
memperhatikan dan ikut mencatat berat benda yang ditimbang dan menuliskannya
dalam tabel.
f.
Tiap siswa
mengemukakan hasil analisanya, dan diminta untuk mendemonstrasikannya
g. Membuat kesimpulan..
6.
Siswa dengan bimbingan guru menulis
kesimpulan yang dskusi di papan tulis.
7.
Guru memberikan evaluasi kepada siswa
8.
Salam penutup.
c . Observasi
Observasi pada
siklus ini dilakukan dengan pengamatan pembelajaran yang meliputi:
1. Mengamati
keterampilan guru dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran matematika melalui
metode demonstrasi.
2.
Hasil
belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode demonstrasi.
d .
Refleksi
1.
Mengevaluasi hasil pembelajaran siklus I
2.
Membuat daftar permasalahan yang terjadi
pada siklus I
Siklus II
a
. Perencanaan
1
Menyusun RPP dengan
pengolahan
data.
2
Menyiapkan sumber
belajar berupa buku Matematika kelas V.
3
Menyiapkan lembar observasi untuk
mengamati keterampilan guru dan
keaktifan siswa.
4
Menyiapkan lembar
evaluasi berupa tes tertulis untuk siswa
Pelaksanaan
Tindakan
1. Salam, doa,apersepsi
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Guru memberi motivasi kepada siswa
4. Guru menentukan topik yang berkaitan dengan materi
5. Guru menerapkan model pembelajaran inkuiri
kepada siswa kepada siswa
dengan
langkah sebagai berikut :
a.
Guru menyampaikan
tujuan yang ingin dicapai dengan demonstrasi.
b.
Memberikan
gambaran sekilas tentang materi yang akan disampaikan.
c.
Menyiapkan alat
pengukuran berat berupa timbangan .
d.
Menunjuk seorang
siswa mendemonstrasikan cara menimbang berat suatu benda dan mencatat beratnya
e.
Seluruh siswa
memperhatikan dan ikut mencatat berat benda yang ditimbang dan menuliskannya
dalam bentuk diagram batang
f.
Tiap siswa
mengemukakan hasil analisanya, dan diminta untuk mendemonstrasikannya
g.
Membuat kesimpulan..
6
Siswa dengan
bimbingan guru menulis kesimpulan yang didemonstrasi di papan tulis
7
Guru memberikan evaluasi kepada siswa
8
Salam penutup.
c . Observasi
Observasi pada
siklus ini dilakukan dengan pengamatan pembelajaran yang meliputi:
1.
Mengamati
aktivitas guru saat pembelajaran Matematika melalui metode demonstrasi
2.
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran melalui metode demonstrasi .
d .
Refleksi
1.
Mengevaluasi
hasil pembelajaran siklus II .
2.
Membuat daftar
permasalahan yang terjadi pada siklus II
Siklus III
a
. Perencanaan
1. Menyusun RPP dengan materi .
2. Menyiapkan sumber belajar berupa buku Matematika kelas
V.
3.
Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan keaktifan
4.
Menyiapkan lembar evaluasi berupa tes
tertulis untuk siswa.
b
. Pelaksanaan Tindakan
1. Salam ,doa,
apersepsi.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Guru memberi motivasi kepada siswa.
4. Guru menentukan topik yang berkaitan dengan materi.
5.
Guru menerapkan
model pembelajaran inkuiri kepada siswa kepada siswa dengan langkah sebagai
berikut :
a.
Guru menyampaikan
tujuan yang ingin dicapai dengan demonstrasi.
b.
Memberikan
gambaran sekilas tentang materi yang akan disampaikan.
c.
Menyiapkan alat
pengukuran berat berupa timbangan .
d.
Menunjuk seorang
siswa mendemonstrasikan cara menimbang berat suatu benda dan mencatat beratnya
e.
Seluruh siswa
memperhatikan dan ikut mencatat berat benda yang ditimbang dan menuliskannya
dalam bentuk diagram lingkaran.
f.
Tiap siswa
mengemukakan hasil analisanya, dan diminta untuk mendemonstrasikannya
g.
Membuat
kesimpulan..
6.
Siswa dengan
bimbingan guru menulis kesimpulan yang didemonstrasi di papan tulis
7. Guru
memberikan evaluasi kepada siswa
8. Salam
penutup.
c . Observasi
Observasi pada
siklus ini dilakukan dengan pengamatan pembelajaran yang meliputi:
1. Mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran matematika
melalui metode demonstrasi.
2.
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika melalui
metode demonstrasi.
d .
Refleksi
1.
Mengevaluasi
hasil pembelajaran siklus III
2.
Membuat daftar
permasalahan yang terjadi pada siklus III
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Awal Hasil Belajar Siswa
Mata
pelajaran matematika yang diajarkan di sekolah dasar sebanyak 6 jam per minggu.
1 jam pelajaran lamanya 35 menit dan dilaksanakan sebanyak 3 kali
pertemuan perminggu. Dalam satu kali
pertemuan dua jam pelajaran. Namun demikian ada saja siswa yang tidak menyukai
pelajaran ini, karena beranggapan matematika
adalah pelajaran yang sulit.
Deskripsi awal tentang hasil
belajar siswa pada semester I tahun
pelajaran 2022/2023 dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel
4.1
Hasil Belajar Prasiklus
No |
Nama Siswa |
Nilai |
KKM |
Kriteria |
||
1 |
Siswa 1 |
70 |
70 |
Tuntas |
||
2 |
Siswa 2 |
70 |
70 |
Tuntas |
||
3 |
Siswa 3 |
70 |
70 |
Tuntas |
||
4 |
Siswa 4 |
50 |
70 |
Tidak Tuntas |
||
5 |
Siswa 5 |
70 |
70 |
Tuntas |
||
6 |
Siswa 6 |
70 |
70 |
Tuntas |
||
7 |
Siswa 7 |
70 |
70 |
Tuntas |
||
8 |
Siswa 8 |
75 |
70 |
Tuntas |
||
9 |
Siswa 9 |
50 |
70 |
Tidak Tuntas |
||
10 |
Siswa 10 |
50 |
70 |
Tidak Tuntas |
||
11 |
Siswa 11 |
50 |
70 |
Tidak Tuntas |
||
12 |
Siswa 12 |
75 |
70 |
Tuntas |
||
13 |
Siswa 13 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
||
14 |
Siswa 14 |
50 |
70 |
Tidak Tuntas |
||
15 |
Siswa 15 |
50 |
70 |
Tidak Tuntas |
||
16 |
Siswa 16 |
50 |
70 |
Tidak Tuntas |
||
17 |
Siswa 17 |
80 |
70 |
Tuntas |
||
18 |
Siswa 18 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
||
19 |
Siswa 19 |
70 |
70 |
Tuntas |
||
20 |
Siswa 20 |
80 |
70 |
Tuntas |
||
21 |
Siswa 21 |
75 |
70 |
Tuntas |
||
22 |
Siswa 22 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
||
23 |
Siswa 23 |
70 |
70 |
Tuntas |
||
|
Siswa 24 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
||
25 |
Siswa 25 |
70 |
70 |
Tuntas |
||
26 |
Siswa 26 |
70 |
70 |
Tuntas |
||
27 |
Siswa 27 |
80 |
70 |
Tuntas |
||
28 |
Siswa 28 |
70 |
70 |
Tuntas |
||
29 |
Siswa 29 |
70 |
70 |
Tuntas |
||
30 |
Siswa 30 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
||
31 |
Siswa 31 |
50 |
70 |
Tidak Tuntas |
||
32 |
Siswa 32 |
64 |
70 |
Tuntas |
||
Jumlah |
|
2074 |
|
|
||
Rata – rata |
64,81 |
|
|
|||
Jumlah Siswa yang Tuntas |
18 Orang Siswa |
|
||||
Jumlah Siswa yang tidak
Tuntas |
14 Orang Siswa |
|
||||
Persentase Ketuntasan Siswa |
|
56% |
|
|
||
Persentase Siswa yang
tidak tuntas |
44% |
|
|
|||
Dari
tabel di atas terlihat bahwa hasil belajar kelas V.B pada mata pelajaran
Matematika di SD Negeri
61/X Talang Babat masih rendah. Siswa yang tuntas dalam belajar hanya 18 orang
siswa atau hanya 56 % dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan jumlah siswa
yang tidak tuntas dalam belajar berjumlah 14 orang siswa atau sekitar 44 %,
selain itu juga untuk nilai rata-rata siswa yaitu 64,81 dan dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang
telah ditetapkan
oleh guru yaitu 70.
Dari
hasil test formatif di atas dapat disimpulkan bahwa nilai test pada mata
pelajaran Matematika di kelas V.B masih rendah karena nilai rata-rata siswa tersebut masih
di bawah KKM yang telah ditetapkan.
Hasil
test formatif di atas, menjadi dasar bagi peneliti untuk melaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan metode demonstrasi sebagai alat bantu
dalam prose pembelajaran dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Matematika di kelas V.B SD Negeri 61/X Talang Babat.
Hasil Penelitian.
a. Hasil pelaksanaan siklus I
a.
Perencanaan
1)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pada siklus I dirancang dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35
menit.
2)
RPP berisi : penentuan KI, KD, materi,
indikator, tujuan pembelajaran, skenario
pembelajaran, media/sumber belajar, dan penilaian
b.
Langkah-langkah skenario pembelajaran :
1)
Tahap Pendahuluan 10 menit Mengadakan
apersepsi
2)
Tahap Inti 50 menit
Siswa
memperhatikan penjelasan guru
Siswa
memperhatikan demonstrasi yang dilakukan temannya
3)
Tahap Penutup 10 menit Siswamengejakan evaluasi
Memberi
tugas rumah sebagai program tindak lanjut
4)
Persiapan sarana dan fasilitas pendukung
sarana gambar yang berhubungan dengan data hasil pengukuran
Mempersiapkan
buku bintang untuk siswa yang cepat dan tepat
5)
Mempersiapkan lembar observasi
Lembar
observasi digunakan untuk mengamati aktifitas guru dalam melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. (lembar observasi terlampir
) dan mengamati aktifitas siswa
Setelah
melakukan kegiatan pembelajaran maka didapat hasil nilai siswa kelas V B sebagai berikut :
Tabel
4.2
Hasil belajar siswa kelas VB siklus I
No |
Nama Siswa |
Nilai |
KKM |
Kriteria |
|||
1 |
Siswa 1 |
80 |
70 |
Tuntas |
|||
2 |
Siswa 2 |
70 |
70 |
Tuntas |
|||
3 |
Siswa 3 |
70 |
70 |
Tuntas |
|||
4 |
Siswa 4 |
55 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
5 |
Siswa 5 |
70 |
70 |
Tuntas |
|||
|
Siswa 6 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
7 |
Siswa 7 |
80 |
70 |
Tuntas |
|||
8 |
Siswa 8 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
9 |
Siswa 9 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
10 |
Siswa 10 |
70 |
70 |
Tuntas |
|||
11 |
Siswa 11 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
12 |
Siswa 12 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
13 |
Siswa 13 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
14 |
Siswa 14 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
15 |
Siswa 15 |
70 |
70 |
Tuntas |
|||
16 |
Siswa 16 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
17 |
Siswa 17 |
80 |
70 |
Tuntas |
|||
18 |
Siswa 18 |
70 |
70 |
Tuntas |
|||
19 |
Siswa 19 |
64 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
20 |
Siswa 20 |
80 |
70 |
Tuntas |
|||
21 |
Siswa 21 |
80 |
70 |
Tuntas |
|||
22 |
Siswa 22 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
23 |
Siswa 23 |
62 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
24 |
Siswa 24 |
70 |
70 |
Tuntas |
|||
25 |
Siswa 25 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
26 |
Siswa 26 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
27 |
Siswa 27 |
80 |
70 |
Tuntas |
|||
28 |
Siswa 28 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
29 |
Siswa 29 |
70 |
70 |
Tuntas |
|||
30 |
Siswa 30 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
31 |
Siswa 31 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
32 |
Siswa 32 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
Jumlah |
|
2226 |
|
|
|||
Rata – rata |
69.56 |
|
|
||||
Jumlah Siswa yang Tuntas |
21 Orang Siswa |
|
|||||
Jumlah Siswa yang tidak
Tuntas |
11 Orang Siswa |
|
|||||
Persentase Ketuntasan
Siswa |
|
66 % |
|
|
|||
Persentase Siswa yang
tidak tuntas |
34 % |
|
|
||||
Dari
tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode demonstrasi
terlihat bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari nilai test
formatif pada kondisi awal. Siswa yang
tuntas dalam belajar yaitu dari 18 orang siswa bertambah menjadi 21 orang siswa
atau dari 56 % menjadi 66 % berarti
peningkatan ini sekitar 10 % dari jumlah keseluruhan siswa. Untuk siswa yang
tidak tuntas dalam belajar dari 14 orang siswa berkurang menjadi 11 orang siswa
atau dari 44 % menjadi 34 %. Berarti mengalami pengurangan sekitar 10 %, selain
itu nilai rata-rata siswa dari 64,81 menjadi 69,56. Dari nilai di atas dapat disimpulkan bahwa
terjadi perubahan/peningkatan nilai siswa.
Atas dasar
hasil observasi dan nilai postest di atas, peneliti masih perlu untuk melanjutkan
kegiatan penelitian dan melanjutkan siklus selanjutnya dan menguatkan
penggunaan metode demonstrasi.
Hasil
pelaksanaan pembelajaran siklus II
a.
Perencanaan
1)
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus II dirancang dalam satu kali
pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
2) RPP berisi : penentuan KI, KD, materi, indikator,
tujuan pembelajaran, skenario
pembelajaran, media/sumber belajar, dan penilaian
3)
Langkah-langkah skenario pembelajaran :
4) Tahap Pendahuluan 10 menit Mengadakan apersepsi
b) Tahap Inti 50 menit
1) Siswa memperhatikan penjelasan guru
2) Siswa melaksanakan demonstrasi dengan bantuan guru
3) Tahap Penutup 10 menit Siswamengejakan evaluasi Memberi
tugas rumah sebagai program tindak lanjut
4) Persiapan sarana dan fasilitas pendukung seperti
gambar yang berhubungan dengan pengumpulan data.
5) Mempersiapkan buku bintang untuk siswa yang cepat dan
tepat Mempersiapkan lembar observasi
Lembar
observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran dengan metode kerja kelompok.(lembar observasi terlampir ) Setelah
melakukan kegiatan pembelajaran maka didapat hasil nilai siswa kelas VB sebagai berikut :
Tabel
4.3
Hasil belajar siswa kelas VB siklus II
No |
Nama Siswa |
Nilai |
KKM |
Kriteria |
|||
1 |
Siswa 1 |
80 |
70 |
Tuntas |
|||
2 |
Siswa 2 |
80 |
70 |
Tuntas |
|||
3 |
Siswa 3 |
70 |
70 |
Tuntas |
|||
4 |
Siswa 4 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
5 |
Siswa 5 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
6 |
Siswa 6 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
7 |
Siswa 7 |
80 |
70 |
Tuntas |
|||
8 |
Siswa 8 |
80 |
70 |
Tuntas |
|||
9 |
Siswa 9 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
10 |
Siswa 10 |
70 |
70 |
Tuntas |
|||
11 |
Siswa 11 |
70 |
70 |
Tuntas |
|||
12 |
Siswa 12 |
80 |
70 |
Tuntas |
|||
13 |
Siswa 13 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
14 |
Siswa 14 |
70 |
70 |
Tuntas |
|||
15 |
Siswa 15 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
16 |
Siswa 16 |
62 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
17 |
Siswa 17 |
85 |
70 |
Tuntas |
|||
18 |
Siswa 18 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
19 |
Siswa 19 |
64 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
20 |
Siswa 20 |
85 |
70 |
Tuntas |
|||
21 |
Siswa 21 |
80 |
70 |
Tuntas |
|||
22 |
Siswa 22 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
23 |
Siswa 23 |
80 |
70 |
Tuntas |
|||
24 |
Siswa 24 |
63 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
25 |
Siswa 25 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
26 |
Siswa 26 |
80 |
70 |
Tuntas |
|||
27 |
Siswa 27 |
85 |
70 |
Tuntas |
|||
|
Siswa 28 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
29 |
Siswa 29 |
75 |
70 |
Tuntas |
|||
30 |
Siswa 30 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
31 |
Siswa 31 |
60 |
70 |
Tidak Tuntas |
|||
32 |
Siswa 32 |
80 |
70 |
Tuntas |
|||
Jumlah |
|
2359 |
|
|
|||
Rata – rata |
73,71 |
|
|
||||
Jumlah Siswa yang Tuntas |
25 |
|
|||||
Jumlah Siswa yang tidak
Tuntas |
7 |
|
|||||
Persentase Ketuntasan
Siswa |
|
78 % |
|
|
|||
Persentase Siswa yang
tidak tuntas |
22 % |
|
|
||||
Dari
tabel di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan
dari nilai sikus pertama.Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini
karena dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan siswa dalam memahami
pembelajaran dengan metode demonstrasi.Disamping itu peningkatan kemampuan guru
dalam mengelola pengajaran dengan metode demonstrasi semakin mantap.
Siswa yang
tuntas dalam belajar yaitu dari 21 orang siswa bertambah menjadi 25 orang siswa
atau dari 66 % menjadi 78 % berarti
peningkatan ini sekitar 12 % dari jumlah keseluruhan siswa. Untuk siswa yang
tidak tuntas dalam belajar dari 11 orang siswa berkurang menjadi 7 orang siswa
atau dari 34 % menjadi 22 %. Berarti terjadi pengurangan sekitar 12 %, selain
itu nilai rata-rata siswa dari 69,56 menjadi 73,71.
Dari nilai di atas dapat disimpulkan bahwa kembai terjadi perubahan/peningkatan
nilai siswa dengan niai rata-rata kelas mengalami peningkatan dan melampaui
nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan oeh guru, yaitu 70
Hasil pelaksanaan
pembelajaran siklus III
a. Perencanaan
i.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pada siklus II dirancang dalam satu kali pertemuandengan alokasi waktu 2 x 35
menit.
ii.
RPP berisi : penentuan KI, KD, materi,
indikator, tujuan pembelajaran, skenario
pembelajaran, media/sumber belajar, dan penilaian
b.
Langkah-langkah skenario pembelajaran :
i.
Tahap Pendahuluan 10 menit. Mengadakan
apersepsi.
ii.
Tahap Inti 50 menit
Siswa
memperhatikan penjelasan guru.
Siswa
melaksanakan demonstrasi dibawah bimbingan guru.
iii.
Tahap Penutup 10 menit. Siswamengejakan
evaluasi .
Memberi
tugas rumah sebagai program tindak lanjut.
iv.
Persiapan sarana dan fasilitas pendukung .
Mempersiapkan
buku bintang untuk siswa yang cepat dan tepat.
v.
Mempersiapkan lembar observasi.
Lembar
observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan model demonstras.
(lembar
observasi terlampir )
Setelah
melakukan kegiatan pembelajaran maka didapat hasil nilai siswa kelas VB sebagai
berikut :
Tabel 4.4
Hasil belajar siswa kelas V A siklus III
No |
Nama
Siswa |
Nilai |
KKM |
Tuntas/T
Tuntas |
1 |
Siswa 1 |
75 |
70 |
Tuntas |
2 |
Siswa 2 |
82 |
70 |
Tuntas |
3 |
Siswa 3 |
80 |
70 |
Tuntas |
4 |
Siswa 4 |
80 |
70 |
Tuntas |
5 |
Siswa 5 |
71 |
70 |
Tuntas |
6 |
Siswa 6 |
79 |
70 |
Tdk
Tuntas |
7 |
Siswa 7 |
73 |
70 |
Tuntas |
8 |
Siswa 8 |
79 |
70 |
Tuntas |
9 |
Siswa 9 |
82 |
70 |
Tuntas |
10 |
Siswa 10 |
70 |
70 |
Tuntas |
11 |
Siswa 11 |
87 |
70 |
Tuntas |
12 |
Siswa 12 |
81 |
70 |
Tuntas |
13 |
Siswa 13 |
70 |
70 |
Tuntas |
14 |
Siswa 14 |
75 |
70 |
Tuntas |
15 |
Siswa 15 |
71 |
70 |
Tuntas |
16 |
Siswa 16 |
66 |
70 |
Tuntas |
17 |
Siswa 17 |
70 |
70 |
Tuntas |
18 |
Siswa 18 |
80 |
70 |
Tuntas |
19 |
Siswa 19 |
95 |
70 |
Tuntas |
20 |
Siswa 20 |
60 |
70 |
Tdk
Tuntas |
21 |
Siswa 21 |
76 |
70 |
Tuntas |
22 |
Siswa 22 |
71 |
70 |
Tuntas |
23 |
Siswa 23 |
64 |
70 |
Tdk
Tuntas |
24 |
Siswa 24 |
69 |
70 |
Tuntas |
25 |
Siswa 25 |
76 |
70 |
Tuntas |
26 |
Siswa 26 |
70 |
70 |
Tuntas |
27 |
Siswa 26 |
77 |
70 |
Tuntas |
28 |
Siswa 26 |
79 |
70 |
Tuntas |
29 |
Siswa 26 |
80 |
70 |
Tuntas |
30 |
Siswa 26 |
69 |
70 |
Tuntas |
31 |
Siswa 26 |
62 |
70 |
Tdk
Tuntas |
32 |
Siswa 26 |
76 |
70 |
Tuntas |
Jumlah |
2395 |
|||
Rata rata |
74.85 |
|||
Jumlah siswa
yang tuntas |
28 |
|||
Jumlah siswa
yang tidak tuntas |
4 |
|||
Presentase
ketuntasan siswa siswa |
88 % |
|||
Presentase yang
tidak tuntas |
12 % |
Dari hasil belajar siswa pada siklus III di kelas VB
SDN 61/X Talang Babat, pada pelajaran Matematika diatas terlihat kenaikan jumlah siswa yang
memahami pelajaran dari 32 siswa, 4
orang siswa tidak tuntas dan 28
orang siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal. Angka ini menunjukkan
bahwa siswa yang berhasil mencapai KKM sudah meningkat dari data siklus II, 78 % menjadi 88 % pada siklus III, dan yang tidak
mencapai KKM berkurang dari
22 % menjadi 12 % . Dan nilai
rata-rata kelas terjadi perubahan dari 73,71 naik menjadi 74,85. Hal ini
menunjukkan adanya perubahan pemahaman terhadap materi pelajaran menjadi
semakin membaik
Perubahan perbaikan
dari siklus II ke siklus III semakin membaik ,hal ini disebabkan karena
guru mulai terbiasa menggunakan metode demonstrasi ini. Hal ini terlihat dari keterampilan guru
menggunakan langkah-langkah metode
demonstrasi guru sudah semakin membaik ,
sehingga siswa juga semakin berminat untuk belajar. Pembagian waktu sudah semakin terorganisir. Pengelolaan
kelas mengalami perubahan ke arah yang lebih teratur, siswa mulai tertarik
dengan suasana pembelajaran yang baru. Situasi ini akan meningkatkan minat
siswa untuk belajar Matematika yang pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar ke
arah yang lebih baik.
Pembahasan
Dari pengumpulan data hasil observasi dan evaluasi
tindakan pada siklus pertama, dapat disimpulkan bahwa siklus kedua pada
kegiatan penelitian ini telah mendapatkan perubahan hasil belajar yang cukup
signifikan dari siklus sebelumnya, meskipun tidak semua siswa yang tuntas dalam
pembelajaran.
Dari
data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:
1)
Selama proses belajar mengajar guru telah
melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang
belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek
cukup besar.
2)
Berdasarkan data hasil pengamatan
diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung.
3)
Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya
sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4)
Hasil belajar siswsa pada siklus kedua
mencapai ketuntasan.
Pada siklus ketiga ini guru telah menerapkan
pembelajaran denagn metode demonstrasi dengan baik dan dilihat dari aktivitas
siswa serta hasil belajar siswa.Maka tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan
dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan
proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran dengan metode
demonstrasi dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Melalui
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.Hal
ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman dan penguasaan siswa
terhadap materi yang telah disampaikan guru. Berikut dapat dilihat rekapitulasi
hasil belajar siswa dari kondisi awal,siklus pertama dan siklus kedua pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.5 :
Rekapitulasi Hasil Belajar siswa Pada Setiap Siklus
No |
Aspek yang
dinilai |
|
Jumlah atau Persentase |
|||
Siklus I |
Siklus II |
|
Siklus III |
|||
Rata-rata |
Rata-rata |
|
Rata-rata |
|||
1 |
Rata-rata |
69,56 |
73,71 |
|
74,85 |
|
2 |
Jumlah siswa yang tuntas |
21 |
25 |
|
28 |
|
3 |
Jumlah siswa yang tidak
tuntas |
11 |
7 |
|
4 |
|
4 |
Persentase ketuntasan
siswa |
66% |
78% |
|
88% |
|
5 |
Persentase siswa yang
tidak tuntas |
34% |
22% |
|
12% |
|
Berdasarkan
analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal
ini berdampak positif terhadap proses mengingat kembali materi pelajaran yang
telah diterima selama ini, yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai
rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan di atas dan berdasarkan
seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan penggunaan metode inkuiri
memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang
ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap pembelajaran
yaitu pada siklus pertama (66 %), siklus kedua (78
%), dan siklus ketiga (88 %).
Saran
Adapun
saran pada penilitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
(a)
Untuk
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi memerlukan
persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih
topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan penggunaan metode demonstrasi
dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.
(b)
Dalam rangka meningkatkan hasil belajar
siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode
pembelajaran yang variatif dan yang
sesuai, walau dalam taraf yang sederhana,
dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh
konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya.
(c)
Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut,
karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di SD Negeri 61/X Talang Babat di
tahun pembelajaran 2022/2023.
(d)
Untuk penelitian yang serupa hendaknya
dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,,
Suharsini. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Daryanto. 2015. Strategi dan Tahapan Mengajar bekal Keterampilan Dasar BagiGuru. Bandung:CV. Yrama Widia.
Dasna I Wayan. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang.
Dimyati, & Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Renika Cipta
Djaali H 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta:PT. Buana Aksara.
Erlangga.
2016. ESPS Matematika Untuk SD Kelas V.
Jakarta : Erlangga..
Kurniasih, Imas. dan Sani, Berlin. 2016. Model pembelajaran. Kata Pena.
Karso.2002.Pendidikan Matematika I( Cet ke 5): Universitas Terbuka
Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah.Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Muhsetyo,Gatot dkk. 2010. Pembelajaran Matematika SD.Jakarta:Unversitas
Terbuka.
Noeraida, dkk. 2016. Teori Belajar dan Implementasinya Dalam Pembelajaran. Jakarta : Kemdikbud.
Permendiknas Nomor 57 Tahun 2014
Saefuddin, Asis. dan Berdianti, Ika. 2014. Pembelajaran Efektif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, Wina. 2013. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta : Kencana Prenadamedia Grup
Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di SD. Jakarta : kencana Prenadamedia Grup.
Winaputra, Udin S. 2001. Model Pembelajaran. Jakarta : Pusat PenerbitanUniversitas Terbuka.
Zubaidah, Siti dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran SMP IPA. Malang : Universitas Negeri Malang.