Dalam sebuah Perusahaan, Mengambil Keputusan Saat Panik Adalah Salah Besar
Oleh Mislam Samasi, S.H.
Dalam dunia bisnis, mengambil keputusan yang tepat adalah
kunci kesuksesan perusahaan. Namun, terkadang situasi yang menekan atau krisis
dapat memicu rasa panik di antara para pemimpin dan pengambil keputusan.
Sayangnya, mengambil keputusan dalam keadaan panik sering kali berdampak
negatif dan dapat menjadi kesalahan yang besar. Dalam artikel ini, kita akan
menjelajahi mengapa mengambil keputusan saat panik dalam sebuah perusahaan
adalah sebuah kesalahan yang harus dihindari.
Kehilangan Kepala Dingin:
Saat situasi yang sulit atau krisis terjadi, penting bagi
para pemimpin dan pengambil keputusan di perusahaan untuk tetap menjaga kepala
dingin. Ketika panik mengambil alih, kemampuan untuk berpikir rasional dan
menganalisis situasi secara objektif dapat terganggu. Keputusan yang diambil
dalam keadaan panik cenderung didasarkan pada emosi dan impuls, bukan pada
pertimbangan yang matang. Hal ini dapat mengarah pada keputusan yang tidak
tepat atau tidak efektif.
Risiko Kesalahan yang Lebih Tinggi:
Mengambil keputusan saat panik meningkatkan risiko
terjadinya kesalahan yang mungkin memiliki dampak negatif jangka panjang bagi
perusahaan. Kehilangan kemampuan untuk mempertimbangkan semua faktor yang
relevan, mengevaluasi konsekuensi yang mungkin terjadi, dan mencari solusi yang
terbaik dapat mengakibatkan keputusan yang ceroboh atau kurang terinformasi.
Keputusan semacam ini dapat merugikan perusahaan dalam jangka panjang dan
menghambat pertumbuhan atau keberhasilan.
Pengaruh Terhadap Tim dan Budaya Perusahaan:
Keputusan yang diambil dalam keadaan panik dapat menciptakan
atmosfer yang tidak stabil dan tidak sehat di dalam perusahaan. Jika para
pemimpin terlihat panik dan tidak mampu mengatasi situasi dengan tenang, hal
ini dapat memengaruhi tim dan karyawan lainnya. Tim yang tidak yakin terhadap
keputusan yang diambil dalam keadaan panik mungkin kehilangan kepercayaan dan
motivasi, yang dapat merusak budaya kerja yang baik dan menghambat
produktivitas.
Alternatif yang Lebih Baik:
Alih-alih mengambil keputusan dalam keadaan panik, penting
bagi para pemimpin dan pengambil keputusan di perusahaan untuk melibatkan diri
dalam praktik manajemen krisis yang efektif. Ini melibatkan kemampuan untuk
mengelola emosi, mencari informasi yang relevan, dan berkolaborasi dengan tim atau
konsultan yang dapat memberikan perspektif objektif. Dengan cara ini, keputusan
yang diambil akan lebih terinformasi, strategis, dan berpotensi menghasilkan
hasil yang lebih baik bagi perusahaan.
Dalam kesimpulannya, mengambil keputusan saat panik dalam
sebuah perusahaan adalah kesalahan besar yang harus dihindari. Para pemimpin
dan pengambil keputusan perlu menjaga kepala dingin, mengelola emosi, dan
mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi situasi sulit atau
krisis. Dengan melakukan hal ini, perusahaan dapat menjaga stabilitas,
meminimalkan risiko kesalahan, dan melangkah menuju keberhasilan jangka
panjang.